Mungkin ini terdengar tidak masuk akal, tapi mimin Jagoketik menemukan banyak dosen yang membutuhkan jasa transkrip setiap bulannya!
Mengapa bisa begitu?
Sebab, profesi dosen tersebut memuat pekerjaan berupa mengajar dan meneliti.
Dosen-dosen, khususnya dari disiplin ilmu sosial, seringkali terlalu sibuk mengajar mahasiswa di dalam perkuliahan harian.
Sehingga, waktu mereka untuk melakukan kewajiban akademik berupa penelitian menjadi minim.
Sementara itu, penelitian-penelitian soshum dari dosen biasanya menggunakan metode kualitatif yang mana data utamanya merupakan rekaman wawancara.
Rekaman wawancara tersebut perlu disalin ulang, tetapi kesibukan mengajar yang dosen miliki tentu menjadi sebuah tantangan tersendiri.
Kamu bisa banget proaktif menawarkan jasa transkrip kepada dosenmu, atau bahkan dosen-dosen dari universitas lain.
Selain mendapat pemasukan bulanan, menjadi penyedia jasa seperti itu bisa membuatmu memiliki rekam jejak profesional yang akan membuatmu memiliki tabungan bekal berkarir!
Mimin Jagoketik mengkhususkan artikel kali ini untuk membagikanmu empat langkah persiapan berkarir di dunia transkrip, termasuk tips yang bisa bikin dosen-dosen mempercayakan kebutuhan transkripnya kepadamu!
1. Uji Kecepatan Mengetikmu!
Garis besar dari pekerjaan transkrip adalah mengolah rekaman wawancara yang semula berbentuk audio menjadi tulisan.
Terima projek, dengarkan audio, ambil waktu produktif sesuka hati, tuliskan ulang, langsung dapat uang!
Eh, apa iya mengerjakan projeknya akan semudah itu?
Kalau menulis transkrip memang semudah itu, dosen tak perlu repot-repot menyewa jasa pengetikan audio!
Kenyataannya, dosen membutuhkan jasa pengetikan ulang audio karena para pengetik transkrip memiliki keahlian mengetik yang super cepat!
Mengetik sepuluh jari tanpa melihat keyboard merupakan hardskill dasar yang harus dimiliki oleh seorang pengetik transkrip.
Untuk itu, kamu perlu mengetahui terlebih dahulu seberapa cepat kemampuan mengetikmu saat ini untuk mengetahui seberapa kompeten dirimu memasuki dunia jasa transkrip.
Daftar website yang mimin rekomendasikan untuk menguji kecepatan mengetik bisa kamu cek di sini, ya!
2. Listening, Typing, Repeat! (Rutinkan Latihan)
Congrats untuk kamu yang telah mencapai kecepatan mengetik pada level 100 kata per menit!
Kecepatan mengetik 100 kata per menit adalah bekal mendasar yang sangat utama, agar kamu yang ingin menjadi pengetik transkrip bisa mengerjakan banyak projek setiap harinya.
Jikalau belum mencapai 100 kata per menit, jangan menyerah!
Dengan kemampuan mengetik yang tidak terlalu cepat, mungkin kamu jadi belum bisa memaksimalkan banyaknya tawaran projek terkait.
Tapi, tetap besarkan hatimu, ya! Kecepatan mengetik selalu bisa meningkat dengan rutin berlatih melalui situs-situs latihan mengetik yang ada di internet.
Latihan tambahan yang bisa kamu lakukan adalah rutin menyimak video materi kuliah yang relevan dengan jurusan perkuliahanmu, lalu kamu ketikkan ulang secara mandiri.
Yang paling penting, latihan mengetik harus kamu lakukan secara berulang dan konsisten!
Sebab, latihan mengetik menuntut proporsionalitas kecepatan membaca, mendengar, menghafal tata letak huruf di atas keyboard, dan ketahanan otot kesepuluh jari tangan kita.
Tanpa konsistensi dan komitmen yang tinggi, mencapai kecepatan 100 kata per menit tentu menjadi sangat sulit.
3. Persiapkan Portofolio
Sudah menguji level kecepatan mengetik? Bagus.
Sudah berlatih membaca, mendengar, dan mengetik ulang suatu dokumen? Bagus.
Apakah dengan melakukan kedua langkah sebelumnya sudah cukup membuatmu dapat tawaran projek pengetikan ulang audio? Sayang sekali, belum.
Bayangkan kamu mendatangi dosenmu sembari menceritakan klaim sepihak bahwa kamu telah berlatih mengetik dengan ‘begini-dan-begitu‘.
Pemikiran dosenmu tentu berlanjut pada pertanyaan, “Apa buktinya?“
Di sinilah peran penting portofolio, yakni memperkuat rasa percaya dosen atas jasa pengetikan ulang audio rekaman yang kamu tawarkan kepadanya.
Kiranya dosenmu memiliki kanal YouTube, jadikan saja video-video materi perkuliahan beliau sebagai media melatih kemampuan mengetik ulang audio.
Portofolio mengetik transkrip dengan cara seperti itu tentunya akan membuat dosenmu cepat percaya.
Kalau sudah percaya, negosiasi dan persuasi projek transkrip pasti bisa lebih potensial berhasil!
4. Jemput Bola, Projek Itu Harus Dikejar!
Jadilah proaktif, sebab kamu bukanlah satu-satunya orang yang menawarkan jasa transkrip.
Kalau kamu tidak ambil inisiatif, dosen-dosenmu bisa beralih pada orang lain yang mendahuluimu untuk selalu maju dan aktif menawarkan kemampuannya mengetik transkrip.
Langkah proaktif bisa kamu lakukan dimulai dari kiat tersimpel seperti menjalin relasi positif dengan dosen-dosenmu.
Relasi positif mendorong dosen untuk mengenalimu secara lebih dalam dan kondisi itu bisa kamu manfaatkan sebagai pintu masuk untuk menjajakan jasa transkripmu kepadanya.
Kamu tidak perlu langsung menjalin relasi positif secara terus-terusan ke semua dosen, karena mimin lihat yang seperti itu malah riskan jadi tidak efektif.
Cukup pilih dan fokuskan PDKT-mu kepada salah satu dosen yang terlihat cukup dominan di kalangan pengajar kampus.
Jika beliau benar-benar percaya kepadamu, reputasimu akan meluas secara positif dan otomatis.
Dengan demikian, tawaran projek transkrip akan potensial berdatangan kepadamu selaku pengetik transkrip!
Selain mandiri menawarkan diri, kamu juga bisa bergabung menjadi freelancer transkrip bersama Jagoketik (cek selengkapnya di sini)!
Suka artikel ini? Yuk, bagikan ke temanmu!
Baca juga:
- SNMPTN Dihapus, Seleksi PTN 2023 Sistemnya Baru!
- Download Surat Lamaran Kerja yang Baik dan Benar
- Download Contoh PPT Seminar Proposal Skripsi yang Menarik
