Persiapan untuk Menghadapi Era Society 5.0

Saat ini, persaingan kian ketat. Kita bukan sekadar bersaing dengan manusia, melainkan dengan teknologi. Di era Society 5.0 seperti sekarang, yang mulai menghadirkan bermacam kecanggihan, seperti kecerdasan buatan (artificial intelligence). Perkembangan teknologi yang pesat ini tentunya mampu memengaruhi bermacam lini kehidupan, termasuk dunia kerja, pendidikan, industri, sosial-ekonomi, dan lain sebagainya. Untuk itu, sumber daya manusia yang benar-benar berkompeten akan menjadi faktor yang menentukan keberhasilan transformasi di era digital.

Sebagai contoh, bidang industri, misal, pekerjaan baru pun bakal muncul, maka hal tersebut memerlukan keterampilan baru. Sejauh ini, sumber daya manusia menjadi tantangan utama yang tengah diupayakan untuk ditingkatkan. Artinya, perlu meningkatkan sumber daya manusia sipaya bisa beradaptasi dengan pekerjaan baru di era Society 5.0.

Merujuk World Economic Forum (WEF) 2018, memprediksi bahwa beberapa tahun lagi ada banyak jenis pekerjaan yang akan berganti. Faktor utama pergantian tersebut jelas berasal dari perkembangan teknologi. Dengan begitu, sudah sepatutnya masyarakat Indonesia, terutama generasi muda, perlu mempunyai bekal dan keterampilan untuk bisa bersaing di era ini.

Menyongsong Era Society 5.0 dengan Memperbaiki Sistem Pendidikan

Satu cara yang bisa dilakukan untuk beradaptasi dengan era Society 5.0, yaitu perbaikan terhadap sistem pendidikan. Perihal ini dilakukan supaya bisa menyesuaikan perkembangan teknologi, dan mempergunakan teknologi informasi maupun informasi sebagai fasilitas yang dapat memperlancar proses belajar mengajar.

Bukan hanya membekali siswa maupun guru dengan bermacam gawai dan akses pendidikan, melainkan memerlukan kemampuan berpikir tinggi, kritis, kreativitas, pemanfaatan perangkat gawai untuk memecahkan segala masalah dan mencari solusi, mengenalkan hasil temuan, dan mengerjakan proyek kelompok ataupun untuk berdiskusi. Perbaikan terhadap kurikulum pendidikan sudah menjadi pekerjaan rumah bagi Pemerintah Indonesia. Pendidikan bukan sekadar sarana untuk mengejar gelar atau ijazah semata. Pendidikan lebih dari hal itu.

Tugas lain yang patut dilakukan oleh pihak yang bersinggungan dengan pendidikan, yaitu kesadaran akan literasi digital. Bahwa kemampuan literasi digital ialah keterampilan yang mengikutsertakan kemampuan mengolah informasi secara akurat dari bermacam sumber, keterampilan seseorang untuk beradaptasi dengan lingkungan, terampil dalam berpikiran kritis, dan bisa menjalin komunikasi secara etis. Kesadaran akan literasi digital sepatutnya diimplementasikan ke dalam kurikulum pendidikan. Selain itu, memberikan kebebasan bagi siswa untuk memilih atau berpendapat. Bahwa guru atau pendidik sekadar penutut, bukan selaku penghakim benar atau salah.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Chat WhatsApp
1
Online 24 Jam
Scan the code
Spesialis jasa pengetikan, editing, dan pembuatan berbagai jenis dokumen terbaik No. 1 di Indonesia.

✔ Transaksi aman anti penipuan
✔ Kenyamanan dan kemudahan kerja sama
✔ Pengerjaan cepat dan akurat dengan garansi

Chat Admin sekarang, online 24 jam