Selamat Hari Anak dan Lahirnya Pancasila!
Tepat tanggal 1 Juni tahun 1945, lahirlah sebuah Dasar Negara yang kita kenal dengan sebutan Pancasila dan tepat tanggal 1 Juni juga diperingati sebagai Hari Anak Internasional.
Lahirnya sebuah Pancasila dengan kelima silanya yang mewakili sisi Ketuhanan, Kemanusiaan, Persatuan, Kerakyatan dan Keadilan menjadi pedoman dan tuntunan masyarakat di Indonesia untuk saling bersatu dan mengamalkan apa yang tertanam didalamnya baik dari nilai maupun makna pada kehidupan sehari-hari. Seperti yang sudah diungkapkan oleh Badan Pembinaan Ideologi Pancasila Republik Indonesia, bukan hanya orang dewasa yang dapat mengamalkan Pancasila tetapi anak-anak juga memiliki kesempatan dan membutuhkan pembelajaran mengenai Pancasila sejak dini.
Maka tepatlah dimomen yang bersamaan ini dengan lahirnya Pancasila dan juga hari Anak Internasional, kita bisa menerapkan bagi anak-anak Indonesia untuk lebih mengenal dan memahami Pancasila secara sederhana, mudah ditangkap dan dipahami oleh anak-anak. Sebagai orang tua ataupun kakak kita bisa memberikan edukasi secara menarik kepada anak-anak untuk mengenal Pancasila, mari kita lihat dibawah sini ya:
Sila pertama : Ketuhanan yang Maha Esa bisa
Untuk memperkenalkan dan menanamkan sila ini, sejak kecil orang tua bisa untuk mengajarkan bahwa Indonesia memiliki agama yang beragam dan semuanya memiliki ajaran kebaikan masing-masing, hal itu juga penting supaya nanti anak-anak bisa saling menghargai sesama teman.
Sila kedua : Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
Bentuk dari perkenalan sila ini, anak-anak bisa diajak untuk bersosialisasi, berkumpul, dan berinteraksi dengan sesama baik sepupu, teman bermain, ataupun temen sekolah.
Disini, bisa diterapkan bahwa ketika bersama-sama anak bisa menumbuhkan rasa empati dan simpati ketika ada teman yang bertengkar, menangis dan lain sebagainya. Harapannya hal ini bisa pelan-pelan tertanam dikehidupan sehari-hari
Sila ketiga : Persatuan Indonesia
Untuk memperkenalkan bahwa Indonesia itu luas dan beragam dari sisi suku, bahasa, budaya dan lain sebagainya orang tua bisa mengajarkan melalui video edukasi, ajak ke museum budaya ataupun juga dari teman-teman terdekatnya diperkenalkan langsung tentang keragaman yang ada. Sehingga anak bisa belajar, bahwa ada hal yang bernama toleransi dan persatuan itu indah.
Sila keempat : Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan
Sila keempat ini, anak bisa belajar bagaimana caranya untuk bercerita kepada orang tua, mengungkapkan apa yang dirasakan, apa yang menjadi pendapatnya dan orang tua bisa memberi contoh bahwa setiap orang berhak untuk mengungkapkan pendapat dan mendengarkan orang lain ketika berbicara adalah hal yang penting untuk diterapkan sehari-hari.
Orang tua juga menerapkan kebebasan memilih kepada anak, sesederhana memilih mainan atau buku yang disuka dengan bertanya mengapa anak memilih itu agar anak bisa tetap berpikir dan mengungkapkan pendapatnya.
Sila kelima : Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Ada berbagai cara untuk memperkenalkan keadilan kepada anak-anak. Salah satunya adalah dengan berbagi, ketika orang tua memberikan contoh anak akan belajar dari apa yang dilihatnya.
Berbagi kepada siapa saja sesuai porsinya bukan hanya sama rata dan tidak membedakan satu sama lain, harapannya anak bisa belajar dan menerepkannya kelak bahwa menjadi adil penting dan bermanfaat bagi sesama.