Kutipan
Mengutip pemikiran dan gagasan orang lain merupakan salah satu cara paling mendasar untuk menghasilkan dan menyelesaikan karya penelitian.
Dengan kata lain, menggunakan karya dan gagasan orang lain untuk menghasilkan suatu karya dan dapat diterbitkan merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari proses penelitian.
Mengutip karya atau gagasan orang lain, dilakukan dengan dua cara “langsung” dan “tidak langsung”. Berikut perbedaan antara kutipan tidak langsung dan kutipan langsung :
Kutipan Tidak Langsung
Kutipan tidak langsung lebih disetujui dan diperintahkan oleh para ahli dan pakar.
Secara umum kutipan tidak langsung terbagi menjadi dua metode, kedua metode tersebut adalah:
- Penggunaan gagasan umum
- Menulis ulang atau memparafrasekan
Metode pertama, penulis meminjam ide orang lain, namun tidak dilakukan copy paste.
Penulis telah mempelajari secara menyeluruh materi dan gagasan orang lain serta mempunyai penguasaan yang cukup terhadap latar belakang topik yang dibahas.
Ketika teks tersebut diperlukan untuk latar belakang ilmiah, penulis akan menyajikan gagasan orang lain dan kemudian mengutipnya.
Pada metode kedua, selain mengungkapkan gagasan umum, peneliti perlu menggunakan teks orang lain dan memberikan penjelasan lebih lanjut serta menambahkan detail tentang topik tersebut dengan menggunakan penelitian dan gagasan orang lain.
Di sinilah penulisan ulang atau parafrase dilakukan. Menyajikan gagasan pokok dan pemikiran dengan jumlah kata yang hampir sama dengan teks referensi namun dalam bahasanya.
Dengan melakukan ini, penulis menunjukkan kepada pembaca bahwa penulis telah memahami gagasan utama karya sebelumnya dengan cukup baik sehingga penulis dapat mengungkapkannya dalam kalimat lain tetapi tetap memiliki makna yang sama.
Terkadang, penulis menunjukkan kemahirannya dalam berdiskusi sehingga penulis menggunakan keterampilan tersebut sesuai dengan kebutuhan pembaca untuk menjelaskan topik utama dengan lebih baik dan detail.
Kutipan Langsung
Cara lain untuk menggunakan gagasan orang lain adalah kutipan langsung.
Penulis secara tepat mencatat kata-kata dan ungkapan karya orang lain dalam karyanya.
Cara ini, menurut penggunaannya, tidak lain hanyalah salin/tempel atau transkripsi.
Jika penulis melihat metode ini dengan pandangan yang fleksibel dan tidak memihak, pembaca akan menyadari bahwa terkadang diperlukan adanya pengutipan secara langsung.
Penggunaan kutipan langsung bersifat spesifik dan ada kegunaannya.
Misalnya, penulisan ulang dapat mengurangi kualitas dan kekuatan ekspresi ketika penulis mengungkapkan definisi ilmiah tertentu atau ketika penulis telah mengungkapkan sesuatu dengan fasih dan jelas yang hanya dapat dilakukan dengan literatur yang sama.
Menyalin teks orang lain dan penggunaan kutipan langsung yang berlebihan terkadang menunjukkan kemalasan penulis dan kurang mendalamnya kajian serta pemahaman terhadap teks tersebut.
Hal ini juga mempertanyakan misi utama penelitian, yaitu inovasi dan ekspresi konten baru.
Sehingga penulis dianggap belum membaca keseluruhan teks, Maka, diperlukannya kesadaran untuk menggunakan kutipan langsung secara benar dan bijaksana.