Buat yang suka cuan, tidakkah kita heran melihat penjualan kelas-kelas bermateri cara penulisan buku yang benar dengan tarif tinggi? Sebenarnya, penyebabnya adalah materi tentang cara menulis buku yang benar itu memang mahal! Berhubung kita semua pasti suka baca dan belajar dari yang gratisan, yuk coba cek 6 (enam) cara penulisan buku yang benar sebagaimana mimin bongkar melalui konten Jagoketik berikut ini!
Baca juga: Jasa Edit Buku Gratis Revisi Berkali-kali, Cuma Rp5.000!
Tegaskan Jenis Spesifiknya!
Cara menulis buku yang benar, apalagi untuk diterbitkan, harus dimulai dengan memilih jenis spesifik secara tegas. Buku bukanlah karya tulis singkat yang bisa diselesaikan secara suka-suka sebagaimana seni sastrawi yang lebih ringkas semacam cerita pendek ataupun puisi, melainkan butuh komitmen dan keputusan yang matang dalam merencanakan konsepnya sejak awal.
Penegasan jenis buku yang hendak ditulis secara spesifik sebagai salah satu cara penulisan buku yang benar bukanlah arahan untuk menjadi bersikap kaku. Fleksibel dan menulis secara mengalir tetaplah boleh, bahkan bisa jadi satu keunggulan tersendiri yang akan menghasilkan karya luar biasa yang bagusnya tak terduga. Namun, cara penulisan buku yang benar tetap harus memakai keteraturan pola penyusunan yang mana perlu diawali dengan penegasan jenis spesifiknya. Buku fiksi? Non-fiksi? Tema teknologi? Biologi? Sosial? Tegaskan sejak awal, agar proses penyusunan bisa konsisten hingga selesai!
Milikilah Kerangka!
Cara penulisan buku yang benar dan aplikatif untuk hampir semua orang adalah punya outline atau kerangka. Baik yang sifatnya suka spontanitas maupun super terstruktur dan terencana, semua penulis buku sangat membutuhkan yang namanya kerangka di dalam proses penyusunan karya sejak awal hingga selesai. Menulis tanpa kerangka nantinya bisa berbahaya bagi kualitas akhir dari sebuah buku.
Setidaknya, ada dua bahaya yang harus diwaspadai dan jadi alarm mengenai pentingnya menulis buku memakai outline/kerangka. Pertama, menulis buku tanpa kerangka bisa membuat keseluruhan karya yang kita tuliskan di dalam buku tersebut menjadi tidak teratur dan sulit dinikmati pembaca. Kedua, menulis buku tanpa kerangka juga dapat menyebabkan pikiran pribadi kita selaku penulis menjadi bercabang-cabang dan terhambat dari proses penuntasan satu ide buku.
Pakai Tone Language yang Tepat!
Meskipun kita diajarkan ilmu berbahasa secara baku, cara penulisan buku yang benar justru ialah tidak harus selalu memakai tipe bahasa baku nan formal. Dengan kata lain, cara penulisan buku yang benar adalah memakai tone language atau gaya bahasa yang tepat sesuai konsep buku yang memang ingin dibuat. Buku non-fiksi yang sifatnya ilmiah tentulah butuh bahasa baku, namun lain halnya bila jenis bukunya berupa fiksi yang berisi antologi cerita pendek; yang fiksi tersebut bisa lebih bebas.
Ketepatan dalam memilih tone language bisa dilacak dengan mudah dari gambaran audiens yang kita tuju. Bayangkanlah buku kita tiba-tiba ramai di pasaran, maka siapakah kelompok sosial yang paling ingin kita tembak duluan untuk menjadi pembaca setia? Apakah mereka adalah anak-anak? Ataukah, mereka justru adalah orang yang baru mulai memasuki usia dewasa? Usia, status sosial, dan beragam variabel lainnya bisa kita pakai sebagai clue untuk menentukan target audiens sekaligus tone language dari buku yang hendak dibuat.
Cicil Progress Berkala!
Dalam prakteknya, cara penulisan buku yang benar membutuhkan konsistensi penyusunan hingga selesai. Lebih-lebih untuk penulis buku yang masih pemulia, penting sekali menyicil progress penyusunan buku secara berkala. Konsistensi penulisan buku dari satu bagian ke bagian berikutnya akan makin mudah dengan memiliki outline yang cocok serta applicable bagi diri si penulis sendiri.
Suka atau tidak suka, konsistensi bisa jadi penentu besar mengenai berhasil atau tidaknya seorang penulis untuk menghasilkan sebuah buku. Secepat apapun progress yang dimiliki oleh seorang penulis dalam menyelesaikan buku, mustahil kiranya bisa berhasil menghasilkan buku tanpa keteraturan progress secara berkala dari hari ke hari. Sekalipun ada kisah sukses legendaris mengenai orang-orang yang menulis buku dengan cara ngebut, mereka pun sebenarnya lebih menginginkan diri pribadinya bisa berproses secara konsisten.
Tentukan Target yang Tangible!
Di samping memperhatikan estetika redaksi, cara penulisan buku yang benar pun harus cermat terhadap target-target yang berkaitan erat dengan si buku itu sendiri. Seringkali, penulis buku merasa gagal dan memutuskan menyerah setelah gagal mencapai target yang ditetapkannya dalam proses penyusunan buku. Padahal, bisa jadi tidak ada yang salah dari kerja keras si penulis buku dalam proses menulisnya terkecuali penetapan target yang tidak tangible.
Sikap realistis adalah salah satu cara penulisan buku yang benar dan paling penting untuk diterapkan oleh semua penulis. Apabila seseorang belum pernah menyusun karya sastrawi dan menetapkan target berupa menulis buku best-seller internasional, tentulah targetnya menjadi tidak tangible atau tak terjangkau bagi dirinya.
Jangan Remehkan Proses Editing!
Cara penulisan buku yang benar namun seringkali diabaikan justru adalah proses editing. Banyak kasus keluh kesah yang muncul di internet mengenai ketidak kompakan penulis buku dengan tim editor. Hal yang seperti itu tentulah tidak benar, sebab penulis perlu menghargai perhatian serta ketajaman kemampuan yang sudah dicurahkan oleh seorang editor dalam memberi berbagai koreksi sebagai bahan penyempurnaan buku.
Kalau butuh tim editor buku yang murah nan ramah, cobalah order layanan edit buku Jagoketik. Para mitra Jagoan Ketik spesialis proofreading maupun editing buku yang siap membantu penyusunan buku dari nol hingga benar-benar selesai dengan garansi 100% uang kembali bila terbukti terlambat. Selain itu, jasa edit buku Jagoketik siap kasih bonus revisi seumur hidup dengan tarif mulai dari Rp5.000,00 per halaman. Yuk, coba dan buktikan sekarang!
Suka artikel ini? Yuk, bagikan ke temanmu!
Baca juga:
- 6 Trik Belajar Mengetik 10 Jari dalam Semalam
- Proofreading 5 in 1 Murah dan Revisi Sepuasnya, Jagoketik Solusinya!
- Bikin Daftar Isi di Word Ternyata Segampang Ini! (Tutorial Office 365)