6 Permasalahan Mahasiswa Rantau dan Tips Solutifnya!

6 Permasalahan Mahasiswa Rantau dan Tips Solutifnya! - Jagoketik.com

Sedang bersiap-siap kuliah ke luar kota, tetapi belum tau contoh-contoh konkrit terkait permasalahan mahasiswa rantau? Wadididaw, bisa gawat! Fenomena semacam culture shock mahasiswa rantau, susah manajemen waktu, hingga dompet mendadak tekor tiap akhir bulan adalah contoh kecil dari banyaknya resiko anak rantau yang wajib kita ketahui. Yuk, simak 6 (enam) contoh permasalahan mahasiswa rantau beserta tips solutifnya melalui artikel Jagoketik yang satu ini!

Baca juga: Jasa Revisi Skripsi Anti Plagiasi, Mulai Rp5.000! 

Culture Shock

Permasalahan mahasiswa rantau yang paling sering terjadi adalah culture shock. Arti dari culture shock kira-kira selaras dengan makna redaksional dari istilah tersebut, yaitu adanya sensasi kaget pada pihak tertentu (individu atuapun kelompok) terhadap budaya yang ada di tempat atau dimiliki oleh pihak lain. Culture shock umumnya terjadi secara alamiah ketika seorang mahasiswa merantau dari domisili asalnya ke kota atau bahkan negara lain yang budayanya jauh berbeda dibanding norma-norma kampung halamannya.

Culture shock atau gegar budaya bisa diatasi dengan mempelajari budaya-budaya dari kota tujuan sejak jauh-jauh hari. Semakin matang persiapan seorang mahasiswa rantau dalam mempelajari adat-istiadat yang berlaku pada kota serta kampus target rantaunya, maka semakin besar pula peluang dirinya sukses adaptif serta terbebas dari berbagai resiko anak rantau yang berkaitan dengan culture shock. Segala macam masalah sosial yang ada di kampus rantau pun akan mudah ditangani bila sang mahasiswa sudah “melakukan riset” sebanyak dan seawal mungkin.

Jasa Pengetikan Jagoketik 100% Tepat Waktu dan Siap Jadi Solusi Permasalahan Mahasiswa Rantau!
Jasa Pengetikan Jagoketik 100% Tepat Waktu dan Siap Jadi Solusi Permasalahan Mahasiswa Rantau!

Susah Mengelola Waktu

Manajemen waktu adalah permasalahan mahasiswa rantau berikutnya yang tak kalah penting untuk disikapi secara genting. Bila mahasiswa yang berkuliah dan bertempat tinggal di satu kota yang sama (non-rantau) saja memiliki resiko berupa susah manajemen waktu saat menjalani semester pertama perkuliahannya, mahasiswa rantau pun tentu juga punya resiko serupa yang notabene tak kalah atau bahkan lebih besar tantangannya.

Solusi permasalahan mahasiswa rantau yang paling utama terkait manajemen waktu adalah kesadaran bersikap disiplin. Mahasiswa rantau yang ingin survive serta berkembang dengan baik harus menyadari bahwa disiplin adalah sebuah kebutuhan baginya. Dengan kesadaran yang senantiasa dibulatkan melalui tekad dan perilaku itulah, kemampuan manajemen waktu pada seorang mahasiswa rantau bisa menajam seiring berjalannya waktu.

Harus Hemat dan Inisiatif Cari Uang

Isu personal finance atau keuangan pribadi pun menjadi permasalahan mahasiswa rantau yang tak kalah memusingkan. Berbicara mengenai isi dompet, mahasiswa rantau memiliki tantangan tersendiri berupa pemberian sangu uang yang aksesibilitasnya tidak semudah seperti ketika dirinya masih tinggal serumah dengan orangtua dan keluarga intinya. Jika dianggap remeh, permasalahan mahasiswa rantau berupa isu keuangan pribadi ini bisa menyebabkan berbagai konflik yang berkembang secara negatif.

Tips mahasiswa rantau terkait penghematan dan pencarian uang adalah melatih skala pengeluaran secara proporsional. Proporsionalitas pengeluaran bukanlah semata-mata yang serba murah dan mengarah pada kepelitan, melainkan membelanjakan biaya secara tepat guna sesuai hal-hal yang paling dibutuhkan serta harus didahulukan bagi kemaslahatan diri pribadi. Dalam jangka panjang, kemampuan mengeluarkan uang secara proporsional bisa jadi solusi cara merantau agar sukses di kemudian hari.

Tuntutan Kemandirian yang Tinggi

Keterpisahan diri dari orangtua dan keluarga inti menciptakan permasalahan mahasiswa rantau berupa tuntutan kemandirian yang tinggi. Betapapun variatifnya kondisi dan latar belakang yang dimiliki oleh setiap mahasiswa rantau, semuanya pasti kena tuntutan berupa punya sifat mandiri to the next level dibanding sebelum merantau. Tanpa kemandirian, resiko anak rantau semacam mudah galau dan hidup serba kacau bisa jadi tak terhindarkan.

Kemandirian yang tinggi bisa dibangun secara perlahan melalui inisiatif mengerjakan segala hal sederhana dengan kedua tangan sendiri. Mulailah dengan melakukan hal-hal sederhana semacam cuci piring dan pakaian dengan usaha sendiri tanpa harus minta bantuan teman atau panggilan tenaga kebersihan. Dengan kemandirian yang terus menerus dilatih secara perlahan dan kontinu, kebermaknaan hidup pada mahasiswa rantau pun nantinya bisa kita rasakan kenikmatannya.

Homesick

Resiko anak rantau yang hampir pasti terjadi ialah homesick alias kangen rumah. Kerinduan atas suasana dan kehangatan interaksi di kampung halaman adalah salah satu permasalahan mahasiswa rantau yang sangat sering terjadi dari waktu ke waktu. Tanpa respon pribadi yang taktis, permasalahan mahasiswa rantau berupa homesick bisa membuat konsentrasi berkuliah saat mengikuti kelas ataupun ujian jadi kacau.

Salah satu solusi terbaik untuk mengatasi permasalahan mahasiswa rantau berupa homesick adalah paham mengenai skala kebutuhan afeksi pribadi. Kita harus mengakui serta menelaah diri pribadi berkaitan dengan seberapa besar kedekatan yang harus kita jalin dengan keluarga sepanjang merantau. Setelah tau skala kebutuhan afeksinya, upayakan segala akses interaksi dengan kampung halaman yang bisa dipakai untuk mengobati rasa homesick saat merantau. Ingat, tentukanlah skala secara bijak dan penuh kemandirian agar kita bisa jadi mahasiswa rantau bermental kuat.

Bingung Menyelesaikan Penugasan

Kebingungan mengerjakan tugas-tugas kuliah bisa jadi permasalahan mahasiswa rantau yang mendera siapapun. Baik sang mahasiswa rantau adalah sosok yang pintar atau biasa saja, bingung ngerjain tugas mampu terjadi secara tiba-tiba serta tak terduga. Besar kemungkinannya, bingung menyelesaikan penugasan adalah efek domino dari tidak tertanganinya berbagai permasalahan mahasiswa rantau seperti yang sudah disebutkan pada lima poin sebelumnya.

Meskipun tidak mudah bagi semua orang, solusi mengatasi permasalahan mahasiswa rantau berupa bingung nugas adalah berani bertanya. Tidak hanya itu, alangkah baiknya kiranya kita juga berani meminta bantuan kepada pihak-pihak yang memang kompeten ataupun siap membantu sesuai kebutuhan. Para mitra Jagoan Ketik bisa jadi solusi yang siap membantu kebingunganmu terkait formating dokumen tugas kuliah, penurunan persentase, pembenahan tipo, dan berbagai hal lain terkait tugas dan aktivitas kuliahmu.

Suka artikel ini? Yuk, bagikan ke temanmu!

Baca juga:

Layanan Edit dan Formating Dokumen Jagoketik Siap Atasi Berbagai Permasalahan Mahasiswa Rantau!
Layanan Edit dan Formating Dokumen Jagoketik Siap Atasi Berbagai Permasalahan Mahasiswa Rantau!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Chat WhatsApp
1
Online 24 Jam
Scan the code
Butuh bantuan kuliah tanpa plagiarisme?

Jagoketik siap beri jasa ketik terbaik dengan harga termurah + negotiable!

Yuk, nego harga pilihanmu ke admin sekarang!