Festival Halloween Itaewon menyusul Tragedi Stadion Kanjuruhan (kerusuhan suporter Arema FC, Malang) sebagai berita duka internasional.
Bermula dari kerumunan warga yang mencari hiburan, perayaan Halloween di Korea Selatan tersebut justru merenggut 154 korban jiwa dan beragam kerugian lain yang masih terus bertambah.
Trivia Halloween
Hari Raya Halloween rutin diperingati sebagai setiap tanggal 31 Oktober oleh umat manusia dari beragam negara di berbagai penjuru dunia.
Perayaan Haloween diinisiasi oleh Bangsa Celtic, masyarakat yang menghuni Benua Eropa pada dua ribu tahun yang lalu.
Bangsa Celtic menetapkan tahun baru versi mereka setiap tanggal 1 November dan meyakini adanya disrupsi pada pembatas dimensi dunia kehidupan dan kematian saat malam 31 Oktober.
Dengan keyakinan itu, Bangsa Celtic membuat peringatan turunnya hantu-hantu ke bumi yang dinamakan dengan Samhain.
Berbagai prosesi Samhain seperti memakai kostum seram dan api-api kecil itulah yang kemudian terus berlanjut hingga masa kini dalam perayaan Halloween
Festival Halloween Itaewon Sebelumnya Mangkrak 3 Tahun
Distrik Itaewon rutin menjadi tempat langganan untuk perayaan Halloween secara massal di Korea Selatan.
Sebagai area multikultural yang cukup komersial, lalu lalang di area Itaewon memang tergolong ramai.
Wajar saja, Itaewon sendiri terletak tepat di dalam Ibukota Korea Selatan yakni Seoul.
Keramaian itu cukup memikat orang-orang dan membuat Itaewon cocok sebagai area wisata dan rekreasi publik.
Pandemi COVID-19 menyebabkan warga Korea Selatan menghentikan rutinitas perayaan Halloween di Itaewon.
Rutinitas tiap akhir Oktober tersebut telah berhenti selama tiga tahun karena kondisi pandemi dalam negerinya yang belum memungkinkan.
Dengan laju wabah global yang perlahan mereda, warga Korea Selatan pun mencoba kembali melakukan festival Halloween Itaewon pada 29 Oktober 2022 kemarin.
Perayaan yang diekspektasikan penuh sukacita, namun berakhir menjadi malapetaka penuh duka dan tanda tannya.
Indikasi saat Sehari Menjelang Tragedi
Keramaian Itaewon tampak memuncak sejak tanggal 28 Oktober 2022.
Dari paparan observatif terkait, peningkatan keramaian itu nampak potensial menciptakan keramaian yang membahayakan menurut para petugas keamanan.
Gelagat perayaan Halloween pun terlihat dari banyaknya orang yang berlalu-lalang memakai rias-riasan, menjual permen, dan juga kostum.
Ternyata, yang terjadi pada Jumat itu adalah permulaan menuju kecelakaan mematikan.
Kecelakaan ternyata tak terhindarkan pada keesokan harinya, yakni saat tanggal 29 Oktober 2022.
Hari-H, “Kemeriahan” Benar-benar Berbinar
Festival Halloween Itaewon saat Sabtu (31/11) benar-benar memuncak drastis.
Berbagai promosi bisnis gencar dilakukan oleh bar, klub malam, hotel, dan promotor acara guna memperoleh keuntungan dari Festival Halloween Itaewon.
Tak pelak, promosi bisnis berbuah manis dengan banyaknya orang yang tertarik meramaikan Festival Halloween Itaewon.
Memang manis keuntungannya, namun pahitnya kerugian ternyata tak terhindarkan dengan kerumunan peserta Festival Halloween Itaewon yang terus memadat dengan level volume tak wajar.
Media setempat melaporkan jumlah peserta Festival Halloween Itaewon mencapai 100.000 atau lebih dan makin memicu rasa miris dengan tidak ditaatinya protokol-protokol kesehatan yang mendasar (jaga jarak dan pakai masker).
Pukul 22.20, Kerumunan Mulai Saling Menghimpit
Saat jam tersebut, kekacauan terhitung mulai meletus tak terkendali.
Para polisi yang berjaga tidak cukup berdaya untuk mengendalikan kepadatan massa, meskipun sudah berjuang melakukan kontrol lapangan.
Kekacauan Festival Halloween Itaewon terjadi dengan terpadatinya salah satu gang oleh para peserta.
Mereka memasuki gang tersebut secara searah, sehingga penambahan kepadatan menjadi makin tidak karuan.
Orang-orang mulai berdesakan secara fisik, lalu ‘saling menjebak’ satu sama lain dengan berperilaku secara histeris.
Kondisi makin kacau dengan adanya beberapa peserta Festival Halloween Itaewon yang terjatuh dari puncak gang tersebut, lalu menyebabkan para peserta lain turut jatuh.
Cardiac Arrest Menjadi Faktor Kematian yang Utama
Desak-desakan antar peserta Festival Halloween Itaewon memicu terjadinya cardiac arrest atau jantung berhenti mendadak.
Cardiac arrest dapat diawali dengan detak jantung yang tidak berirama.
Situasi semacam sulit bernafas mampu mempercepat proses cardiac arrest, di mana tubuh tidak bisa memasok oksigen dan mengedarkan darah dengan tepat sesuai kebutuhan.
Kerumunan yang kacau membuat orang-orang tersebut jantungnya mendadak berhenti, lalu rubuh, dan memicu para peserta untuk makin susah mengatur ritme nafas maupun detak jantung.
Hasil tragisnya, banyak peserta yang bergelimpangan pingsan ataupun tewas. Tak menutup kemungkinan, mereka terdorong dan terinjak-injak oleh peserta lain yang panik menyelamatkan diri.
Suka dengan artikel ini? Yuk, bagikan ke yang lain!
Baca juga:
- Tips Submit Jurnal Terpercaya, Auto-Lolos
- Tips Menyusun LinkedIn untuk Pemula
- Resesi 2023, Hadapi dengan 8 Job Freelance Berprofit Jutaan Ini!
