QR Code cukup urgen untuk dicantumkan dalam beragam jenis dokumen yang kita buat setiap harinya.
Sudahkah kita tahu definisi, fungsi, dan tutorial pembuatannya di Microsoft Office (Word, Excel, dan Powerpoint)?
Kita sering melihat QR Code di beragam jenis dokumen maupun lokasi.
Ketika mengisi bensin, kita bisa melihat adanya logo kotak-kotak tersebut di tembok stasiun pengisian bensin ataupun kuitansi yang diberikan oleh karyawan kepada kita.
Ketika menggunakan mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM), bukti dari transaksi yang kita lakukan akan tercetak dalam selembar kertas yang memuat logo serupa; kotak-kotak bergaris yang sama.
Dalam artikel kali ini, mimin Jagoketik berbagi pengetahuan seputar logo kotak-kotak tersebut beserta cara membuatnya di aplikasi Microsoft Office (Word, Excel, dan Powerpoint)!
Sebenarnya, apa sih QR Code itu?
QR Code adalah akronim atau singkatan dari quick response code.
Quick response code sendiri adalah kode penyimpan informasi yang praktis dan bisa dipindai (scan) secara cepat oleh beragam jenis smartphone.
Di Indonesia, quick response code biasa disebut dengan kode respons cepat atau kode cepat tanggap.
Sebutan tersebut sangatlah cocok dengan fungsi dan manfaat yang dimiliki oleh kode respons cepat dalam kehidupan harian kita.
Emang, QR Code itu ada manfaatnya?
Kode respons cepat punya manfaat yang sangat besar dan mampu mempermudah kehidupan harian kita!
Mulai dari pihak kantor pemerintahan, tempat belanja publik, hingga unit bisnis rumahan pun bisa meningkatkan produktivitasnya dengan memanfaatkan kode respons cepat setiap harinya.
Apakah Anda penasaran dengan poin-poin manfaat dari kode respons cepat? Simak tiga contohnya di bawah ini!
1. Berbagi informasi tanpa limitasi/batasan!
Pada belasan tahun sebelumnya, kita biasa mengenal dengan teknologi berupa flash disk atau floppy disk (disket).
Keduanya merupakan contoh media penyimpanan yang wujudnya ada secara fisik dan sering digunakan masyarakat di zamannya.
Namun, flash disk ataupun disket memiliki kelemahan berupa punya keterbatasan ukuran.
Disket hanya memiliki limit sekitar kurang dari 2 MB, lalu flash disk pun kapasitasnya hanya berkisar belasan GB pada tahun 2010-an dulu.
Hard disk eksternal bisa jadi solusi dari segi ukuran kapasitas, namun kurang praktis atau ribet untuk dibawa ke mana-mana.
Nah, QR Code bisa jadi media untuk menyimpan sekaligus membagikan informasi yang kita miliki kepada orang lain secara cepat dan mudah!
Mengapa begitu? Karena, file milik kita bisa otomatis terakses orang lain hanya dengan memindai QR Code. memakai kamera smartphone.
Dengan begitu, file berukuran belasan hingga ratusan giga pun bisa langsung dibuka di dalam smartphone. Sangat praktis, kan?
2. Transaksi lebih cepat, omzet potensial melesat!
Transaksi harian dengan uang tunai rasa-rasanya memiliki beberapa kelemahan.
Uang kertas atau logam sendiri bisa jadi media penularan virus yang menyebabkan berbagai jenis penyakit.
Lalu, uang kertas juga lebih rentan rusak karena berbagai sebab seperti basah atau malah termakan hewan.
Keberadaan transaksi digital bermedia QR Code merupakan solusi utama atas setidaknya dua kelemahan uang tunai di atas.
Dengan memakai kode respons cepat, kita tidak perlu pusing-pusing memikirkan perkara higienitas maupun keamanan finansial.
Bagi para pebisnis, transaksi digital via QR Code pun bisa membuat para konsumen lebih berminat belanja dan bertransaksi. Karena itulah, omzet menjadi potensial melesat.
3. Dokumen dan diri kita terlihat lebih profesional
Mari ambil kasus berupa kuitansi yang biasa kita terima dari transaksi ATM atau belanja kudapan ringan di minimarket.
Seperti yang ditulis sebelumnya, kuitansi-kuitansi tersebut umumnya akan memuat simbol kotak-kotak bergaris berupa kode respons cepat itu sendiri.
Kira-kira, kenapa kode tersebut ditempatkan meskipun kebanyakan dari kita tidak memakainya sama sekali?
Salah satu tujuannya adalah penanda profesionalitas suatu instansi.
Supermarket yang kuitansinya hanya berupa tulisan pulpen manual tentu akan terlihat kalah profesional dibanding kompetitornya yang memakai printer dan mencetak QR Code.
Bagi para wirausahawan, pencantuman QR Code pada unit bisnisnya sangatlah urgen guna membangun kepercayaan dan imej profesional kepada para konsumennya.
Terus, gimana caranya bikin QR Code?
5 (lima) langkah mudah berikut bisa jadi contoh tutorial dan Anda praktekkan langsung dalam membuat beragam jenis dokumen.
Mimin Jagoketik mencontohkan praktek via Microsoft Word, namun Anda pun bisa menerapkannnya di Excel dan Powerpoint.
1. Buat atau buka dokumennya
2. Klik tab Insert, lalu klik Get Add-ins
3. Setelah masuk Get Add-ins, ketik “qr code” di kolom pencarian dan pilih QR4Office
4. Gunakan QR4Office untuk mengatur model kode sesuai kebutuhan, lalu cetak dengan klik Insert
5. Langkah terakhir, cek kode dengan dipindai memakai smartphone. Selamat mencoba!
Suka artikel ini? Yuk, bagikan ke temanmu!
Baca juga:
- SNMPTN Dihapus, Seleksi PTN 2023 Sistemnya Baru!
- 5 Tanda Butuh Jasa Translate Dokumen, Mana yang Anda Rasakan?
- Proofreading 5 in 1 Murah dan Revisi Sepuasnya, Jagoketik Solusinya!