CV atau biasa dikenal masyarakat luas sebagai Curriculum Vitae adalah jembatan awal dalam memasuki dunia kerja.
Bentuknya berupa daftar riwayat hidup yang disusun dalam sebuah rangkuman berisi informasi-informasi penting terkait hal yang dibutuhkan di dunia pekerjaan.
Banyak dari pelamar kerja di tiap perusahaan berlomba-lomba untuk mendesain CV-nya masing-masing agar terlihat menarik dan dilirik oleh para HRD.
Alih-alih dilirik, kebanyakan pelamar malah tertolak di tahap screening. Apa yang menyebabkan hal itu terjadi?
Stigma masyarakat yang kurang tepat mengenai CV yang lolos adalah CV yang paling menarik perlu dihilangkan. Dilansir dari talenta.co, sebanyak 80% CV pelamar ditolak pada tahap screening oleh para HRD karena tidak memiliki tujuan yang jelas.
Tips Agar CV Lolos Seleksi HRD
Lantas langkah yang bagaimana yang harus dilakukan para pelamar agar CV tersebut bisa lolos pada tahap screening dan menarik minat HRD? Berikut adalah tips-nya:
1. Pastikan CV yang telah dibuat itu sudah rapi
Bagaimana cara mengecek kerapiannya? Anda bisa memastikan layout yang digunakan dalam format CV tersebut sudah rapi. Format yang perlu diperhatikan adalah dengan menuliskan pengalaman kerja, pengalaman organisasi, prestasi, dan semacamnya menggunakan format kronologis.
Pastikan juga hal yang ditulis dalam format tersebut sudah spesifik dan linear dengan bidang pekerjaan yang hendak dilamar. Cantumkan informasi-informasi yang penting saja dan buatlah seringkas mungkin.
2. Buatlah CV yang mencerminkan profesionalitas agar dilirik HRD
Banyak kesalahan yang dilakukan oleh para pelamar dengan tidak mencerminkan profesionalitasnya dalam CV. Dapat ditemukan dari berbagai contoh CV yang menggunakan foto bebas atau selfie, menggunakan fontasi yang sulit dibaca atau biasa disebut dengan fontasi daun, dan menggunakan banyak warna yang terkesan ramai dalam CV tersebut.
Meskipun banyak sekali CV dengan khas kebebasan seperti menggunakan foto selfie di zaman sekarang, sebaiknya hal tersebut dihindari. Ini dikarenakan HRD tidak akan sempat membandingkan hal-hal tersebut ketika menyeleksi ratusan bahkan ribuah CV yang dikirim.
Bahkan beberapa HRD sudah bisa menolak CV hanya dengan melihat foto dan warna yang dicantumkan. Maka dari itu, gunakanlah foto formal, pilih fontasi yang sederhana dan mudah dibaca, serta pilihlah satu tema warna yang sesuai dengan kepribadian.
3. Perhatikan format penulisan dalam CV
Mendesain CV se-kreatif mungkin tidaklah salah. Namun, banyak kesalahan yang dilakukan yaitu dengan tidak memperhatikan keterbacaan CV tersebut.
Diperkirakan HRD hanya menyeleksi tiap CV selama sekitar 1 menit, bahkan ada yang kurang. Oleh karena itu, perlu untuk memperhatikan penempatan informasi-informasi penting yang menunjang branding pelamar.
Biasanya, HRD menggunakan cara ‘F’ untuk menyeleksi tiap CV. Cara ‘F’ ini artinya informasi yang dilalui garis di kiri layout secara vertikal, serta garis atas dan garis kedua layout secara horizontal saja yang dibaca.
Maka pastikan informasi-informasi penting seperti pengalaman kerja, pengalaman organisasi, prestasi, GPA, atau informasi penting lainnya ditempatkan dalam garis tersebut.
Menerapkan tips-tips tersebut saat pembuatan CV akan sangat membantu para pelamar agar mudah lolos dalam tahap screening.
Namun pelamar juga perlu me-review dan memperbarui CV tersebut secara berkala untuk memperbarui informasi yang ada serta mengetahui letak kelemahan CV yang telah dibuat.
Pada intinya, pelamar harus membuat CV yang menarik, namun juga harus memperhatikan format penulisan dan keterbacaan CV tersebut agar lolos tahap seleksi HRD.