Vaksinasi Sebagai “Cawan Suci” Melawan Virus

Gagasan program vaksinasi merupakan salah satu cara yang dapat membantu pertempuran melawan Covid 19 yang diatur dalam Permenkes Nomor 84 Tahun 2020.

Vaksinasi dianggap sebagai “cawan suci” tindakan pencegahan untuk melawan penyakit yang disebabkan oleh virus.

Adanya vaksinasi Covid 19 menjadi harapan untuk memulai kehidupan normal, akan tetapi dengan adanya kebijakan vaksin muncul pula tantangan dimana munculnya dilema dan keraguan masyarakat dalam menerima kebijakan tersebut, sehingga munculnya seruan dalam menolak vaksin Covid 19.

Vaccine Hesitancy menjadi penghalang terbesar dalam pelaksanaan program vaksinasi.

Bahkan sebelum adanya program vaksinasi Covid 19, Indonesia termasuk negara dengan cakupan vaksinasi terendah di ASEAN menurut survei dari Welcome Trust pada tahun 2018.

Apalagi di tengah wabah seperti ini, sangat mungkin orang orang menolak vaksinasi.

Jika Vaccine Hesitancy terus meningkat di tengah pandemi ini, maka akan meningkatkan risiko penyebaran virus corona.

Sedangkan masih banyak masyarakat yang tidak melakukan 3M meski pemerintah telah melakukan sanksi terhadap para pelanggar.

Populasi ini yang akan mempersulit pengendalian penyebaran SARS CoV-2. Vaksin diibaratkan sebagai rompi anti peluru, namun jika vaccine hesitancy tetap berkembang di tengah masyarakat maka virus masih akan tetap menyebar dengan cepat sementara masih banyak di antara populasi yang tidak memiliki kekebalan untuk melawannya sehingga akan tetap jatuh korban jiwa.

Tanpa vaksin, manusia memerlukan waktu yang lebih untuk mencapai herd immunity terhadap virus corona.

Untuk mencapai herd immunity dibutuhkan 70% dari total populasi yang mengembangkan kekebalan pada virus corona, baik karena menjadi penyintas atau dengan vaksinasi.

Tentu saja dengan menjadi penyintas tidak menutup kemungkinan juga akan menambah jumlah korban jiwa.

Vaccine Hesitancy yang terus meningkat di tengah pandemi akan menjadi penghalang dalam pelaksanaan program vaksinasi dan risiko penularan virus corona juga akan terus meningkat.

Jika vaccine hesitancy menyebabkan seperempat dari jumlah penduduk menolak untuk divaksinasi, maka kehidupan sehari hari akan mengalami perubahan besar.

Virus corona akan tetap menjadi permasalahan yang selama bertahun tahun kedepan. 3M akan menjadi kebiasaan baru yang harus selalu diterapkan.

Akan sulit untuk melakukan pembelajaran tatap muka.

Kota dan daerah yang berniat melonggarkan pembatasan wilayah, akan menerapkan lockdown kembali jika terjadi peningkatan kasus di daerah mereka.

Masyarakat dunia akan tetap hidup di tengah virus corona dengan tetap bertambahnya korban jiwa setiap harinya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Chat WhatsApp
1
Online 24 Jam
Scan the code
Spesialis jasa pengetikan, editing, dan pembuatan berbagai jenis dokumen terbaik No. 1 di Indonesia.

✔ Transaksi aman anti penipuan
✔ Kenyamanan dan kemudahan kerja sama
✔ Pengerjaan cepat dan akurat dengan garansi

Chat Admin sekarang, online 24 jam