Percuma punya rekaman audio jernih nan bening tanpa tau rambu-rambu transkrip wawancara yang benar. Masalahnya, sudahkah kamu tau? Banyak orang berpikir bahwa cara transkrip wawancara yang benar pasti adalah dengan langsung memakai aplikasi khusus atau malah menyusunnya secara manual sesuai selera pribadi. Padahal, ada setidaknya 6 (enam) rambu-rambu yang harus dicermati untuk menyusun transkrip wawancara yang benar. Yuk, pelajari keenam hal tersebut lewat artikel ini!
Baca juga: Harga Jasa Transkrip Wawancara Rp3.500, Boleh Nego!
Perencanaan Alur dan Tempo Kerja
Praktek lapangan menunjukkan bahwa transkrip wawancara yang benar harus diproses melalui alur dan tempo kerja yang terencana. Mengerjakan transkrip wawancara secara serampangan dan serba spontan semata hanya akan menghasilkan output berupa ketikan verbatim yang tidak maksimal. Tidak hanya itu, konsistensi penuntasan transkripnya menjadi kurang terjamin baik.
Alur dan tempo kerja di dalam penyusunan transkrip wawancara yang benar dapat dibantu dengan adanya guideline. Guideline tersebut tidak harus berupa buku digital sebanyak belasan lembar yang berisi terlalu banyak kosakata. Yang terpenting, guideline atau media yang semisalnya itu difungsikan untuk memuat berbagai arahan prosedural secara step-by-step. Pastikan segala sesuatunya terencana tepat sesuai kebutuhan dan kemampuan pribadi, supaya nantinya kita bisa menghasilkan transkrip wawancara yang benar.
Cek Kesiapan Aplikasi dan Hardware!
Faktor teknis turut memiliki peranan besar dalam penyusunan transkrip wawancara yang benar. Berkaitan dengan faktor teknis, maka salah satu obyek atau benda yang harus kita perhatikan adalah komputer. Di masa sekarang, pembuatan transkrip wawancara yang benar dominan memanfaatkan perangkat berupa komputer ataupun laptop dibanding gawai elektronik lainnya semacam smartphone dan tablet.
Pengecekan kesiapan aplikasi dan hardware yang hendak dipakai untuk mengetik transkrip verbatim sangat-sangat penting. Manfaat utamanya adalah mengupayakan progress pengetikan transkrip wawancara secara kontinu tanpa mendadak berhenti di tengah jalan. Hal receh semacam speaker atau headset yang mendadak rusak bisa membuat proses ketik transkrip audio menjadi serba bermasalah; wajib dihindari dan dicegah!
Pelajari Deskripsi Audio!
Supaya bisa menghasilkan transkrip wawancara yang benar, kita pun perlu tau deskripsi atau asal-usul singkat dari suatu audio yang hendak ditranskrip tersebut. Misalnya, audio tersebut merupakan wawancara antara tokoh dengan status sosial yang seperti apa. Atau, konteks percakapan mereka secara garis besar seperti apa. Usahakan kita sudah memiliki pengetahuan yang cukup mengenai profil suatu audio sebelum mencoba mengetik transkrip wawancara yang benar.
Pengetahuan awal atas profil suatu audio dapat mempercepat proses ketik transkrip wawancara secara signifikan. Poin ketiga ini pula yang bisa jadi ‘pembatas jurang’ antara seorang transcriber berpengalaman dengan yang masih pemula. Transcriber pemula cenderung langsung menerima dan mulai mengetik suatu audio tanpa benar-benar memaksimalkan pengumpulan informasi pengantar atas asal-muasal audio tersebut, sehingga pikirannya akan butuh waktu yang cukup banyak saat mendengar dan mengetik ulang suatu rekaman wawancara.
Sesuaikan dengan Level Detail Verbal yang Diminta!
Penyusunan dan pengetikan transkrip wawancara yang benar pasti selalu sesuai dengan level detail verbal yang dimintakan. Kebutuhan tingkat detail verbal biasanya sangatlah beragam, sehingga hal tersebut harus dipastikan terlebih dahulu sebelum memulai pengetikan transkrip verbatim. Ada kalanya level detail yang diminta hanya sebatas kata-kata yang terucap dengan jelas, namun ada pula permintaan lain berupa turut mengetik gumaman serta makna-makna saat ada filler di dalam audio wawancara tersebut.
Manfaat utama dari menyesuaikan pengetikan verbatim sesuai detail yang diminta adalah hemat tenaga dan waktu. Kalau langsung tau sejak awal mengenai tingkat detail verbatim yang dimintakan atau dibutuhkan, kita bisa langsung merencanakan proses pengetikan ulang yang harus dilakukan. Sehingga, kemampuan kita pun bisa jadi lebih termaksimalkan dan terkontrol dalam proses menyusun transkrip wawancara yang benar.
Pastikan Format Akhir Pengetikan Sesuai Kebutuhan!
Tak kalah penting, menyusun transkrip wawancara yang benar harus dilakukan sambil memastikan format akhir yang dibutuhkan. Format akhir dalam suatu penyusunan transkrip wawancara bisa berbeda-beda mengikuti konteks kebutuhan dalam setiap kasus. Jika kasus penyusunan transkripnya berupa pengumpulan data penelitian, formatnya pasti berbeda dari pengetikan verbatim untuk keperluan dokumentasi oleh pengadilan negara.
Dengan kata lain, cara penyusunan transkrip wawancara yang benar bisa dimulai dengan menyiapkan template atau format dokumen tempat pengetikan verbatim audionya. Dengan seperti itu, kita bisa menghemat banyak waktu jauh lebih banyak dibanding mengetik verbatim audio secara mentah di awal dan baru memperbaikinya sesuai format akhir yang dibutuhkan saat editing.
Jangan Terlalu Mengandalkan Satu Hal!
Tips penyusunan transkrip wawancara yang benar dan sering dilupakan ialah kebergantungan pada satu hal tertentu. Hal tersebut dapat berupa hardware maupun software. Misalnya, kita terlalu bergantung pada satu jenis headset saja tanpa menyiapkan perangkat cadangan saat proses ketik ulang verbatim wawancara. Bila satu headset andalan tersebut mendadak rusak, repotlah proses penyusunan verbatim wawancaranya.
Hemat kata, mimin Jagoketik menilai bahwa masalah di atas bisa diatasi dengan adaptabilitas. Kemampuan untuk selalu adaptif terhadap beragam jenis audio, format dokumen, serta aplikasi yang dibutuhkan sangatlah penting untuk memastikan transkrip wawancara bisa tersusun dan tersaji tepat pada waktunya. Kalau kamu butuh bantuan menyusun transkrip wawancara yang benar, para mitra Jagoan Ketik siap membantumu secara cepat dengan harga yang negotiable alias bisa ditawar hingga super hemat!
Suka artikel ini? Yuk, bagikan ke temanmu!
Baca juga:
- Standar Kecepatan Mengetik 10 Jari Zaman Now, Wajib Tau!
- 6 Penyebab Pusing setelah Kerja Berat dan Solusinya!
- Jasa Edit Buku Gratis Revisi Berkali-kali, Cuma Rp5.000!
