Buncit merupakan sebuah kondisi menebalnya bagian tubuh tertentu akibat penumpukan lemak.
Kendati dianggap sulit dihillangkan, ternyata masalah buncit bisa diatasi hanya dengan mengatur ritme nafas. Wah, mengapa bisa begitu, ya?
Kondisi buncit pada dasarnya membuat hidup kita tambah sulit.
Kesulitan hidup umumnya akan sangat terasa secara fisiologis, di mana kenyamanan hidup harian kita akan terganggu oleh adanya tumpukan lemak yang terletak di berbagai organ tubuh kita.
Penumpukan lemak tersebut bisa menyerang beragam titik dari tubuh kita, mulai dari perut, muka, tangan, hingga kaki.
Bila dibiarkan saja tanpa tindakan solutif, tumpukan lemak pada tubuh kita bisa menyebabkan beragam kerugian!
Kerugian berupa rasa minder bisa muncul ketika wujud tubuh kita menjadi kurang rupawan, dikarenakan adanya tumpukan lemak yang merubah tampilan fisik kita menjadi kurang oke.
Secara lebih lanjut, kebuncitan riskan membuat badan kita kurang luwes dan gesit dalam melakukan berbagai aktivitas harian.
Lebih parahnya lagi, beberapa kasus penumpukan lemak bisa beriringan dengan penyakit-penyakit kronis seperti obesitas, pelemahan sendi gerak, hingga penyumbatan pembuluh darah.
Guna mengobati maupun mencegah buncit, mari kita pahami solusinya berupa lima trik praktis mengatur nafas yang dibagikan oleh Ade Rai via kanal YouTube miliknya.
Stabilkan dan Pelankan Ritmenya
Sederhananya, nafas kita dapat diibaratkan dengan konsumsi bensin pada berbagai kendaraan bermotor.
Ade Rai memberikan ilustrasi berupa perbandingan antara dua motor yang spesifikasinya sama, namun intensitas penggunaannya berbeda.
Katakanlah motor A dipakai memutar 20 lap tiap hari, lalu motor B hanya memutari 6 lap tiap hari.
Tingkat keawetannya yang lebih tinggi tentu akan dimiliki oleh motor B yang putaran lapnya lebih minimal.
Ilustrasi tersebut juga berlaku pada kesehatan dan kebugaran tubuh kita dalam konteks meminimalisir kebuncitan.
Buncit terjadi karena adanya aliran energi yang kurang teratur di dalam tubuh kita.
Ketidakteraturan aliran energi tersebut dapat kita ketahui melalui indikasi termudah, yaitu adanya penumpukan lemak di wajah atau perut.
Nah, tumpukan lemak tersebut bisa berkurang bila aliran energi di dalam tubuh kita memiliki ritme yang lebih teratur dan tidak selalu dipaksa bekerja keras setiap waktu.
Oleh karena itulah, pengaturan nafas bisa mengatasi kebuncitan dengan membuat aliran energi di dalam tubuh kita lebih teratur melalui nafas yang stabil dan perlahan-lahan.
Tarik Dalam-dalam
Trik kedua terkait pengaturan nafas guna mengatasi buncit adalah dengan mengambil udara dalam-dalam.
Seringkali, kita abai dan tidak peduli terhadap ritme nafas kita.
Padahal, kita ketahui sebagaimana pada poin pertama tadi bahwa ritme nafas yang tidak teratur akan mengacaukan aliran energi dalam tubuh dan berdampak pada potensi penumpukan lemak.
Guna mengkondisikan nafas menjadi lebih teratur, Ade Rai menyarankan pengaturan nafas berupa menarik udara dengan benar-benar menariknya secara mendalam setiap kali bernafas.
Berkaitan dengan analogi motor pada poin pertama tadi, bernafas secara mendalam akan bermanfaat untuk menjaga keawetan dan kesehatan organ-organ tubuh kita.
Tidak hanya membuat tubuh lebih sehat dan awet, menarik nafas dalam-dalam akan menstabilkan aliran energi kita.
Sehingga, aliran energi yang stabil akan menyebabkan tubuh kita menjadi jarang atau tidak melakukan penumpukan lemak.
Buncit Hilang dengan Relaksasi
Tubuh yang kondisinya rileks cenderung memiliki aliran energi yang lebih teratur.
Selain itu, kondisi rileks juga mempermudah pikiran kita untuk memiliki mood yang baik.
Mood sendiri adalah salah satu faktor yang dapat mempengaruhi keteraturan aliran energi dalam tubuh, di mana mood yang baik akan membuat aliran energi lebih stabil.
Dengan begitu, berbagai aktivitas relaksasi bisa meminimalisir atau mengurangi kebuncitan.
Beberapa contoh aktivitas relaksasi yang disebutkan oleh Ade Rai adalah olahraga, berkesenian, dan ibadah.
Positive Thinking
Berikutnya, langkah keempat untuk memiliki pengaturan nafas yang bisa menghilangkan kebuncitan adalah memfokuskan pikiran pada hal-hal positif.
Tidak hanya aspek fisiologis saja yang mampu memengaruhi tumpukan lemak pada seseorang, namun aspek psikologis pun terbukti turut berperan di dalamnya.
Kondisi psikologis yang baik umumnya akan membuat kadar-kadar hormonal dalam tubuh seseorang menjadi proporsional.
Dengan kadar antar hormon yang proporsional, tubuh kita menjadi lebih kondusif untuk memiliki ritme nafas yang baik.
Sebaliknya, kondisi psikologis yang buruk rentan membuat tubuh kita melakukan berbagai koordinasi jaringan tubuh yang memperbesar potensi kebuncitan.
Positive thinking dapat dibangun dengan cara berfokus pada hal-hal yang bisa kita syukuri dan menyibukkan diri mengakses informasi digital yang berfaedah.
Kontrol Perilaku Harian
Solusi terakhir untuk memiliki nafas yang meminimalisir buncit adalah memiliki kendali penuh atas perilaku harian kita.
Ketika terlalu sibuk atau fokus berkegiatan, kita kerap merasakan lost control atau kehilangan kendali atas diri sendiri.
Lost control mampu membuat tubuh kita menjadi tidak teratur, sehingga memperbesar peluang penumpukan lemak.
Oleh karenanya, kita perlu melakukan beragam aktivitas harian dengan pikiran yang jernih.
Lakukanlah aktivitas-aktivitas harian seperti mandi, makan, ataupun tidur sekondusif dan seoptimal mungkin.
Kebiasaan harian yang baik mampu membuat aliran energi kita menjadi selalu teratur hingga berumur tua nantinya.
Suka artikel ini? Yuk, bagikan ke temanmu!
Baca juga:
- SNMPTN Dihapus, Seleksi PTN 2023 Sistemnya Baru!
- Download Surat Lamaran Kerja yang Baik dan Benar
- Download Contoh PPT Seminar Proposal Skripsi yang Menarik