Pentingnya Pemilihan Kata Dalam Penulisan Artikel HI

Hubungan Internasional (HI) memiliki beragam topik yang bisa dijadikan pembahasan dalam sebuah diskusi yang bersifat formal (ilmiah) maupun informal (diskusi santai di berbagai situasi). Secara umum, ketika suatu individu atau kelompok akan mengikuti sebuah diskusi, mereka akan mencari sumber informasi relevan berdasarkan topik yang akan dibahas sehingga sebagian besar dari mereka akan membaca informasi tersebut melalui sebuah artikel.

Artikel adalah sebuah tulisan dan karangan berdasarkan fakta yang telah terjadi atau melalui sebuah penelitian, yang kemudian dirilis pada media cetak dan non-cetak agar pembaca dapat memahami sebuah peristiwa atau fenomena secara komprehensif. Sebagian besar artikel terkait HI terdapat pada artikel ilmiah yang ditulis oleh pakar keilmuan tetapi tidak menutup kemungkinan juga, artikel HI dapat ditulis oleh suatu kelompok atau individu yang memiliki ketertarikan pada beberapa bidang tertentu HI.

Pada proses penulisan artikel HI, sebagian besar seorang penulis tidak menyadari bahwa dalam kalimat yang ditulisnya, cenderung memiliki kesamaan dengan artikel HI lainnya yang terdapat di berbagai sumber sehingga dapat terindikasi sebagai tindakan plagiarisme. Pertanyaan umum yang sering dilontarkan oleh penulis adalah “saya tidak melihat artikel lainnya ketika menulis dan ide tersebut adalah murni dari pemikiran saya, lantas mengapa masih terdeteksi sebagai tindakan plagiarisme?”

Guna menjawab tersebut ada hal umum yang perlu diketahui bersama bahwa pemikiran seorang penulis dipenuhi oleh beragam perspektif referensi yang dilihat, didengar, dan dirasakan. Oleh karena itu, tulisan yang dihasilkan oleh penulis adalah hasil interpretasi dari ragam perspektif sehingga secara tidak sadar, penulis mengkuti gaya penulisan dan struktur kalimat referensi tersebut ke dalam penulisannya. Agar terhindar dari plagiarisme dan penyalahgunaan referensi, terdapat salah satu cara yang biasa digunakan oleh penulis, yaitu mengganti kata-kata dalam teks atau menggunakan sinonim.

Satu kata memiliki bermacam-macam sinonim yang dapat disesuaikan dengan konteks penulisan. Biasanya penulis sering lupa memikirkan kata-kata yang akan dituliskan dalam baris berikutnya sehingga berpotensi mengulang kata yang telah digunakan sebelumnya. Contoh kalimatnya, yaitu “Presiden Jokowi mengatakan bahwa Ibu Kota Nusantara (IKN) dibangun untuk meringankan beban Jakarta yang berlebihan” jika kalimat tersebut terindikasi plagiarisme, penulis bisa mengubahnya menjadi “Kepala Negara menyatakan Ibu Kota Nusantara (IKN) didirikan dalam rangka meminimalisir kapasitas Jakarta yang melampaui batas”.

Selain penggunaan sinonim, penulis juga bisa mengubah bentuk bahasa tanpa menghilangkan makna pesan yang ingin disampaikan dan mengurangi jumlah kalimat. Namun demikian, perlu diingat bahwa hakikat parafrase adalah membantu penulis dalam mengontrol kutipan yang terlalu sering dan memahami makna pesan yang akan disampaikan. Oleh karena itu, sebelum menggunggah artikel HI yang dibuat, pastikan lah bahwa tidak ada kata yang berulang atau sama dengan artikel lainnya agar seorang penulis aman dan terhindar dari indikasi plagiarisme.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Chat WhatsApp
1
Online 24 Jam
Scan the code
Spesialis jasa pengetikan, editing, dan pembuatan berbagai jenis dokumen terbaik No. 1 di Indonesia.

✔ Transaksi aman anti penipuan
✔ Kenyamanan dan kemudahan kerja sama
✔ Pengerjaan cepat dan akurat dengan garansi

Chat Admin sekarang, online 24 jam