Pemberian perhatian berupa perilaku verbal dan non verbal, ketersediaan hubungan yang erat, perawatan dari orang-orang yang bisa diandalkan dan mencintai kita sehingga kita dapat merasa lebih berharga dan dicintai, hal ini sebagai bentuk social support yang dapat terjadi di dalam keluarga.
Yang diinginkan dalam keluarga, misalnya seperti:
- Kamu udah berusaha, gapapa besok coba lagi
- Coba sini cerita bareng-bareng
- Pasti sulit ada diposisi itu, take your time
- Semua orang pasti berbeda, langkah kamu ngga bisa dibandingkan sama yang lain
- Kita dukung kamu
- Oke, cerita ini jadi rahasia kita
- Terima kasih ya
Bayangkan jika kalimat-kalimat tadi hadir untuk kita di dalam keluarga, bagaimana rasanya?
Support dapat diberikan dengan berbagai bentuk. Berikut ini bentuk-bentuk dari social support yang dapat hadir dalam keluarga kita:
Emotional support
Dukungan ini menunjukkan bahwa adanya empati, kepedulian, dan perhatian kepada anggota keluarga sehingga satu sama lain merasa nyaman, dihargai, dan dicintai.
Practical help
Pada momen ini, anggota keluarga melalukan bantuan secara langsung baik orang tua kepada anak maupun sebaliknya sehingga dapat menciptakan keakraban dan keterbukaan tentang beban masing-masing yang dihadapi sehari-hari.
Sharing point of view
Saling mendengarkan dan bertukar pikiran melalui pemberian umpan balik, bimbingan, menunjukkan rasa hormat (penghargaan positif) dari berbagai perspektif yang realistis dapat membantu anggota keluarga untuk bangkit.
Sharing information
Memberikan informasi yang dibutuhkan sebagai bentuk kepedulian terhadap apa yang sedang dijalani oleh anak ataupun orang tua sehingga merasa didukung dan diarahkan dengan baik.
Beberapa penelitian juga mengungkapkan bahwa peran dan social support dari keluarga dapat memengaruhi pengungkapan emosi seseorang atau anggota keluarga di dalamnya.
Kedekatan keluarga yang hangat dan terbuka dapat membuat seseorang mengeluarkan banyak kata-kata, berani bertanya, mengekspresikan dirinya secara terbuka aman, mengungkapkan gagasannya dan menunjukkan makna dengan aktif.
Sebaliknya, jika suasana yang terjadi adalah keras dan kaku, maka seseorang akan sedikit mengeluarkan kata-kata dan menekan ekspresi emosinya karena diliputi perasaan takut untuk dicela atau ditertawakan.
Kedekatan keluarga yang ditandai dengan kepedulian antar anggota keluarga (terutama orang tua kepada anak), dapat terlihat dengan keterbukaan untuk mengungkapkan terhadap masalah yang dialami, perhatian orang tua yang ditunjukkan secara terbuka pada anaknya, serta masing-masing dapat menunjukkan emosi positif maupun negatif dan diterima dengan baik.
Setiap anak dan orang tua pasti berusaha untuk menjadi versi terbaik bagi keluarga yang mereka miliki walaupun tidak semuanya langsung menjadi berhasil dan masih harus terus belajar dan menyesuaikan diri.
Dukungan terkecil yang diinginkan seseorang dalam keluarga adalah adanya penerimaan tanpa syarat dan tanpa perbandingan.
Saling berbagi kasih dan cinta dengan caranya masing-masing, tumbuh dan berkembang bersama sampai nanti waktunya bertanggung jawab dengan keluarga yang berbeda.
Jadi, apakah selama ini keluarga sudah menjadi salah satu support system-mu dan tempat kembali terbaik dalam perjalanan yang telah kamu hadapi?