Baik dan Buruknya Tren AI di Indonesia

Halo semua, kali ini abang akan membahas sesuatu yang sempat viral atau trending akhir-akhir ini yaitu berkembangnya Ai atau bisa disebut Artificial Intelligence.

Sebelum bahas ke yang lainnya, kita singgung dulu maksud dari AI ini apa. AI itu seperti yang kita tonton film Avenger yang ada bagian JARVIS, nah itu adalah AI.

Atau saat kalian menggunakan Google Assistant dan itu juga bentuk dari AI dari Google. Jadi apa itu AI? AI itu adalah segala bentuk kecerdasan buatan.

Bentuk kecerdasan buatan ini adalah konsep kepintaran atau cara berfikir manusia yang di implementasi dalam bentuk digital baik itu secara fisik (hardware) atau sistem (software).

Masing-masing mempunyai cara implementasi yang berbeda tapi satu konsep. Untuk pembahasan yang lebih lagi, jadi mari kita bahas lebih lanjut!

Asal Mula AI

Sebelumnya kita sempat menyinggung kalau AI atau kepanjangan dari Artificial Intelligence atau Kecerdasan Buatan ini adalah sesuatu cara agar sebuah mesin atau sistem dapat belajar kecerdasan manusia.

Manusia selalu berusaha membuat kecerdasan buatan ini dengan hanya satu alasan, yaitu waktu. Manusia dibatasi oleh waktu dan tempat.

Manusia dalam mempelajari bidang tertentu tentu memerlukan waktu agar si manusia dapat ahli di bidang tersebut. Dia terus belajar dan menguasai semua materi ataupun teknik di bidang tersebut.

Belajarnya pun perlu dukungan dari buku, orang, dan apapun setelah itu baru dia mempraktikan apa yang dia pelajari kesebuah media atau sesuatu agar dia bisa menuangkan hasil belajarnya.

Sebagai contoh, seorang dokter harus menghabiskan waktu untuk kuliah dan juga praktik lapangan agar dia bisa benar-benar membuka praktik untuk mengobati seseorang.

Seorang seniman, dia harus belajar terlebih dulu membuat bentuk dan mencari bahan untuk dapat menuangkan kreatifitasnya dalam bentuk gambar atau musik agar bisa menjadi karya.

Waktu adalah hambatan seseorang dalam belajar dan menguasai sesuatu, kenapa demikian? karena manusia tidak bisa terus belajar atau memahami sesuatu, dia perlu ada waktu untuk hidup seperti makan, mandi, ataupun tidur.

Dia juga butuh waktu untuk bersosialisasi atau hiburan karena selayaknya manusia ada tingkatan atau aspek yang harus terpenuhi untuk dia hidup.

Hambatan tersebut membuat banyak waktu yang habis dan waktu manusia terbatas dari usianya. Ada batasan usia di manusia dan itu menjadi batasan juga dalam dia melakukan atau menguasai sesuatu.

Dan manusia adalah makhluk hidup tercerdas di Bumi, dia bisa melakukan 10 kegiatan dalam 1x waktu. Dia bisa membagi kecerdasannya dalam melakukan sesuatu.

Seperti dia bisa menyetir mobil sambil mendengarkan musik dan mengemil makanan ataupun minuman dan mengobrol sama seseorang yang ikut bersamanya.

Itu konsep kecerdasan manusia dalam membagi kecerdasannya dalam beberapa kegiatan dalam 1x waktu. Maka dari kecerdasan tersebut ingin dapat di implementasikan ke sesuatu yang tidak punya keterbatasan waktu. Dari situ lahirlah kecerdasan buatan atau biasa yang kita kenal dengan AI ini.

Pembahasan dan Tren

Asal mula diatas sudah menjelaskan alasan kenapa adanya kecerdasan buatan ini, manusia selalu mencari dan membuat sesuatu untuk mendobrak keterbatasan yang ada.

Keterbatasan adalah tembok pembatas akan segala sesuatu, manusia yang mana sebagai makhluk tercerdas terus berusaha keluar dari batasan tersebut dan karena itu lah maka dari itu ilmu pengetahuan terus berkembang.

Bentuk dari kecerdasan buatan bermacam-macam, dari bentuknya mesin yang diberikan kecerdasan buatan seprti robot ataupun sistem yang dapat berfikir dan belajar seperti contohnya translate Google yang bisa menerjemahkan bebagai inputan seperti teks, gambar, maupun audio.

Peneliti pernah membuat game AI pertama yaitu game tetris yang mana AI menyelesaikan semua kemungkinan bentuk tetris pada gambe tetris.

Hal tersebut dilakukan dikarenakan konsep sederhana dari cara kerja kecerdasan buatan adalah belajara dari aturan atau inputan materi yang diberikan, setelah itu sistem akan melakukan pelatihan dalam bentuk simulasi.

Simulasi tersebut dilakukan kecerdasan buatan untuk dapat belajar memahami maksud dari inputan yang diberikan dan menyelesaikan masalah dari inputan yang diberikan.

Dia (kecerdasan buatan) belajar terus setiap kemungkinan berhasil dan kegagalan yang dia lalui tanpa batasan waktu dan batasan yang jumlah simulasi yang dia lakukan.

Dia dapat melakukan puluhan bahkan ratusan simulasi dalam 1 waktu untuk menyelesaikan masalah. Sebagai contoh saat case kecerdasan buatan melawan pecatur profesional Garry Kasparov yang kalah dalam permainan catur.

Setelah itu ada Lee Sedol yang juga menyerah melawan AlphaGo dan yang terakhir ini ada Danil Ishutin asal Ukraina yang kalah melawan OpenAI dalam permainan game DOTA 2.

Sebelumnya dijadwalkan 5 ronde pertandingan, tapi Danil hanya bisa sanggup 2 ronde saja melawan OpenAI. Kecerdasan buatan dapat melakukan itu.

Selanjutnya kecerdasan buatan membuat viral, dengan sempat trendingnya Generative AI. Hampir semua orang mencoba fitur ini, ini fitur yang mana AI dapat menerjemahkan seseorang dalam bentuk gambar Anime (Gambar animasi khas Jepang).

Konsepnya cukup dengan foto dari seseorang dan AI akan menggambarkan ulang dalam bentuk gambar Anime.. Itu berarti sekarang semua orang dapat menggambar bentuk Anime hanya dari foto.

Misalkan dia foto bagian kamarnya dan foto tersebut akan dibentuk versi Animenya. Itu membuat sekarang semua bisa menjadi kreator gambar Anime.

Generative AI pun bisa berbagai inputan dan output, dia bisa memberikan sebuah gambar dari hanya inputan atau ketikan inputan dan Generative AI akan memberikan gambar yang di inginkan.

Generative AI akan mengelola berbagai gambar dan dia satukan sesuai inputan yang diberikan. Perkembangan seperti membuat kecerdasan buatan mulai dapat menghasilkan gambar.

Walau pada saat ini pola gambar didapat dari hasil penggabungan dari beberapa gambar tapi udah bagian proses yang baik dalam pembelajaran kecerdasan buatan.

Baik dan Buruk

Baik dan buruk sebenarnya bagaimana konsep dasar yang diterapkan. Kecerdasan buatan bisa menjadi baik apabila dapat dimanfaatkan dengan sangat baik.

Salah satunya kecerdasan buatan dapat digunakan untuk memperkirakan cuaca agar dapat data prediksi yang cukup akurat, dengan begitu dapat melakukan mencegahan kondisi cuaca yang sedang buruk.

Atau kecerdasan buatan dapat digunakan untuk melakukan perhitungan dalam prediksi bisnis atau perhitungan lainnya.

Saat ini ada isu pada Generative AI yaitu pada saat proses penggabungan gambar, kecerdasan buatan mengambil gambar-gambar yang berbayar atau berlisensi membuat prosesnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Chat WhatsApp
1
Online 24 Jam
Scan the code
Spesialis jasa pengetikan, editing, dan pembuatan berbagai jenis dokumen terbaik No. 1 di Indonesia.

✔ Transaksi aman anti penipuan
✔ Kenyamanan dan kemudahan kerja sama
✔ Pengerjaan cepat dan akurat dengan garansi

Chat Admin sekarang, online 24 jam