Materi ilmu nahwu sudah pasti jadi salah satu kunci paling penting bagi siapapun yang ingin bisa berbahasa Arab. Tanpa tau serta mempelajari materi ilmu nahwu, seseorang tidak akan memiliki kemampuan Bahasa Arab yang sepenuhnya fasih dan sempurna. Kabar baiknya, ilmu nahwu dan contohnya sudah bisa dipelajari dengan saaangaaaaat mudah melalui aksesibilitas informasi serta media belajar gratis yang bermutu via internet. Agar kamu paham ilmu nahwu secara lebih cepat, ayo cek 5 (lima) konsep ringkas terkait ilmu nahwu melalui artikel Jagoketik kali ini!
Baca juga: Jasa Translate Bahasa Arab 100% Tepat Waktu!
Definisi
Definisi dari salah satu keilmuan dalam linguistik Arab berupa nahwu adalah ilmu mengenai tata Bahasa Arab. Sebagian pihak sering mengidentikkan nahwu dengan ilmu grammar versi Arab, dikarenakan fungsionalitasnya yang memang demikian. Secara lebih spesifik, ilmu nahwu mempelajari proses beralihnya wujud segala macam kata di dalam suatu kalimat berbahasa Arab. Perubahan yang terjadi dan dikaji oleh nahwu adalah letak harakat pada huruf akhir dari suatu kata spesifik di dalam beragam kondisi kalimat.
Keberadaan nahwu sebagai cabang ilmu linguistik di dalam Bahasa Arab seringkali sulit dibedakan dengan ilmu shorof. Bukan tanpa alasan, nahwu dan sharaf memang sama-sama memiliki fokus kajian pada proses perubahan harakat suatu kata spesifik di dalam kalimat berbahasa Arab. Hanya saja, sharaf secara sederhana merupakan salah satu cabang konsep dari induk berupa ilmu nahwu itu sendiri. Disebut begitu, karena sharaf nantinya spesifik membahas mengenai perubahan arti yang terjadi sebagai dampak dari keragaman harakat pada suatu kata spesifik di dalam beragam jenis kalimat Bahasa Arab.
Jenis Konsep di Dalamnya
Sebagaimana bisa dicermati dari definisi di atas, ilmu nahwu berfokus pada mengkaji kata-kata beserta penataannya secara linguistik di dalam suatu kalimat berbahasa Arab. Dari situ, jelas kiranya bahwa aspek utama yang menjadi inti kajian ilmu nahwu adalah ‘kalimah‘ atau kata. Dalam Bahasa Arab, ‘kalimah‘ atau kata dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang bisa dibunyikan dan memiliki makna tertentu.
Dalam pengkajiannya, ilmu nahwu membagi seluruh ‘kalimah‘ atau kata ke dalam tiga pengelompokan. Ketiga kelompok itulah yang biasanya dipahami sebagai tiga konsep utama di dalam ilmu nahwu. Ketiganya adalah ‘isim‘ (kata yang tidak terikat dengan waktu; kata benda), ‘fi’il‘ (kata yang terikat dengan waktu; kata kerja), dan ‘huruf‘ (kata yang kurang atau tidak bermakna tanpa sambungan kata di sampingnya).
Manfaat Belajar
Manfaat belajar nahwu yang paling besar menurut para pakar Bahasa Arab adalah mampu memahami Al-Qur’an dan hadist secara komprehensif. Pemaknaan Al-Qur’an dan hadist secara mentah atau setengah-setengah dapat menyebabkan kerugian publik melalui perilaku maupun pemikiran masyarakat yang tidak tepat, sehingga ilmu nahwu hadir sebagai alat bantu utama yang memastikan seluruh umat manusia bisa memahami Al-Qur’an dan hadist melalui dasar-dasar grammar Arab yang benar.
Di samping itu, konon katanya Bahasa Arab merupakan salah satu bahasa yang paling susah sekaligus impactful untuk dipelajari oleh manusia. Banyak orang berpendapat bahwa Bahasa Arab memiliki kompleksitas yang cukup tinggi, sehingga kecerdasan seseorang yang mampu menguasai ilmu nahwu sekaligus Bahasa Arab dengan sempurna tak perlu kiranya diragukan. Dengan menguasai jenis bahasa yang cukup sulit seperti Bahasa Arab, banyak orang mengatakan nantinya proses mempelajari bahasa yang lain menjadi lebih mudah dan cepat.
Telah disepakati, hukum mempelajari ilmu nahwu dalam pandangan Islam adalah ‘fardlu kifayah‘. ‘Fardlu kifayah‘ sendiri artinya merupakan hukum yang levelnya wajib, namun tidak dibebankan pada seluruh individu di dalam suatu masyarakat. Hukum ‘fardlu kifayah‘ bermakna bahwa sesuatu tersebut sifatnya wajib dilakukan oleh minimal sebagian kalangan di dalam suatu masyarakat. Sehingga, kontekstualisasinya terkait dengan ilmu nahwu ialah hukum mempelajarinya bagi masyarakat muslim adalah wajib bagi minimal sebagian orang.
Utamanya, beban kewajiban belajar ilmu nahwu diemban oleh para ahli ilmu keagamaan. Meski begitu, keutamaan mempelajari ilmu nahwu tetaplah sangat besar dan berharga bagi masyarakat lainnya dari kalangan awam atau biasa. Sebab, manfaat nahwu sangatlah beragam serta berharga bagi seluruh umat manusia secara umum dan bagi kaum muslimin secara khusus.
Simpulan
Bisa disimpulkan, nahwu adalah suatu ilmu mengenai tata bahasa atau grammar di dalam Bahasa Arab. Fokus utama yang dikaji di dalam nahwu ialah proses serta beragam transformasi yang bisa terjadi pada suatu ‘kalimah‘ atau kata dilihat dari perubahan harakatnya di dalam beragam jenis kalimat. Dari seluruh kosakata yang terdapat di dalam Bahasa Arab, ilmu nahwu membaginya menjadi tiga berupa ‘isim‘, ‘fi’il‘, dan ‘huruf”.
Manfaat utama mempelajari ilmu nahwu ialah untuk memahami Al-Qur’an dan hadist secara menyeluruh nan matang. Di samping itu, banyak para pembelajar ilmu nahwu yang mengaku mendapat manfaat ekstra berupa lebih mudah dan cepat untuk mempelajari bahasa-bahasa asing selain Bahasa Arab. Kendati urgensi dan manfaatnya sangat besar, hukum mempelajari nahwu menurut Islam adalah ‘fardlu kifayah‘ atau wajib bagi suatu masyarakat dengan tidak dibebankan kepada seluruh individu di dalamnya.
Suka artikel ini? Yuk, bagikan ke temanmu!
Baca juga:
- Tutorial Mengetik Bahasa Arab di Microsoft Word
- Cara Mengubah Keyboard Laptop ke Bahasa Arab di Windows 10
- Jasa Translate Murah Hanya 10 Ribu, 100% Tepat Waktu!
