Mari Kita Mengenal Stoikisme (part 1)

Istilah Stoikisme atau yang lebih dikenal dengan istilah Filosofi Teras di Indonesia, adalah suatu aliran filsafat yang mengajarkan para pengikutnya untuk tetap berperilaku tenang dalam keadaan apapun, terutama dalam keadaan yang tidak pernah terduga sebelumnya atau suatu keadaan yang sangat sulit.

Kita pasti pernah merasakan berada di titik terendah dalam hidup kita, kita pasti pernah merasakan sangat terpuruk atas kejadian yang telah menimpa kita.

Pengertian Stoikisme

Paham Stoik ini lahir pada abad ke 3 sebelum Masehi di Athena, Yunani dan pencetusnya adalah Zeno.

Kata Stoikisme memiliki asal dari bahasa Yunani, Soikos yang “berarti dari stoa”. Sementara Stoa sendiri berarti serambi atau teras. Kata ini mengacu kepada Stoa Poikile yang menjadi tempat berkumpulnya para filsuf stoik. Hal ini adalah alasan kenapa di Indonesia, Stoikisme juga dikenal sebagai Filosofi Teras.

Definisi Stoikisme berdasarkan Kamus Oxford adalah the fact of not complaining or showing what you are feeling when you are suffering”, yang berarti suatu realita yang tidak mengeluh atau menunjukkan perasaan kita saat berada dalam penderitaan.

Para filsuf Yunani penganut Stoikisme antara lain Marcus Aurelius yang seorang kaisar (disebut sebagai salah satu dari 5 kaisar terhebat yang pernah ada), Epictetus yaitu seorang mantan budak., dan Seneca. Ketiga filsuf ini yang paling berpengaruh dalam Stoikisme.

Paham Stoikisme

Para stoik (sebutan untuk pengikut Stoikisme), memiliki keyakinan bahwa sebenernya kita tidak mempunyai reaksi akan suatu peristiwa, namun kita melakukan reaksi akan penilaian atau sudut pandang tentang kejadian-kejadian tersebut. Dalam hal ini, penilaian atau sudut pandang tersebut tak lain muncul berdasarkan diri kita sendiri. Atau dengan kata lain, semua hal yang terjadi dalam hidup kita memiliki sifat netral, kejadian itu menjadi positif atau negatif adalah tergantung cara pandang kita.

Dasar dari stoikisme adalah kesadaran atas kontrol diri secara penuh.

Kita dapat meraih impian kita, mempunyai kontrol penuh atas hidup kita, terlepas dari berbagai kejadian buruk dan tak terduga yang menghampiri. Kita mampu dalam tetap berfokus pada berbagai hal yang bisa kita kendalikan, dan tidak memikirkan berbagai hal yang berada di luar kendali kita.

Kita harus mampu memilih pikiran-pikiran yang tepat untuk kita dan yang tidak tepat, maka kita akan dapat meraih ketenangan hidup dan menuntun kepada impian kita.

~Berbagai Sumber

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Chat WhatsApp
1
Online 24 Jam
Scan the code
Spesialis jasa pengetikan, editing, dan pembuatan berbagai jenis dokumen terbaik No. 1 di Indonesia.

✔ Transaksi aman anti penipuan
✔ Kenyamanan dan kemudahan kerja sama
✔ Pengerjaan cepat dan akurat dengan garansi

Chat Admin sekarang, online 24 jam