Saat ini, perkembangan teknologi sudah sangat memudahkan manusia dalam memenuhi kebutuhannya. Manusia tidak lagi membutuhkan waktu yang lama apabila menginginkan sesuatu. Karena keadaan tersebut, anak-anak yang telah mengenal teknologi akan terkenak dampaknya. Kemauan anak-anak untuk mengulik, membuat sesuatu, atau berinovasi akan semakin turun. Perkembangan teknologi mesti diimbangi dengan tetap mempertahankan daya kreatifitas dan inovatif anak.
Ki Hadjar Dewantara hadir dengan Ajaran Tri N yang masih sangat relevan diterapkan pada pola ajaran anak saat ini. Kreativitas dan Inovasi anak akan tetap berkembang melalui Pola Ajaran Tri-N tersebut meski zaman semakin canggih.
Untuk lebih jelasnya, Tri-N akan menjadi pola ajaran yang menitikberatkan pada kesempatan anak mulai dari melihat dengar cermat, meniru sesuatu yang dilihat, dan berinovasi pada karya-karya mereka.
Pola Ajaran Tri-N (Niteni, Niroke, Nambahi)
1. Niteni
Niteni dalam Bahasa Indonesia memiliki arti mengamati. Mengamati berarti melihat baik-baik akan apa yang ada terkait segala hal. Anak-anak berkesempatan memperhatikan dengan teliti apa yang mereka lihat supaya memperoleh pemahaman lebih dalam dari sesuatu yang diamatinya. Proses tersebut meningkatkan jiwa eksplor anak dan meningkatkan konsentrasi anak. Anak juga akan mempelajari banyak hal-hal baru bagi mereka dari proses tersebut.
2. Niroke
Niroke dalam Bahasa Indonesia memiliki arti menirukan. Anak yang telah mengamati memiliki peluang untuk membuat sesuatu sesuai apa yang dilihat mereka. Niroke menjadi media praktik bagi anak dalam belajar. Proses ini juga menjadikan wadah bagi anak mengimplementasikan jalan atau cara-cara mereka sendiri.
3. Nambahi
Nambahi dalam Bahasa Indonesia memiliki arti menambahi. Setelah mengamati dan menirukan, anak akan sampai pada masa untuk menambahi. Anak bebas memberi hal-hal baru pada apa yang telah mereka ciptakan. Anak dapat mengekspresikan sesuatu yang dibuatnya tanpa terbatas dengan ide-ide mereka. Proses ini akan meminta anak aktif berkreasi, inovasi, dan berupaya membuat pekerjaan terbaik versi mereka.
Dari Pola Ajaran Tri-N yang diajarkan oleh Ki Hadjar Dewantara, meski anak telah mengenal teknologi dan selalu memanfaatkannya, dari sana pula bisa dijadikan kombinasi antara imajinasi mereka dengan kecanggihan teknologi sehingga harapan-harapan mereka akan sesuatu di masa depan dapat tersupport.
Pemanfaatan teknologi yang dibarengi dengan pola ajaran Ki Hadjar Dewantara tadi menjadi senjata guna terus berkembangnya pemikiran dan daya pikir anak kedepannya. Anak terus berkesempatan berkarya sesuai keinginan, teknologi terus mendukung realisasinya.