Bahan baku yang digunakan dalam pengolahan minyak sawit mentah atau Crude Palm Oil (CPO) adalah buah kelapa sawit berupa tandan buah segar (TBS).
Kelapa sawit yang digunakan oleh perusahaan kelapa sawit (PKS) dalam pengolahan pada umumnya berasal dari perkebunan sendiri dan perkebunan rakyat (pihak ke tiga). Bahan baku kelapa sawit yang diolah PKS kebanyakan merupakan varietas silang kelapa sawit jenis dura dan pisifera yang menghasilkan tanaman yang disebut tenera. Tenera memiliki tebal cangkang (0.5 hingga 4 mm) dan merupakan tipe umum yang digunakan dalam perkebunan.
Umur buah kelapa sawit mulai dapat dipanen sekitar tiga tahun dengan berat buah rata-rata di atas 10 kg per tandan. Buah kelapa sawit tersebut matang panen bila brondolnya telah lepas dan jatuh secara alami dari tandannya. Kelapa sawit yang baik untuk diolah menjadi CPO adalah buah segar yang sudah matang. Buah yang terlalu matang akan memiliki kadar asam lemak bebas yang tinggi. Jika kandungan asam lemak bebas sebelum pengolahan sudah tinggi maka akan menghasilkan CPO yang bermutu kurang baik. Panen yang diterima oleh pabrik adalah berupa tandan buah segar (TBS). Pada umumnya TBS terdiri dari tandan buah yang sebagian isinya telah membrondol atau melepas dari tandannya.
Kelapa sawit yang diterima oleh pabrik pada operasinya tidak sepenuhnya tandan buah segar yang matang optimal. Pabrik juga akan menerima buah yang kurang matang dan terlalu matang pada bulan panen rendah dan pada masa replanting. Hal ini disebabkan karena pabrik melakukan sistem kejar target. Permasalahan ini menyebabkan CPO yang dihasilkan hanya dapat memenuhi standar lokal, karena mutu CPO yang dihasilkan kurang memadai.
Tandan buah segar yang masuk pada tempat sortasi (pelataran) mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
- Tandan buah belum masak: berwarna orange kemerahan dan terdapat kurang dari 10 biji membrondol;
- Tandan masak berwarna orange kemerahan dan terdapat 12,5 % hingga 25 % biji yang membrondol;
- Tandan muda: berwarna ungu kehitaman dan tidak terdapat buah yang membrondol;
- Tandan terlalu masak: berwarna merah kehitaman terdapat lebih dari 50 % buah membrondol dan 10 % buah segar yang masih di tandan;
- Tandan busuk: tandan dan buah brondolannya berwarna merah kehitaman busuk dan berulat;
- Tandan tangkai panjang: tandan segar yang mempunyai tangkai melebihi 5 cm atau 2 inchi;
- Tandan rusak: tandan yang buahnya 30% rusak oleh hama;
- Tandan tidak segar: tandan yang dibiarkan lebih dari 48 jam setelah dipanen, tangkainya berwarna kehitaman dan kering;
- Tandan kotor: tandan diselaputi tanah, pasir, batu dan lain-lain;
- Tandan berpenyakit: tandan yang 50% penghasilan buahnya tidak sempurna dan tidak normal dari segi berat dan ukurannya;
- Tandan Dura: tandan jenis ini mempunyai kandungan minyak yang kurang karena serabutnya tipis, inti kecil dan tempurung tebal; dan
- Tandan kecil: tandan yang mempunyai buah kecil dan berat kurang dari 2,5 kg.
Bahan baku diangkut dari kebun dengan menggunakan truk dan di pabrik bahan baku diangkut dengan menggunakan lori. Prinsip pengolahan CPO adalah menggunakan metode FIFO (first in first out). Bahan baku yang pertama masuk maka akan pertama diolah.
Bahan baku yang masuk langsung diolah karena proses pengolahan di pabrik beroperasi 24 jam dan sifat bahan baku yang mudah rusak. Waktu tunggu bahan baku ditentukan oleh proses perebusan buah.