Memahami Gaya Bahasa Aliterasi: Pengertian dan Contohnya

Aliterasi adalah sebuah gaya bahasa yang terlihat bagus ketika digunakan, tetapi hanya sampai pada titik tertentu.

Aliterasi merupakan cara yang efektif untuk meningkatkan alur dan ritme tulisan tanpa merusak makna itu sendiri.

Namun, ketika aliterasi digunakan secara berlebihan atau dipaksakan hingga mengganggu kejelasan dan keterbacaan teks, maka dapat membuat jengkel para pembaca.

Jika fokus utama dari tulisan menjadi aliterasi itu sendiri, bukan pesan yang disampaikan, hal itu dapat sulit dipahami oleh para pembaca.

Oleh karena itu, artikel ini akan mengupas pengertian dan contoh aliterasi yang baik.

Pengertian Aliterasi

Aliterasi adalah salah satu majas yang berupa pengulangan huruf konsosnan yang terdapat dalam satu baris yang sama.

Dari novel, puisi, hingga cerpen, dan bahkan lirik lagu, aliterasi memberikan sentuhan artistik dan estetika pada teks.

Tidak hanya sekadar perangkat sastra, aliterasi juga memiliki dampak psikologis yang menarik.

Pengulangan bunyi dapat memengaruhi persepsi pembaca atau pendengar, menciptakan ikatan emosional atau menggugah perhatian dengan cara yang khas.

Selain menjadi elemen utama dalam dunia puisi, aliterasi juga memiliki peran yang signifikan dalam berbagai bentuk tulisan kreatif.

Contoh Aliterasi

  1. Keras kepalaku sama denganmu (Bertaut oleh Nadin Amizah)
  2. Seperti nanah yang meleleh dari ujung-ujung jarumjarum jam dinding (Perahu Kertas karya Sapardi Djoko Damono)
  3. Mampu melahirkan bintang-bintang (Amin Paling Serius oleh Nadin Amizah dan Sal Priadi)
  4. Keras kasar sebuah kerutan (Amin Paling Serius oleh Nadin Amizah dan Sal Priadi)
  5. Satria melirik sekilas pada Ningrum yang masih memandangnya dengan tatapan menunggu (Perempuan Bayangan karya Netty Virgiantini)
  6. Sebelum ajal mendekat dan mengkhianat, mencekam (Kepada Kawan karya Chairil Anwar)
  7. Berhulu di kubur leluhur (Priangan karya Saini KM)
  8. Teruslah tertawa (Tertawalah oleh Payung Teduh)
  9. Berkumpul bersama (Gajah oleh Tulus)
  10. Melayang melukis langit merangkai awan (Sayap-Sayap Patah oleh Dewa 19)

Jadi, aliterasi adalah seni yang memukau ketika diaplikasikan dengan baik.

Meskipun mampu memperkaya alur dan ritme tulisan, aliterasi dapat menjadi pisau bermata dua yang bisa membingungkan pembaca ketika digunakan secara berlebihan.

Kunci utamanya adalah menjaga keseimbangan dan tetap fokus pada pesan yang ingin disampaikan.

Melalui contoh-contoh yang telah disajikan, kita dapat melihat bagaimana aliterasi memperkaya tulisan, memberikan nuansa yang mendalam, dan menciptakan keindahan bahasa.

Dengan memahami prinsip-prinsipnya, kita dapat menghindari jebakan penggunaan berlebihan yang dapat merusak kejelasan dan keterbacaan teks.

Lakukan Strategi Ini agar Esai Beasiswa Terlihat Menarik

Mendapatkan beasiswa merupakan tujuan bagi banyak siswa ataupun mahasiswa yang ingin melanjutkan pendidikannya. Namun, banyak yang merasa bahwa proses pendaftarannya cukup menantang.

Salah satunya adalah karena banyak beasiswa mengharuskan pengiriman esai yang biasanya menjelaskan mengapa pelamar layak menerima beasiswa.

Bagi siswa ataupun mahasiswa yang belum sepenuhnya mengembangkan kemampuan menulis mereka, menulis esai beasiswa mungkin menjadi tugas yang membuat putus asa. Itulah mengapa banyak yang bertanya, bagaimana cara menulis esai beasiswa agar terlihat menarik?

Ada tiga tips yang bisa kamu terapkan agar esai beasiswa kamu terlihat menarik dan lebih menonjol.

1. Tulis Esai Kamu dengan Hal Detail

Kekuatan yang terdapat dalam hal-hal detail itu sangat penting, terutama dalam hal esai beasiswa.

Sebagai contoh, jika kamu ingin menuliskan bahwa kamu adalah seorang mahasiswa yang belajar bahasa Inggris, kamu dapat menambahkan detail di dalamnya, seperti menyebutkan bahwa kamu belajar bahasa Inggris sendiri dengan menonton TV series Friends.

Hal-hal detail dapat membuat tulisanmu menonjol sebagai calon penerima beasiswa, sebab terdapat sesuatu yang mudah diingat dan otentik dari diri kamu.

Oleh karena itu, ketika mencoba untuk membedakan diri dari kandidat lain, cobalah untuk menulis kalimat-kalimat yang tidak dapat ditulis oleh orang lain.

2. Tulis Esai Kamu dengan Kalimat yang Orisinal

Ketika kamu bersaing untuk pendanaan beasiswa, menulis dengan kalimat yang orisinal dapat membantu untuk tidak terdengar seperti tulisan-tulisan orang lain.

Pembaca ingin merasakan bahwa kamu memiliki sesuatu yang fresh dan berharga untuk ditambahkan. Menulis dengan kalimat yang orisinal dan menambahkan hal-hal detail dapat membantu membuat tulisan kamu menonjol.

Biasa saja, terlalu umum, tidak spesial, tentu itu bukanlah kata-kata yang ingin kamu dengar ketika pembaca mendeskripsikan kamu dan tulisanmu.

Jika orang lain dapat menulis apa yang kamu tulis, dengan bahasa dan kalimat yang sama, tanpa menggunakan contoh untuk menambah hal detail, kata-kata dan ide kamu akan kehilangan daya tariknya.

Jadi, benar-benar dorong diri kamu untuk menulis esai beasiswa yang jelas dan orisinal.

Tulisanmu tidak dapat dinilai unik jika semua orang juga menulis hal yang serupa denganmu. Namun, jika hanya ada satu atau dua orang, atau bahkan tidak ada sama sekali yang serupa dengan tulisanmu, maka kamu benar-benar menulis sesuatu yang istimewa.

3. Tulis Esai Kamu Menggunakan Imaji

Dalam menulis esai, susunlah kata-kata yang dapat mengungkapkan pengalaman sensoris pembaca, seolah-olah mereka dapat melihat, mendengar, dan merasakan, seperti apa yang dilihat, didengar, dan dirasakan penulis dalam esainya.

Oleh karena itu, pikiran pula tentang faktor imaji yang dapat memancing panca indra para pembaca.

The more you can invoke the senses when telling a story the better. Paint a visual picture, or the audience is left with a blank canvas. Also describe sounds, tastes, smells, and how things feel to the touch.

Nancy duarte

Jadi, untuk menulis esai beasiswa yang menarik, cobalah untuk menggunakan kelima indra ketika mendeskripsikan sesuatu agar lebih terhubung dengan pembaca.

Tulislah pula hal-hal detail dengan kalimat yang orisinal sehingga pembaca mudah untuk mengingat esaimu dan membuat esai beasiswa kamu lebih menonjol dari kandidat lainnya.

Kalimat Pasif: Kapan Harus Dipakai dan Kapan Harus Dihindari?

Terkadang, bahasa memiliki cara untuk membingungkan kita, salah satunya ialah tentang kalimat pasif. Kapan kalimat pasif harus dipakai dan kapan kalimat pasif harus dihindari? Mari kita selami bersama.

Apa Itu Kalimat Pasif?

Menurut KBBI, kalimat pasif adalah kalimat yang subjeknya merupakan tujuan dari perbuatan dalam predikat verbalnya.

Sederhananya, kalimat pasif merupakan jenis kalimat yang fokus pada apa yang terjadi atau siapa yang menerima tindakan, bukan siapa yang melakukan tindakan. Berikut adalah contoh kalimat pasif.

  • Kalimat aktif: Mark Zuckerberg menciptakan Facebook pada tahun 2004.
  • Kalimat pasif: Facebook diciptakan oleh Mark Zuckerberg pada tahun 2004.

Dapat kita lihat bahwa dalam kalimat aktif, orang atau benda yang bertanggung jawab atas tindakan dalam kalimat tersebut didahulukan. Dalam hal ini, “Mark Zuckerberg” ditempatkan di awal kalimat.

Sementara itu, dalam kalimat pasif, “Facebook” menjadi yang terpenting dan kita tidak selalu perlu tahu siapa yang menciptakannya.

Dalam kalimat pasif, orang atau benda yang diperankan didahulukan, dan pelaku ditambahkan di akhir kalimat, serta didahului dengan preposisi “oleh”.

Pada kalimat pasif pun kita bahkan dapat menghilangkan aktor sama sekali, seperti pada kalimat berikut.

  • Facebook diciptakan pada tahun 2004.

Kapan Kalimat Pasif Harus Dipakai?

Dalam beberapa kalimat, kalimat pasif bisa diterima dengan baik. Anda dapat menggunakannya dalam beberapa kasus berikut:

1. Aktor atau pelaku tidak diketahui

  • Pegawai itu dibunuh saat berada di kamar kosnya. [kita tidak mengetahui siapa yang membunuhnya]

2. Aktor atau pelaku tidak relevan

  • Patung Soekarno dengan biaya Rp 10 triliun akan dibangun di Bandung. [kita tidak tertarik pada siapa yang membangunnya]

3. Tulisan ilmiah yang umumnya mengandalkan kalimat pasif

  • Dalam bab ini akan diuraikan landasan teoretis yang mendasari penelitian ini.
  • Natrium hidroksida dilarutkan dalam air.

Pada kalimat terakhir, Anda dapat mengandalkan pembaca untuk mengetahui bahwa Andalah yang melakukan pelarutan.

Namun, tujuan menggunakan kalimat pasif dalam penulisan ilmiah ialah supaya tulisan berorientasi gagasan, dan bukan berorientasi penulis.

Hal ini untuk memfokuskan pada topik atau pengungkapan peristiwa sehingga unsur pelaku dihilangkan.

Kapan Kalimat Pasif Harus Dihindari?

1. Aktor atau pelaku tidak jelas siapa yang bertanggung jawab atas suatu tindakan

  • Baik Zainuddin maupun Aziz menginginkan Hayati. Dia dinikahi. [siapa yang menikahi Hayati? Zainuddin? Aziz? Keduanya?

2. Aktor atau pelaku disembunyikan di dalam teks

  • Mahasiswa ditembak gas air mata saat demo.

3. Terlalu bertele-tele dan tidak langsung

  • Karena mobil itu dikendarai oleh Andi pada saat kecelakaan, maka ganti rugi harus ditanggung olehnya.

Ciri-Ciri Kalimat Pasif

1. Predikatnya berimbuhan “di-“

  • Padi dipanen oleh buruh tani.

2. Predikatnya berimbuhan “ter-“

  • Bakso itu tertelan Dimas.

3. Predikatnya berimbuhan “ke-” dan “-an”

  • Kami ketakutan saat gempa minggu kemarin.

4. Predikatnya menggunakan kata bantu “kena”

  • Kaki Adel kena paku.

5. Predikatnya mengandung kata ganti orang

  • Surat itu telah kami kirimkan kemarin.

Cara Menyempurnakan Tulisan: Pemanfaatan Jasa Proofreading Profesional

The difference between the right word and the almost right word is the difference between lightning and a lightning bug.

– Mark Twain

Dalam proses proofreading, tatkala kita mencari kata yang tepat, kita juga perlu menjaga agar tulisan kita bersinar seperti kilat, bukan hanya sekadar berkedip seperti kunang-kunang.

Itulah mengapa sangat penting untuk membuat konten atau tulisan yang bebas dari kesalahan, serta terbilang sempurna.

Namun, membuat konten atau tulisan yang bebas kesalahan dan sempurna bukanlah hal yang mudah.

Di sinilah jasa proofreading profesional berperan. Dengan bantuan jasa proofreading, konten dan tulisan yang berkualitas dapat diciptakan tanpa banyak kesulitan.

Pada artikel ini akan dibahas mengenai bagaimana proofreading dapat meningkatkan sebuah kualitas tulisan.

1. Apa yang dimaksud dengan proofreading?

Proofreading adalah sebuah tahap dari proses pengeditan, dengan berfokus pada kesalahan permukaan, seperti kesalahan ejaan, kesalahan tata bahasa, dan penggunaan tanda baca.

Hal tersebut berbeda dengan editing yang lebih berkaitan dengan logistik kepenulisan, seperti konten, keseluruhan struktur, kejelasan tulisan, hingga gaya penulisan.

2. Pentingnya tulisan yang bebas dari kesalahan

Proofreading harus selalu dilakukan sebelum Anda mengirimkan dokumen kepada pembaca Anda, baik Anda akan menerbitkannya secara online, mengirimkannya ke jurnal akademis, ataupun menyajikannya kepada klien bisnis.

Terkait penulisan, kesalahan kecil sekalipun dapat menurunkan kualitas konten dan mengubah esensi pesan Anda.

Pastikan konten Anda bebas dari kesalahan tata bahasa, tanda baca, dan ejaan dengan menggunakan bantuan jasa proofreading profesional.

3. Memaksimalkan kohesi dan koherensi

Proofreading bukan hanya tentang mendeteksi kesalahan, tetapi juga berfokus pada peningkatan kejelasan tulisan Anda secara keseluruhan melalui pemaksimalan kohesi dan koherensi.

Seorang proofreader yang terampil akan membantu menganalisis alur konten Anda dan memastikan bahwa keseluruhan tulisan disajikan dengan cara yang logis dan jelas.

Baca juga: Seni Membangun Teks yang Efektif: Mengenali Peran Kohesi dan Koherensi

4. Meningkatkan gaya menulis Anda

Setiap penulis tentu memiliki gaya penulisan yang unik. Namun, perspektif objektif—selain penulis itu sendiri—selalu berguna.

Seorang proofreader dapat membantu Anda untuk meningkatkan gaya penulisan Anda secara keseluruhan dan meningkatkan konten atau tulisan Anda.

Proofreader dapat membantu menyempurnakan nada tulisan Anda dan memastikan bahwa seluruhan tulisan Anda ditampilkan secara konsisten.

5. Menghemat waktu

Proofreading merupakan suatu tugas yang memakan waktu, terutama saat Anda memiliki banyak kegiatan dan memiliki tenggat waktu yang ketat.

Dengan menggunakan jasa proofreading, Anda dapat menghemat banyak waktu dan tentunya merasa tenang mengetahui bahwa tulisan Anda dipoles oleh proofreader profesional.

Seni Membangun Teks yang Efektif: Mengenali Peran Kohesi dan Koherensi

Penulis sering kali tergoda untuk berpikir bahwa penggunaan kata dan kalimat yang lebih panjang dapat membuat kagum para pembacanya. Hal itu tidak sepenuhnya benar.

Meskipun penting bagi penulis untuk mengembangkan kosakatanya, menulis yang sukses itu lebih dari sekadar menggunakan kosakata indah dari tesaurus.

Sebaliknya, kunci dari penulisan yang efektif adalah mengatur kata dan kalimat dengan cara mengomunikasikan pemikiran tersebut secara utuh.

Setiap kali kita menulis sebuah dokumen, artikel, skripsi, atau tesis, sangat penting untuk memastikan bahwa kontennya dapat dipahami dan alur tulisannya ditulis secara utuh.

Kohesi dan koherensi adalah dua hal penting yang perlu dipertimbangkan saat menulis sebuah tulisan atau konten apapun.

Kata kohesi berasal dari kata “cohere” yang artinya “bersatu”. Jadi saat membingkai kalimat, kohesi adalah bagaimana Anda menyatukan ide dan pandangan Anda.

Sementara itu, koherensi adalah superset dari kohesi yang mencakup kalimat kohesif serta properti lainnya, seperti konsistensi dan pemahaman konten, serta bagaimana menggunakan kalimat yang terhubung secara logis dan terkait saat mewakili ide-ide Anda dan berpindah dari kalimat satu ke kalimat lainnya.

Bayangkan sebuah teks sebagai sebuah bangunan yang kokoh. Dalam bangunan ini, kohesi dan koherensi menjadi dua unsur yang memastikan kekuatan dan ketahanan sebuah bangunan.

Bangunan tersebut merepresentasikan koherensi, sedangkan batu bata merepresentasikan kohesi.

Batu bata itu disusun membentuk dinding yang kuat secara internal karena isinya saling menempel. Setiap batu mewakili elemen teks yang berbeda, seperti paragraf, kalimat, dan kata yang saling terhubung secara logis.

Setiap bagian teks pun memiliki kalimat pembuka yang mengaitkan dengan kalimat sebelumnya, menggunakan sinonim atau konjungsi (kata penghubung), sehingga membangun hubungan yang kuat antara paragraf-paragraf dalam sebuah teks.

Ketika batu bata atau kalimat dan paragraf ini disatukan untuk membentuk sebuah tulisan, maka koherensi ditentukan dengan bantuan parameter, seperti pengorganisasian komponen yang kohesif dan keterkaitan gagasan serta pemahaman konten atau isi secara keseluruhan.

Koherensi mencerminkan bagaimana isi teks berkembang secara logis, membentuk kesatuan yang utuh dan mudah dipahami.

Ide-ide, data, dan temuan yang disajikan mengalir dengan mulus, mengarahkan pembaca dari satu konsep ke konsep berikutnya, sehingga membentuk satu kesatuan yang utuh.

Dalam contoh analogi yang telah dipaparkan di atas, ketika batu bata (kohesi) disusun bersama, maka hanya bangunan (koherensi) yang dibangun.

Sifat kohesi hanya berfokus pada struktur kalimat gramatikal dan leksikal, sedangkan koherensi berkaitan dengan semantik atau makna.

Lalu, bagaimana cara menulis teks secara kohesi dan koherensi?

1. Mulai dengan garis besar

Garis besar merupakan rencana umum isi teks Anda. Ini berisi ide-ide yang akan Anda sertakan di setiap paragraf dan urutan di mana ide-ide ini akan disebutkan.

2. Susun tulisan Anda

Sangat penting untuk menyusun tulisan Anda sehingga Anda sebagai pembaca dapat mengidentifikasi pengorganisasian berbagai bagian dari tulisan Anda dan bagaimana setiap paragraf mengarah ke paragraf berikutnya.

Hal yang perlu ada dalam struktur dasar tulisan ialah pembuka, isi, dan penutup.

3. Susun paragraf Anda

Paragraf harus disusun dengan baik. Kalimat pendukung dalam setiap paragraf harus mengalir dengan lancar dan logis untuk mendukung tujuan dari kalimat utama.

4. Perhatikan relevansi dengan topik utama

Anda harus memastikan bahwa Anda tetap berpegang pada topik yang ingin dibicarakan, terlepas dari seberapa panjang tulisan yang Anda tulis.

Koherensi berkaitan erat dengan membuat sebuah tulisan mengalir lancar untuk menciptakan kesatuan.

5. Tetap pada tujuan jenis tulisan yang Anda tulis

Sebuah tulisan harus jelas, dalam artian pemikiran penulis tidak boleh tersesat dalam mengembangkan tujuan tulisan.

6. Gunakan perangkat kohesif

Perangkat kohesif seperti kata konjungsi sangat penting dalam memberikan kejelasan pada tulisan Anda.

Selain perangkat kohesif, Anda dapat pula menggunakan signposting. Signposting adalah kata atau frasa yang menunjukkan hubungan antarbagian tulisan.

Signpost berperan sebagai pemandu untuk pembaca saat memasuki bagian yang sedang dibahas, serta mengingatkan pembaca tentang poin-poin sebelumnya dan keterkaitannya dengan pembahasan selanjutnya.

Seberapa Pentingkah Penggunaan Times New Roman pada Dokumen?

Pernahkah kalian bertanya-tanya tentang mengapa perlu menggunakan Times New Roman pada kepenulisan sebuah dokumen? Mengapa tidak memakai font Arial atau bahkan Comic Sans? Inilah alasannya.

Pada dasarnya, jenis font secara mendasar terbagi ke dalam empat tipe, yaitu serif, sans serif, script, dan decorative. Dari keempat jenis font tersebut memiliki kegunaannya dan kelebihannya masing-masing. Font Times New Roman termasuk ke dalam jenis font serif. Lalu, apa bedanya jenis font serif dengan yang lain?

Salah satu ciri khas font serif yang tidak dimiliki oleh font jenis lain ialah font serif memiliki kait di setiap ujung goresan hurufnya. Berikut merupakan perbedaan antara font serif dengan font sans serif.

Sebagaimana yang terlihat pada gambar di atas, ciri khusus yang membedakan keduanya ialah kait pada ujung huruf font serif. Font jenis serif ini biasa digunakan dalam dokumen cetak atau dalam teks yang panjang, seperti buku, surat kabar, skripsi, dan sebagian besar majalah. Font serif dipilih karena kait pada ujung hurufnya berguna untuk memudahkan pembaca dalam membaca teks dari huruf ke huruf. Lagi pula, ketika Anda berusaha untuk menulis sesuatu yang indah dan bagus untuk dilihat, tujuan utamanya tentunya adalah untuk membuat pesan yang Anda sampaikan jelas dan mudah dibaca.

Berbeda dengan font Arial dan Comic Sans, mereka tidak termasuk pada jenis font serif. Arial termasuk ke dalam jenis font sans serif. Hal yang membedakan dengan serif ialah sans serif tidak memiliki fitur kait pada ujung hurufnya. Oleh karena itu, font sans serif umum dipakai pada tampilan teks di layar komputer atau handphone. Sebab, layar yang kecil atau beresolusi rendah cenderung kesulitan menampilkan detail halus pada font serif dalam huruf kecil sehingga untuk tampilan teks pada media digital lebih umum digunakan font sans serif.

Berdasarkan hal tersebut, kegunaan font serif dan sans serif sangat berkebalikan. Sans serif digunakan untuk media digital, sedangkan serif umum digunakan pada media cetak dan formal. Beberapa font serif yang banyak dikenal ialah Times New Roman, Georgia, Palatino, Garamond, dan sebagainya. Lalu mengapa font Times New Roman lebih umum digunakan pada dokumen?

Hal ini berawal dari Stanley Morison yang merupakan seorang penasihat artistik cabang Inggris dari perusahaan peralatan pencetakan Monotype, dan bekerja sama dengan Victor Lardent yang merupakan seorang seniman huruf di departemen periklanan The Times. Mereka merancang font Times New Roman untuk surat kabar Inggris, yaitu The Times pada tahun 1931. Font tersebut memulai debutnya di The Times pada 3 Oktober 1932 dan dirilis untuk penggunaan komersial setelah satu tahun. Jenis font Times New Roman adalah jenis font yang di-install pada sebagian besar komputer desktop dan telah menjadi salah satu jenis huruf paling populer.

Oleh karena Times New Roman digunakan di surat kabar, font tersebut pun dengan cepat menjadi populer di kalangan percetakan pada saat itu. Meskipun dalam beberapa dekade dunia font telah berevolusi, tetapi Times New Roman selalu menjadi salah satu font pertama yang tersedia untuk setiap perangkat baru, seperti komputer pribadi.

Maka dari itu, Times New Roman umum dipakai untuk kepenulisan dokumen, selain karena font jenis serif memiliki fungsi ketermudahan dalam membaca, juga karena Times New Roman merupakan font default di Microsoft Word selama bertahun-tahun. Selain itu, Times New Roman pun populer dalam penerbitan dan naskah dokumen-dokumen lain, karena dibantu dengan banyaknya karakter yang tersedia untuk pencetakan internasional dan matematika. Dengan demikian, beginilah cara Times New Roman memperoleh reputasinya sebagai font standar dalam kepenulisan dokumen.

Chat WhatsApp
1
Online 24 Jam
Scan the code
Spesialis jasa pengetikan, editing, dan pembuatan berbagai jenis dokumen terbaik No. 1 di Indonesia.

✔ Transaksi aman anti penipuan
✔ Kenyamanan dan kemudahan kerja sama
✔ Pengerjaan cepat dan akurat dengan garansi

Chat Admin sekarang, online 24 jam