Ketika di akhir masa studi, hampir semua Perguruan Tinggi (PT) membuat persyaratan untuk mempublikasikan skripsi, tesis atau disertasi kita dalam bentuk jurnal.
Hal tersebut sesuai dengan surat edaran Dirjen DIKTI nomor 152/E/T/2012 terkait publikasi karya ilmiah bahwa syarat lulus dari jenjang S1, S2 dan S3 harus mempublikasikan karya ilmiahnya.
Pemerintah memberlakukan peraturan tentang publikasi jurnal dikarenakan rendahnya jumlah karya ilmiah di perguruan tinggi Indonesia.
Apalagi jurnal perguruan tinggi yang terindeks dalam prosiding penelitian internasional contohnya Scopus atau Google Scholar.
Maka dari itu per 2012 mempublikasikan jurnal sebagai syarat kelulusan adalah syarat mutlak!
Cara Membuat Jurnal dari Skripsi, Tesis, dan Disertasi
Lalu, bagaimana langkah membuat jurnal dari skripsi, tesis ataupun disertasi?
1. Judul dan Abstraksi
Judul menggambarkan isi jurnal. Pastikan judul jelas, singkat dan tidak memiliki makna ganda. Judul akan lebih mudah dipahami jika tidak bertele-tele dan ngalor ngidul serta tanpa singkatan.
Abstrak ditulis dalam satu paragraf. Menguraikan secara singkat tentang: Tujuan riset, masalah (dengan menyebutkan variabel yang diteliti), metode riset dan hasil/temuan.
Tujuan dari abstraksi adalah membuat pembaca bisa memahami isi jurnal dalam waktu singkat. Jangan gunakan singkatan, kutipan ataupun footnote.
2. Pendahuluan dan Metode Penelitian
Pendahuluan memuat state of the art yang menjelaskan adanya masalah yang perlu mendapatkan jawaban melalui aktivitas riset.
Upayakan untuk memasukan teori yang melatarbelakangi, fenomena yang terjadi, dan gap antara teori dengan fakta.
Selain itu, jelaskan hubungan penelitian kalian dengan penelitian-penelitian sebelumnya. Kontribusi apa yang diberikan pada ilmu pengetahuan terkait.
Terakhir, ditutup dengan pernyataan masalah/tujuan penelitian dan kebaharuan (novelty) dari riset.
Metode Penelitian menguraikan dengan singkat mengenai: Subyek & obyek riset, operasionalisasi variabel, populasi dan sampel apa dan sebagainya.
Jika penelitiannya kualitatif bisa disesuaikan dengan teori, jika penelitiannya kuantitatif paparkan metode yang sesuai dengan teorinya.
3. Pembahasan, Kesimpulan dan Daftar Pustaka
Untuk pembahasan usahakan analisis mendalam. Jika meringkas skripsi, tesis atau disertasi usahakan untuk mengambil intinya saja.
Dimulai dengan jawaban atas hipotesis penelitian yang telah dibuat (sebutkan pengaruhnya bagaimana).
Karena dengan memaparkan hasil penemuan terebih dahulu akan membuat pembaca mudah memahami hasil dari penelitian.
Selanjutnya untuk kesimpulan buatlah implikasi penelitian dan jawaban atas rumusan masalah yang dibuat.
Tulis juga sumbangannya pada ilmu pengetahuan terkait. Lalu dikaitkan dengan hasil-hasil penelitian yang relevan. Tulis juga kelebihan dan kekurangan penelitian.
Tahap terakhir dari penulisan jurnal ilmiah yaitu daftar pustaka. Semua kutipan harus ada di daftar pustaka, dan semua sumber di daftar pustaka harus ada dikutipan, artinya jumlah sumber kutipan sama dengan jumlah sumber di daftar pustaka.
Tidak boleh lebih atau kurang. Untuk teknis penulisan daftar pustaka sesuaikan dengan format yang baku dan sesuaikan dengan persyaratan jurnal yang ingin dipublikasikan.
Demikian langkah singkat yang bisa diterapkan, jangan lupa setiap jurnal publikasi mempunyai syarat masing-masing.
Bisa jadi berbeda antara satu perguruan tinggi dengan perguruan tinggi lainnya. Apalagi ingin publikasi di Jurnal Nasional atau Internasional tentu saja kita harus memperhatikan detail persyaratan.
Jasa Edit atau Konsultasi Jurnal
Kami menyediakan jasa edit ataupun konsultasi pembuatan Jurnal. Jasa bisa dikerjakan dalam waktu yang relatif singkat, tapi lebih baik jika tidak mepet-mepet ya agar hasil lebih optimal.
Baca juga: