Pernahkah kalian bertanya-tanya tentang mengapa perlu menggunakan Times New Roman pada kepenulisan sebuah dokumen? Mengapa tidak memakai font Arial atau bahkan Comic Sans? Inilah alasannya.
Pada dasarnya, jenis font secara mendasar terbagi ke dalam empat tipe, yaitu serif, sans serif, script, dan decorative. Dari keempat jenis font tersebut memiliki kegunaannya dan kelebihannya masing-masing. Font Times New Roman termasuk ke dalam jenis font serif. Lalu, apa bedanya jenis font serif dengan yang lain?
Salah satu ciri khas font serif yang tidak dimiliki oleh font jenis lain ialah font serif memiliki kait di setiap ujung goresan hurufnya. Berikut merupakan perbedaan antara font serif dengan font sans serif.
Sebagaimana yang terlihat pada gambar di atas, ciri khusus yang membedakan keduanya ialah kait pada ujung huruf font serif. Font jenis serif ini biasa digunakan dalam dokumen cetak atau dalam teks yang panjang, seperti buku, surat kabar, skripsi, dan sebagian besar majalah. Font serif dipilih karena kait pada ujung hurufnya berguna untuk memudahkan pembaca dalam membaca teks dari huruf ke huruf. Lagi pula, ketika Anda berusaha untuk menulis sesuatu yang indah dan bagus untuk dilihat, tujuan utamanya tentunya adalah untuk membuat pesan yang Anda sampaikan jelas dan mudah dibaca.
Berbeda dengan font Arial dan Comic Sans, mereka tidak termasuk pada jenis font serif. Arial termasuk ke dalam jenis font sans serif. Hal yang membedakan dengan serif ialah sans serif tidak memiliki fitur kait pada ujung hurufnya. Oleh karena itu, font sans serif umum dipakai pada tampilan teks di layar komputer atau handphone. Sebab, layar yang kecil atau beresolusi rendah cenderung kesulitan menampilkan detail halus pada font serif dalam huruf kecil sehingga untuk tampilan teks pada media digital lebih umum digunakan font sans serif.
Berdasarkan hal tersebut, kegunaan font serif dan sans serif sangat berkebalikan. Sans serif digunakan untuk media digital, sedangkan serif umum digunakan pada media cetak dan formal. Beberapa font serif yang banyak dikenal ialah Times New Roman, Georgia, Palatino, Garamond, dan sebagainya. Lalu mengapa font Times New Roman lebih umum digunakan pada dokumen?
Hal ini berawal dari Stanley Morison yang merupakan seorang penasihat artistik cabang Inggris dari perusahaan peralatan pencetakan Monotype, dan bekerja sama dengan Victor Lardent yang merupakan seorang seniman huruf di departemen periklanan The Times. Mereka merancang font Times New Roman untuk surat kabar Inggris, yaitu The Times pada tahun 1931. Font tersebut memulai debutnya di The Times pada 3 Oktober 1932 dan dirilis untuk penggunaan komersial setelah satu tahun. Jenis font Times New Roman adalah jenis font yang di-install pada sebagian besar komputer desktop dan telah menjadi salah satu jenis huruf paling populer.
Oleh karena Times New Roman digunakan di surat kabar, font tersebut pun dengan cepat menjadi populer di kalangan percetakan pada saat itu. Meskipun dalam beberapa dekade dunia font telah berevolusi, tetapi Times New Roman selalu menjadi salah satu font pertama yang tersedia untuk setiap perangkat baru, seperti komputer pribadi.
Maka dari itu, Times New Roman umum dipakai untuk kepenulisan dokumen, selain karena font jenis serif memiliki fungsi ketermudahan dalam membaca, juga karena Times New Roman merupakan font default di Microsoft Word selama bertahun-tahun. Selain itu, Times New Roman pun populer dalam penerbitan dan naskah dokumen-dokumen lain, karena dibantu dengan banyaknya karakter yang tersedia untuk pencetakan internasional dan matematika. Dengan demikian, beginilah cara Times New Roman memperoleh reputasinya sebagai font standar dalam kepenulisan dokumen.