Halo apa kabar nih para pembaca sekalian? semoga kalian tetap diberikan kesehatan dan target tercapai untuk 2024 ini yah.
Soalnya ini udah akhir tahun 2024 dengan memasuki bulan Desember. Kali ini pembahasannya adalah bagaimana kita menyambut tahun 2025 nanti.
Sebelumnya adanya isu kenaikan pajak sebesar 12% yang menimbulkan keresahan dan polemik di masyarakat. Berita tersebut membuat masyarakat akan boikot pemerintah sampai hal-hal lainnya.
Selain itu kemarin kata presiden terpilih 2024-2029, kalau akan adanya kenaikan gaji guru baik ASN dan non ASN serta kenaikan upah minimum pada tahun 2025 sebesar 6,5%.
Melihat itu bagaimana dampaknya untuk masyarakat kita di tahun 2025? mari kita bahas lebih banyak, let’s check this out!
Pembahasan
Kemarin Pak Prabowo selaku presiden mengumumkan di Instana Negara bahwa akan ada kenaikan upah minimum nasional pada tahun depan sebanyak 6,5%.
Hal tersebut beliau sampaikan setelah sebelumnya beliau mengatakan akan adanya kenaikan untuk gaji guru baik ASN maupun non ASN.
Untuk detailnya, guru ASN akan mendapat kenaikan 1 kali gaji dan guru non-ASN mendapat tunjangan Rp 2 juta setiap bulan mulai 2025.
Tentu ini akan sangat berdampak, hal tersebut dikarenakan memang adanya kenaikan upah ini guna meningkatkan daya beli masyarakat serta untuk mendorong perekonomian nasional di tengah tekanan inflasi yang terus berlangsung.
Sebagaimana kita ketahui kalau sejak tahun kemarin sampai sekarang, daya beli masyarakat terus menurun. Hal tersebut disebabkan karena pandemi kemarin dan juga bahan baku di beberapa segmen cenderung naik.
Tentu hal ini akan berdampak akan nilai jual dan konsumen atau masyarakat pasti akan melakukan efisiensi guna dapat bisa bertahan hidup di situasi yang masih belum kondusif.
Tambah geopolitik yang terjadi di awal tahun 2024 pun sangat berdampak terhadap keputusan investor dan lainnya.
Perencanaan pajak yang naik hingga 12% pun membuat masyarakat menjadi lebih tertekan. Oleh karenanya adanya keputusan ini membuat masyarakat khususnya para pekerja untuk lebih optimis akan tahun depan.
Pertimbangan dan Tantangan
Meskipun kenaikan UMN 2025 membawa harapan baru masyarakat kalangan pekerja, namun masih ada beberapa pertimbangan dan tantangan yang perlu dihadapi.
Ada salah dua, diantaranya dari bagaimana memastikan bahwa kenaikan UMN ini dapat meningkatkan produktivitas pekerja dan perlu adanya perhatian ini terhadao dampak kenaikan UMN terhadap inflasi dan daya saing produk dalam negeri.
Abang rangkum menjadi 3 poin yang harus diperhatikan terhadap keputusan kenaikan ini, pertama adalah dengan adanya enaikan upah sering kali menjadi beban bagi usaha kecil dan menengah (UKM).
Terutama di sektor yang masih berupaya pulih dari dampak pandemi. Ada kekhawatiran bahwa kenaikan ini dapat memicu peningkatan biaya operasional.
Hal tersebut dapat mempengaruhi kemampuan perusahaan untuk mempertahankan tenaga kerja. Kedua adalah Meski kenaikan upah bertujuan untuk meningkatkan daya beli.
Tapi dampaknya terhadap inflasi perlu diwaspadai. Kenaikan gaji pekerja dapat memicu harga barang dan jasa, yang pada akhirnya bisa mengurangi efek positif dari kenaikan tersebut.
Terakhir adalah perlu perhatian penyetaraan untuk setiap provinsi baik kota maupun kabupaten. Perbedaan biaya hidup di berbagai daerah menjadi tantangan dalam implementasi kebijakan ini.
Contohnya di kota besar seperti Jakarta kenaikan mungkin terasa signifikan, di daerah terpencil dampaknya bisa berbeda akibat disparitas ekonomi.
Manfaat
Walau demikian, bukan berarti adanya kebijakan ini maka akan banyak masalah di kemudian hari. Perlu adanya kajian dan regulasi yang jelas agar kenaikan ini tidak hanya bermanfaat untuk pekerja.
Tapi juga pelaku usahanya, agar roda ekonomi terus berputar dengan baik. Pertama dengan adanya kebijakan ini maka masyarakat diharapkan memiliki daya beli yang lebih baik.
Soalnya pada akhirnya masyarakat lah yang dapat mendorong konsumsi domestik sebagai motor penggerak ekonomi. Adanya Peningkatan upah memberikan harapan bagi pekerja untuk hidup lebih layak.
Terutama di sektor dengan upah rendah seperti manufaktur dan layanan. Terakhir adalah kesejahteraan yang lebih baik diharapkan dapat memotivasi pekerja untuk meningkatkan produktivitas.
Adanya hal tersebut tentu juga akan dapat memberikan dampak positif bagi perusahaan karena karyawannya menjadi lebih optimal dalam bekerja.
Kesimpulan
Kenaikan UMN 2025 merupakan langkah penting yang mencerminkan komitmen pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan pekerja.
Namun, implementasinya membutuhkan sinergi antara pemerintah, pengusaha, dan pekerja untuk mengatasi tantangan yang muncul.
Kebijakan ini harus diimbangi dengan langkah strategis untuk menjaga stabilitas ekonomi, sehingga memberikan manfaat jangka panjang bagi semua pihak.