Penulis sering kali tergoda untuk berpikir bahwa penggunaan kata dan kalimat yang lebih panjang dapat membuat kagum para pembacanya. Hal itu tidak sepenuhnya benar.
Meskipun penting bagi penulis untuk mengembangkan kosakatanya, menulis yang sukses itu lebih dari sekadar menggunakan kosakata indah dari tesaurus.
Sebaliknya, kunci dari penulisan yang efektif adalah mengatur kata dan kalimat dengan cara mengomunikasikan pemikiran tersebut secara utuh.
Setiap kali kita menulis sebuah dokumen, artikel, skripsi, atau tesis, sangat penting untuk memastikan bahwa kontennya dapat dipahami dan alur tulisannya ditulis secara utuh.
Kohesi dan koherensi adalah dua hal penting yang perlu dipertimbangkan saat menulis sebuah tulisan atau konten apapun.
Kata kohesi berasal dari kata “cohere” yang artinya “bersatu”. Jadi saat membingkai kalimat, kohesi adalah bagaimana Anda menyatukan ide dan pandangan Anda.
Sementara itu, koherensi adalah superset dari kohesi yang mencakup kalimat kohesif serta properti lainnya, seperti konsistensi dan pemahaman konten, serta bagaimana menggunakan kalimat yang terhubung secara logis dan terkait saat mewakili ide-ide Anda dan berpindah dari kalimat satu ke kalimat lainnya.
Bayangkan sebuah teks sebagai sebuah bangunan yang kokoh. Dalam bangunan ini, kohesi dan koherensi menjadi dua unsur yang memastikan kekuatan dan ketahanan sebuah bangunan.
Bangunan tersebut merepresentasikan koherensi, sedangkan batu bata merepresentasikan kohesi.
Batu bata itu disusun membentuk dinding yang kuat secara internal karena isinya saling menempel. Setiap batu mewakili elemen teks yang berbeda, seperti paragraf, kalimat, dan kata yang saling terhubung secara logis.
Setiap bagian teks pun memiliki kalimat pembuka yang mengaitkan dengan kalimat sebelumnya, menggunakan sinonim atau konjungsi (kata penghubung), sehingga membangun hubungan yang kuat antara paragraf-paragraf dalam sebuah teks.
Ketika batu bata atau kalimat dan paragraf ini disatukan untuk membentuk sebuah tulisan, maka koherensi ditentukan dengan bantuan parameter, seperti pengorganisasian komponen yang kohesif dan keterkaitan gagasan serta pemahaman konten atau isi secara keseluruhan.
Koherensi mencerminkan bagaimana isi teks berkembang secara logis, membentuk kesatuan yang utuh dan mudah dipahami.
Ide-ide, data, dan temuan yang disajikan mengalir dengan mulus, mengarahkan pembaca dari satu konsep ke konsep berikutnya, sehingga membentuk satu kesatuan yang utuh.
Dalam contoh analogi yang telah dipaparkan di atas, ketika batu bata (kohesi) disusun bersama, maka hanya bangunan (koherensi) yang dibangun.
Sifat kohesi hanya berfokus pada struktur kalimat gramatikal dan leksikal, sedangkan koherensi berkaitan dengan semantik atau makna.
Lalu, bagaimana cara menulis teks secara kohesi dan koherensi?
1. Mulai dengan garis besar
Garis besar merupakan rencana umum isi teks Anda. Ini berisi ide-ide yang akan Anda sertakan di setiap paragraf dan urutan di mana ide-ide ini akan disebutkan.
2. Susun tulisan Anda
Sangat penting untuk menyusun tulisan Anda sehingga Anda sebagai pembaca dapat mengidentifikasi pengorganisasian berbagai bagian dari tulisan Anda dan bagaimana setiap paragraf mengarah ke paragraf berikutnya.
Hal yang perlu ada dalam struktur dasar tulisan ialah pembuka, isi, dan penutup.
3. Susun paragraf Anda
Paragraf harus disusun dengan baik. Kalimat pendukung dalam setiap paragraf harus mengalir dengan lancar dan logis untuk mendukung tujuan dari kalimat utama.
4. Perhatikan relevansi dengan topik utama
Anda harus memastikan bahwa Anda tetap berpegang pada topik yang ingin dibicarakan, terlepas dari seberapa panjang tulisan yang Anda tulis.
Koherensi berkaitan erat dengan membuat sebuah tulisan mengalir lancar untuk menciptakan kesatuan.
5. Tetap pada tujuan jenis tulisan yang Anda tulis
Sebuah tulisan harus jelas, dalam artian pemikiran penulis tidak boleh tersesat dalam mengembangkan tujuan tulisan.
6. Gunakan perangkat kohesif
Perangkat kohesif seperti kata konjungsi sangat penting dalam memberikan kejelasan pada tulisan Anda.
Selain perangkat kohesif, Anda dapat pula menggunakan signposting. Signposting adalah kata atau frasa yang menunjukkan hubungan antarbagian tulisan.
Signpost berperan sebagai pemandu untuk pembaca saat memasuki bagian yang sedang dibahas, serta mengingatkan pembaca tentang poin-poin sebelumnya dan keterkaitannya dengan pembahasan selanjutnya.