Setiap karya tulis, tentunya mempunyai kaidah tersendiri, seperti halnya metode penulisan karya ilmiah maupun fungsi dari karya tulis itu sendiri.
Beberapa karya tulis dibuat tanpa menggunakan peraturan dan mengutamakan alur tulisan yang berkesinambungan.
Namun, berbeda jika membicarakan soal karya tulis yang bersifat ilmiah. Pasalnya, karya tulis yang satu ini memang sangat berkaitan dengan kaidah-kaidah yang berisi aturan.
6 Metode Penulisan Karya Ilmiah
Adanya metode atau cara dalam penulisannya, bukan berarti karya tulis menjadi sulit untuk dibuat, akan tetapi kaidah aturan tersebut yang membuat sebuah karya ilmiah menjadi karya tulis yang unik.
Untuk itu, silahkan ikuti metode-metode di bawah ini yang pastinya mudah untuk dipraktikkan dan memiliki sistematika yang tepat.
1. Tentukan Masalah
Munculnya sebuah pembahasan tentu kental kaitannya dengan hal yang kita sebut sebagai masalah. Masalah sendiri dapat merujuk sebagai keadaan, kejadian, atau peristiwa yang perlu untuk kita cari jalan keluarnya atau solusi.
Tentunya banyak hal yang menjadi pertimbangan sebuah masalah menarik untuk diangkat atau tidak. Untuk menghasilkan sebuah karya ilmiah yang baik, utamakan memilih sebuah masalah yang menarik, up to date, dan juga mempunyai dampak yang besar bagi kehidupan.
2. Rumuskan Tujuan Karya Ilmiah
Setelah mendapatkan masalah yang ingin dipecahkan, maka metode penulisan karya ilmiah selanjutnya adalah merumuskan tujuan dari karya tulis itu sendiri. Hal ini jelas menjadi bagian yang penting.
Pasalnya, dari tujuan inilah inti dari karya ilmiah akan terasa bagi pembaca. Tujuan juga akan berfungsi layaknya pagar yang membatasi karya ilmiah agar tidak terlalu jauh melenceng dari judul.
3. Pahami Metode Penelitian yang Dilakukan
Dalam bahasa yang lebih ringan, jika tujuan berfungsi sebagai pagar, maka metode penelitian berfungsi layaknya jalan. Metode penulisan karya ilmiah ini akan membawa penulis untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
Terdapat dua buah metode penelitian yang awam kita lakukan. Yang pertama yaitu metode kuantitatif, setiap pembahasannya dapat kita pecahkan menggunakan perhitungan.
Sedangkan yang kedua yakni metode kualitatif. Merupakan metode yang pembahasannya kita dapatkan dari data-data yang ditemukan pada objek penelitian.
4. Perbanyak Landasan Teori
Bukan hanya sebagai pelengkap sebuah karya ilmiah, teori juga mempunyai fungsi sangat vital. Biasanya bagian landasan teori ini akan membantu penulis maupun pembaca memahami aspek sebuah penelitian lebih dalam lagi.
5. Tentukan Objek, Variabel, dan Data Penelitian
Dasar dari sebuah karya ilmiah berpegang teguh pada ketiga hal tersebut. Objek sendiri merupakan suatu bahan dapat berupa apa saja yang menjadi fokus dalam sebuah penulisan karya ilmiah.
Sedangkan variabel merupakan hal-hal yang mempunyai pengaruh dengan objek. Di mana data merupakan salah satu hal penting dalam metode penulisan karya ilmiah yang penting kita perhatikan kaitannya dengan hasil pengamatan yang telah dilakukan.
6. Olah Data Hasil Penelitian dengan Baik
Tanpa adanya bagian ini, tentu sebuah karya ilmiah tidak akan pernah disebut sebagai karya ilmiah yang baik. Pasalnya, pada bagian ini sebuah karya ilmiah akan memberikan fungsinya yang paling besar.
Untuk itu, manfaatkan segala data sebaik mungkin dan usahakan untuk mengolah bahasa penulisan yang baik dan benar. Dengan melakukan metode penulisan karya ilmiah ini, akan memberikan hasil yang baik.
Baca juga: