Tips transkrip wawancara penelitian kualitatif kesehatan ternyata ada trik tersendirinya. Berbeda dengan interview riset secara umum, tips transkrip wawancara penelitian kualitatif kesehatan ternyata perlu memperhatikan beberapa hal. Kalau tidak mencermati beberapa tips transkrip wawancara penelitian kualitatif kesehatan, output akhirnya dalam menganalisis informasi sekaligus menentukan saran regulasi kesehatan bisa jadi berantakan. Mari cermati 5 (lima) tips transkrip wawancara penelitian kualitatif kesehatan menurut Ultimate Medical Academy berikut ini!
Baca juga: Harga Jasa Transkrip Wawancara Rp3.500, Boleh Nego!
Berfokuslah per Kalimat!
Pertama, tips transkrip wawancara penelitian kualitatif kesehatan adalah berfokus ketik ulang per kalimatnya saja. Kesalahan umum yang sering mengganggu para transcriber pemula, baik dalam wawancara kualitatif kesehatan maupun yang lainnya, adalah selalu berusaha menulis sebanyak mungkin kalimat yang bisa didengar sekaligus diketiknya. Jika belum jago dan berpengalaman, cara seperti itu justru riskan membuat kita tidak bisa mentranskrip ulang satupun kata yang sedang didengarkan dalam audio wawancara tersebut.
Supaya bisa mentranskrip setiap kalimat secara terfokus, cobalah untuk rutin menjeda audio wawancara yang sedang didengarkan. Setiap satu kalimat yang sudah terlontar dari penutur di dalam rekaman wawancara, tekanlah pause dan ketik ulang kalimat yang memang benar-benar kita ingat. Cara perlahan seperti itu merupakan salah satu solusi bertahap yang bisa membantu penyusunan transkrip wawancara penelitian kualitatif kesehatan menjadi selesai secara lebih cepat dan tepat dibanding mentranskripnya secara terburu-buru.
Utamakan Ketepatan daripada Kecepatan!
Kedua, tips transkrip wawancara penelitian kualitatif kesehatan adalah mendahulukan ketepatan daripada kecepatan. Kalau memakai istilah Bahasa Inggris, konsepnya adalah “accuracy comes first, speed comes later“. Salah-salah mengetik transkrip secara umum saja bisa berdampak buruk dalam beragam jenis profesionalitas kerja, apalagi bila agendanya berupa penelitian kualitatif kesehatan. Bayangkan betapa parahnya dampak yang terjadi jika ada penentuan regulasi medis yang salah kaprah hanya karena membaca hasil transkrip yang tidak akurat.
Akurasi atau ketepatan pengetikan di dalam transkrip wawancara penelitian kualitatif kesehatan tidak bisa digantikan dengan faktor kecepatan. Cepat memanglah penting, tetapi akurat harus lebih didahulukan serta diperhatikan dalam menyusun transkrip wawancara penelitian kualitatif kesehatan. Dengan begitu, serangkaian informasi medis yang sudah dituturkan oleh pihak pasien atau informan dapat tertangkap ulang secara akurat sekaligus menghasilkan deduksi maupun regulasi medis yang akhirnya benar-benar tepat.
Pahami Terminologi Medisnya!
Ketiga, tips transkrip wawancara penelitian kualitatif kesehatan adalah memahami terminologi medis. Ingat, transkrip wawancara penelitian kualitatif kesehatan biasanya akan memuat beragam kosakata yang berkaitan dengan istilah-istilah ilmiah dari disiplin ilmu medika atau kesehatan. Dengan begitu, pengetahuan dasar seputar terminologi medis adalah hal mutlak yang harus dipersiapkan oleh seorang penyusun transkrip wawancara penelitian kualitatif kesehatan.
Dalam prakteknya, mempelajari terminologi medis memang tergolong cukup sulit. Apalagi bila seorang transcriber terkait merupakan sosok yang tidak pernah mengenyam pendidikan formal secara langsung dari keilmuan medika, maka ia akan menghadapi tantangan ekstra dalam mendengar dan menentukan transkrip verbatim yang tepat dari suatu terminologi medis yang didengarnya via audio wawancara. Kendati begitu, kita bisa mencoba lebih taktis dengan mendahulukan belajar mandiri pada beberapa terminologi yang kemungkinan besar erat terhadap tema spesifik dari sebuah audio wawancara kesehatan.
Cobalah Mentranskrip secara Lebih Cepat!
Keempat, tips transkrip wawancara penelitian kualitatif kesehatan adalah berupaya mengetik ulang secara lebih cepat. Banyak praktisi transkrip dari beragam penjuru dunia menyatakan bahwa cara menulis transkrip wawancara yang benar adalah dengan menyusunnya secara cepat dengan kecepatan maksimal yang dimungkinkan oleh sang transcriber. Hal ini tentu bukanlah saran sembarangan, sebab tugas transkrip memang akan tuntas secara lebih hemat energi dan waktu bila kita bisa mengetiknya secara lebih cepat.
Solusi terklasik dan ter-basic yang berkaitan dengan tips pada nomer empat ini adalah berlatih secara berulang. Proses mentranskrip wawancara penelitian kualitatif kesehatan dari waktu ke waktu bisa membuat seorang transcriber, khususnya yang berafiliasi atau terikat langsung dengan lembaga kesehatan formal, akan memiliki kemampuan transkrip yang lebih cepat. Makin cepat kemampuan transcriber yang dimiliki oleh seseorang, maka makin besar peluangnya untuk menerima waktu istirahat harian yang lebih panjang ataupun proyek transkrip yang lebih banyak.
Koreksi Kembali dengan Teliti!
Terakhir, tips transkrip wawancara penelitian kualitatif kesehatan dalam artikel Jagoketik kali ini adalah mengkoreksi ulang hasil verbatim akhirnya. Proses koreksi sebaiknya dilakukan secara teliti dan benar-benar maksimal, supaya menghindari berbagai dampak negatif yang tidak diinginkan seperti terancamnya kesehatan medis seorang pasien yang terlibat di dalam audio wawancara atau yang lainnya.
Contoh trik kecil yang cukup impactful dalam proses koreksi transkrip wawancara penelitian kualitatif kesehatan adalah membacanya ulang secara lantang. Kiranya sedang tidak bisa bersuara keras, tak mengapa. Pokoknya, coba baca ulang lagi hasil transkrip verbatim yang sudah jadi dan pastikan seberapa logisnya ucapan tersebut ketika diucapkan oleh pasien atau orang spesifik yang ada di dalam audio wawancara tersebut.
Suka artikel ini? Yuk, bagikan ke temanmu!
Baca juga:
- 6 Kelemahan Aplikasi Transkrip Audio ke Teks
- Transkrip Wawancara yang Benar Harus Cermati 6 Hal Ini!
- Jasa Ketik Transkrip Wawancara 24 Jam Jadi!
