Panduan Praktis untuk Menjadi Penerjemah Profesional

Metode penerjemahan adalah pengenalan teori penerjemahan. Penting bagi para penerjemah untuk mengenal berbagai teori penerjemahan serta pandangan berbeda tentang cara melakukan penerjemahan.

Ada beberapa pendapat berbeda mengenai penerjemahan, secara garis besar metode penerjemahan meliputi (literal, semantik, bebas, dll).

Untuk melakukan penerjemahan yang baik, diperlukan adanya beberapa pelatihan seperti, memperbanyak referensi bacaan, memperbanyak pengenalan frasa baru, serta melakukan diskusi dengan beberapa orang yang ahli.

Semakin banyak referensi bacaan, maka dapat mempermudah pemahaman penerjemah terhadap teks yang akan diterjemahkan. Sehingga pesan yang disampaikan penulis dapat tersampaikan dengan semestinya.

Berikut proses penerjemahan yang tepat dan langkah-langkah sederhana yang dapat digunakan oleh penerjemah untuk memberikan hasil terjemahan yang baik adalah:

· Membaca keseluruhan teks yang akan diterjemahkan

Sebelum melakukan penerjemahan, diperlukan membaca teks selama beberapa kali untuk mendapatkan informasi serta pemahaman secara menyeluruh terhadap isi teks.

Sehingga pesan yang disampaikan penulis di setiap paragraf dapat diterjemahkan sebagaimana mestinya.

Apabila topik pembahasan pada teks kurang dipahami oleh penerjemah, penerjemah dapat melakukan riset terlebih dahulu berdasarkan topik pembahasan yang akan diterjemahkan.

Dengan bantuan internet, informasi tambahan atau istilah baru dapat lebih mudah didapatkan sehingga proses penerjemahan dapat lebih mduah dilakukan

· Menentukan tujuan penerjemahan

Setiap teks ditulis untuk tujuan tertentu (misalnya kritik, penelitian, pengenalan, dll) dan untuk kalangan tertentu (misalnya pakar, anak-anak, masyarakat umum, dll).

Dalam menerjemahkan, diperlukan adanya penentuan tujuan penerjemahan. Sehingga dapat difokuskan kepada target pembaca terjemahan.

Dalam banyak kasus, sasaran atau target pembaca teks terjemahan tidak sama dengan teks aslinya.

· Pemilihan kata atau frasa dalam terjemahan

Untuk menjadi seorang penerjemah, sebaiknya menggarisbawahi serta menandai kata atau frasa yang kurang tepat, tidak pantas, atau kurang dimengerti saat proses menerjemahkan.

Adanya coretan pada teks terjemahan menjadi kriteria untuk mengetahui baik dan buruknya hasil terjemahan.

Artinya, semakin banyak frasa yang ditandai, itu berarti penerjemah kurang menguasai struktur kalimat dan lemah dalam penyampaian maknanya teks.

Oleh karena itu, untuk penerjemah pemula, sebaiknya melakukan proses penerjemahan dengan tulisan tangan di atas kertas, bukan dengan mengetik di komputer, sehingga dapat lebih mudah menemukan bagian yang bermasalah dalam terjemahan dengan melihat naskah yang telah ditulis

· Meninjau ulang hasil teks terjemahan

Setelah melakukan proses terjemahan baik melalui tulisan tangan maupun hasil ketikan di computer, penerjemah perlu melakukan peninjauan ulang terhadap hasil terjemahannya.

Peninjauan ulang dapat dilakukan setelah penerjemah melakukan brainstorming atau pertukar pikirandengan para ahli atau penerjemah lain yang lebih memahami isi teks terjemahan, sehingga kualitas terjemahan dapat sesuai dengan ekspektasi yang diinginkan.

· Melakukan riset terjemahan secara menyeluruh

Riset dilakukan untuk mengumpulkan informasi terkait karya yang akan diterjemahkan. Semakin banyak informasi yang didapatkan, maka hasil terjemahan akan menjadi semakin valid.

Perlu diperhatikan bahwa pemilihan kata juga sangat penting dalam penyampaian informasi.

Hal ini dikarenakan adanya beberapa perbedaan padanan bahasa yang dapat menyebabkan kesalahpahaman dan penurunan kualitas terjemahan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Chat WhatsApp
1
Online 24 Jam
Scan the code
Spesialis jasa pengetikan, editing, dan pembuatan berbagai jenis dokumen terbaik No. 1 di Indonesia.

✔ Transaksi aman anti penipuan
✔ Kenyamanan dan kemudahan kerja sama
✔ Pengerjaan cepat dan akurat dengan garansi

Chat Admin sekarang, online 24 jam