Tips & Trik Tahap Tiga dalam Penulisan – Outline Cerita

Halo apa kabar nih para pembaca tulisan abang? semoga kalian sehat dan sukses selalu. Kali ini abang masih meneruskan tentang menulis.

Sebelumnya abang memberikan tips bagaimana kalian untuk memulai dan membiasakan menulis. Pada tips dan trik kedua, membahas konsep (general) dari sebuah penulisan.

Pembahasan konsep kemarin, sebenarnya masih bagian dari pembuatan outline. Selanjutnya adalah setelah kalian telah menemukan konsep penulisan kalian, tahap berikutnya adalah menentukan outline dari sebuah cerita.

Seperti yang abang bilang di chapter sebelumnya, kalian menghubungkan setiap ide menjadi sebuah konsep secara keseluruhan cerita.

Berikutnya bagaimana setiap titik ide tsb dapat dirangkai menjadi sebuah cerita yang solid. Maka dari itu, disini kita akan membahas tema, karakter, dan masih banyak lagi.

Jadi tidak perlu berlama-lama lagi, lets check this out!

Langkah-Langkah Membuat Outline

Hal pertama yang dilakukan dalam pembuatan outline dengan membuat konsep secara keseluruhan dari cerita atau penulisan yang ingin kalian buat.

Konsep terdiri dari tema, genre, setting lokasi dan waktu, dan karakter yang ada di cerita. Baik karakter utama maupun karakter sampingan atau pembantu.

Pembuatan konsep ini sudah abang jelaskan di part sebelumnya dan bisa kalian membaca artikel abang sebelum ini. Setelah membuat konsep, tahap selanjutnya adalah membuat sinopsis.

Sebelumnya saat membuat konsep, kalian sudah menemukan garis merah dari cerita kalian. Setiap titik-titik cerita di gabung dan kalian buat versi gambaran umum dari hubungan setiap titiknya.

Gambaran umum tersebutlah yang disebut sebagai sinopsis dari cerita kalian tersebut. Apabila sinopsis telah terbuat, maka akan mendapatkan gambaran secara keseluruhan cerita kalian.

Berikutnya adalah kalian identifikasi setiap titik-titik cerita tersebut. Pertama dimulai dengan babak perkenalan, biasanya disini akan menceritakan karakter dan settingnya.

Setting disini adalah lokasi dan waktu terjadinya cerita yang dibuat. Sebagai contohnya:

Tepat pada tahun 2020, ada anak laki-laki bernama Anton. Anton baru pindah sekolah, yang sebelumnya dia bersekolah di Jakarta. Setelah bapaknya meninggal, ibu dan Anton pindah ke Bandung. Anton pindah tepat saat awal semester genap sekolahnya.

Contoh di atas dapat dilihat, pengenalan karakter pertama adalah Anton dan ibunya. Selanjutnya setting lokasinya di sekolah daerah Bandung pada tahun 2020.

Maka pembaca akan otomatis membayangkan seorang anak yang bernama Anton yang mulai kembali sekolahnya di Bandung pada tahun 2020.

Selanjutnya untuk sinopsis, seperti yang abang sebutkan di awal. Kalian perlu merangkum keseluruhan titik cerita tersebut menjadi sebuah paragraf singkat yang menjelaskan keseluruhan cerita. Contohnya seperti ini:

Anton yang baru pindah sekolah ke Bandung karena ayahnya yang meninggal mulai beradaptasi dengan baik sampai dia melihat seorang gadis cantik bernama Lora. Anton penasaran dengan Lora, tapi rasa penasaran tersebut terbentur dengan ada siswa yang terkenal kejamnya bernama Gilbert yang menyukai Lora selain Anton. Bagaimana kisah cinta dari Anton? Apakah dia berani mendekati Lora dan bersaing dengan Gilbert atau menyerah dan tetap memendam rasa kepada Lora?

Berangkat dari sinopsisnya, maka mulai dibuatlah titik-titik penting yang menjadi highlight dari cerita yang dibuat. Identifikasi dimulai dari perkenalan, konflik cerita, titik balik, klimaks masalah, dan resolusinya.

Perkenalan itu seperti memperkenalkan semua karakter yang terlibat di dalam cerita. Melihat sinopsis, ada anak bernama Anton, Lora, dan Gilbert.

Selanjutnya karena di sekolah, berarti ada karakter guru terus anak-anak lainnya seperti teman Anton/Lora/Gilbert.

Setelah mengenalkan karakternya, selanjutnya adalah konflik. Terlihat bahwa semua baik-baik saja sampai Anton melihat Lora di kantin. Tidak cuma Lora, tapi juga Gilbert yang berusaha mendekati Lora.

Dari sini muncul masalah yang akan dihadapi oleh karakter utama, pertama berhadapan dengan Lora agar lebih kenal. Berikutnya adalah Gilbert yang tentu akan bersaing dengan Anton.

Pada babak ini, bisa terus perkenalan seperti teman dari Anton/Lora/Gilbert atau pihak pedangan kanting karena setting lokasi di kantin.

Berikutnya adalah titik balik. Pada babak ini tergantung apakah mau dipakai atau tidak. Apabila ingin titik balik, ternyata selama Anton mendekati Lora, ada sosok perempuan yang menyukai Anton dan Anton pun ada sedikit rasa dengan sosok ini.

Adanya titik balik ini akan membuat pembaca menjadi penasaran dan bakal ada elemen kejutannya dan mungkin akan mengubah akhir dari cerita yang dibuat.

Selanjutnya adalah klimaks yang menjadi batas tertinggi konflik yang dibuat. Contohnya disaat Lora juga mulai tertarik dengan Anton, tiba-tiba Lora melihat Anton jalan bareng dengan perempuan lain.

Atau elemen yang membuat masalah menjadi lebih intens dan membuat adanya ketegangan akibat konflik yang dibuat. Terakhir dari titik penting adalah resolusi.

Resolusi adalah babak terakhir dari sebuah cerita. Jadi bagaimana cerita yang telah dibangun dan konflik-konflik yang ada dapat diselesaikan.

Jangan sampai resolusi ini tidak banyak perannya, membuat akan timbol plot hole yang dimana konfliknya ada tapi terkesan tidak bisa berkembang dan akhirnya tidak ada penyelesaian.

Jadi konflik perlu ada penyelesaian walaupun penyelesaiannya bisa dibuat misteri, tapi tetap harus ada. Apabila tidak maka pembaca akan menduga-duga tidak berujung.

Nantinya di akhir cerita terkesan menggantung serta tidak selesai. Maka dari itu, inti dari outline ini adalah bagaimana cerita disusun dengan baik di setiap bab atau chapternya.

Detail akan adegan dan setting agar pembaca akan dapat menerimanya dan mudah membayangkan serta apa yang dimaksudkan penulis dapat tersampaikan dengan baik oleh pembaca.

Contoh Outline

Tema cerita: Novel percintaan segitiga anak SMA.
Karakter: Anton, Gilbert, Lora, …..,

  • Bab 1: Anton anak sekolah pindahan Jakarta ke Bandung karena Bapaknya meninggal.
  • Bab 2: Saat Anton adaptasi, bertemu dengan Lora dan dia menyukainya. Tapi ada Gilbert yang sama menyukai Lora.
  • Bab 3: Anton berusaha kenalan dengan Lora sambil sembunyi-sembunyi karena takut ketahuan Gilbert yang suka juga dengan Lora. Walau pada akhirnya Gilbert pun akhirnya mengetahui bahwa Anton juga menyukai Lora
  • Bab 4: Persaingan antara Anton dan Gilbert dalam merebutkan hati Lora.
  • Bab 5: Ada sosok bernama Sinta yang menjadi teman Anton saat pertama sekolah dan dia mulai suka dengan Anton.
  • Bab 6: Anton bingung memilih apakah Lora atau Sinta
  • Bab 7: Anton memutuskan untuk memilih Lora. Tetapi semua terlambat karena Lora harus berbeda sekolah dengan Anton karena orang tuanya harus pindah dinas.

SELESAI

Hal yang Perlu di Perhatikan

Selama proses outline, kalian perlu memvisualisasikan setiap titik ceritanya agar tidak terjadinya plot hole didalam cerita yang dibuat. Gunakan mind map untuk mempermudah kalian.

Tapi kalian harus ingat bahwa outline bukan sesuatu yang harus sesuai atau “pakem”. Kalian bisa lebih jauh lagi dalam mengeksplorasi ceritanya agar dapat jauh berkembang.

Intinya sesuaikan dengan kebutuhan selama proses penulisan cerita kalian. Kalian juga perlu ingat bahwa apabila kalian makin detail dalam pembuatan outline.

Maka akan semakin mudah juga kalian dalam proses penulisan dan jangan pernah ragu apabila ingin mengubah struktur cerita atau pengembangan cerita yang lebih jauh.

Eksplorasi saat penulisan dengan imajinasi atau ide kalian akan sangat membantu dalam penulisan cerita yang lebih baik.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Chat WhatsApp
1
Online 24 Jam
Scan the code
Spesialis jasa pengetikan, editing, dan pembuatan berbagai jenis dokumen terbaik No. 1 di Indonesia.

✔ Transaksi aman anti penipuan
✔ Kenyamanan dan kemudahan kerja sama
✔ Pengerjaan cepat dan akurat dengan garansi

Chat Admin sekarang, online 24 jam