-Bagian 1
Setiap orang pasti pernah dihadapkan pada kondisi di mana harus memilih keputusan. Pengambilan keputusan dalam hal ini bisa berarti memilih salah satu alternatif dari beberapa alternatif yang ada. Pemilihan alternatif atau pengambilan keputusan ini haruslah tepat, agar sesuai dengan yang diharapkan. Akan tetapi, sering kali seseorang, misalnya manajer, peneliti, ilmuwan, dan sebagainya, kebingungan dalam menentukan keputusan, alternatif mana yang terbaik.
Ilmu matematika khususnya yang disimpulkan dalam teori decision making with multiple objective memberikan salah satu solusi untuk menyederhanakan masalah ini, sehingga pengambilan keputusan menjadi sangat mudah. Kemudahan dalam mengambil keputusan merupakan harapan semua orang. Oleh karena itu diperlukan suatu metode untuk menyederhanakan permasalahan sedemikian rupa sehingga pengambilan keputusan menjadi mudah.
1. Keputusan Multi Kriteria
Multiple Criteria Decision-Making (MCDM) adalah bagian utama dari teori dan analisis keputusan. Metode MCDM berusaha untuk memperhitungkan secara eksplisit lebih dari satu kriteria dalam mendukung proses pengambilan keputusan. Tujuan dari metode MCDM adalah untuk membantu pengambil keputusan mempelajari tentang masalah yang mereka hadapi, mempelajari tentang sistem penilaian mereka dan pihak lain, mempelajari tentang nilai dan tujuan organisasi, serta melalui eksplorasi ini dalam konteks masalah untuk membimbing mereka dalam mengidentifikasi tindakan yang disukai. Dengan kata lain, MCDM berguna dalam keadaan yang memerlukan pertimbangan berbagai tindakan, yang tidak dapat dievaluasi dengan pengukuran dimensi tunggal yang sederhana.
Herbert A. Simon, pemenang Nobel Ekonomi, mengatakan bahwa para manajer atau pembuat keputusan tidak lagi berusaha untuk mengoptimalkan suatu tujuan tunggal, seperti memaksimumkan keuntungan atau meminimumkan biaya, tetapi mereka telah berubah untuk berusaha mencapai suatu tingkat kepuasan atas teraihnya tujuan dengan kriteria-kriteria tertentu. Tetapi Simon tidak memberikan suatu prosedur formal untuk menyelesaikan masalah tersebut.
Saat ini ada beberapa metode yang dikembangkan untuk menyelesaikan masalah keputusan multi tujuan atau kriteria, misalnya Multiatribute Utility Analysis, Multiple Criteria Linear Programming, Horistic Search Methods, Simulation Models, Learning Programming, Goal Programming, Analaytic Hierarchy Process, dll.
2. Definisi AHP
Analytic Hierarchy Process (AHP) adalah sebuah alat pendukung pengambil keputusan muti kriteria yang paling diakui dan paling fleksibel untuk masalah keputusan yang sangat kompleks, dimana baik aspek kualitatif maupun kuantitatif dari suatu masalah harus digabungkan.
AHP membantu pembuat keputusan untuk menyusun komponen-komponen penting dari suatu maslaah kepada susunan hierarki yang hampir sama dengan pohon keputusan (family tree). Selanjutnya mereduksi masalah keputusan yang kompleks kepada susunan perbandingan dan urutan yang sederhana, kemudian hasil pengolahan data dikumpulkan. AHP tidak hanya membantu pembuat keputusan sampai pada keputusan yang terbaik, tetapi juga menyediakan dasar pemikiran yang gamblang unutk pilihan atau keputusan yang telah diambil.
3. Lingkup AHP
Pemodelan yang dapat dibayangkan atau digambarkan adalah cara yang sebenarnya dipikirkan oleh banyak orang. AHP telah dikembangkan lebih dari 40 tahun yang lalu dan terus berkembang menjadi model yang paling diakui dan telah secara luas digunakan dalam teori-teori pengambilan keputusan.
AHP dapat diterapkan untuk menyelesaikan masalah keputusan dalam lingkungan variabel tak hingga yang meliputi Akuntansi, Finance, Manajemen, Marketing, Energy Resources Planning, Microcomputer Selection, Sosiologi, Arsitektur, dan Ilmu Politik.
4. Prinsip AHP
Secara garis besar metode umum untuk menyusun masalah-masalah keputusan yang rumit atau tidak jelas dibangun meliputi beberapa prinsip, yaitu:
- Prinsip penyusunan hierarki (decomposition)
- Prinsip penilaian dan interpretasi (comparative judgement)
- Prinsip penentuan prioritas (synthesis of priority)
- Prinsip konsistensi (logical consistency)
- Prinsip perhitungan skor total (overall score)
5. Hierarki AHP
AHP menggunakan model hierarki yang terdiri dari Goal (tujuan), Kriteria, dan mungkin beberapa level untuk subkriteria dan Alternatif untuk tiap masalah atau keputusan. Berikut struktur hierarki AHP.