Penelitian kualitatif merupakan penelitian yang banyak digunakan pada penelitian sosial. Sumber data dari penelitian kualitatif adalah informasi dari responden sehingga banyak digunakan pada penelitian lapangan seperti Penelitian Sosiologi, Penelitian Budaya, Penelitian Psikologi, Penelitian Teologi, dsb. Analisis penelitian kualitatif merupakan proses yang penting untuk menghasilkan pemahaman yang mendalam dan makna yang tersembunyi dari data yang telah dikumpulkan.
Metode analisis kualitatif memerlukan pemikiran kreatif dan inovatif serta kemampuan dari seorang peneliti untuk melihat aspek yang tersembunyi dari data yang didapatkan. Artikel ini akan membahas tentang pengertian analisis penelitian kualitatif, proses analisis, dan teknik-teknik analisis yang dapat digunakan, serta program pengolah data penelitian kualitatif.
Analisis penelitian kualitatif adalah proses untuk memahami dan menginterpretasikan data kualitatif dengan tujuan mengungkapkan makna yang tersembunyi dari data yang didapatkan. Analisis ini melibatkan beberapa tahap, mulai dari memilah-milah data, mengidentifikasi tema dan pola, hingga mengembangkan teori dari data yang telah dikumpulkan.
Proses Analisis Penelitian Kualitatif terdiri dari beberapa tahapan. Tahapan yang diperoleh adalah sebagai berikut :
1. Pengorganisasian Data
Pada tahapan ini, peneliti harus mampu mengorganisir data yang telah dikumpulkan. Data yang telah dikumpulkan dapat berupa transkrips wawancara atau yang sering disebut Verbatim, catatan lapangan, atau dokumen yang terkait dengan penelitian. Organisasi data dapat dilakukan dengan cara memisahkan data berdasarkan topik atau tema tertentu.
2. Pembacaan Data
Pada tahapan ini, peneliti wajib membaca data yang telah dikumpulkan secara cermat dan teliti untuk memahami makna dari data tersebut. Peneliti dapat menggunakan teknik pembacaan data seperti pemetaan konsep, kode warna, atau melakukan catatan di samping data.
3. Identifikasi Tema
Pada tahapan ini, peneliti wajib mencari tema-tema atau pola-pola yang muncul dari data yang telah dikumpulkan dari lapangan. Tema dapat diidentifikasi dengan melakukan kode atau label pada data yang relevan dengan tema-tema tertentu.
4. Analisis Tema
Pada tahapan ini, peneliti wajib melakukan analisis tema dengan cara mengelompokkan tema-tema yang sama ke dalam kategori/ kelompok tertentu. Peneliti dapat menggunakan teknik analisis tema seperti pemilihan kutipan yang relevan, membuat diagram Venn, atau membuat tabel tematik.
5. Interpretasi Data
Pada tahapan ini, peneliti wajib menginterpretasikan makna dari tema-tema yang telah diidentifikasi. Interpretasi ini dapat dilakukan dengan cara membuat hubungan antara tema-tema dengan konsep yang lebih besar atau teori yang telah ada.
Dalam melakukan analisis. Terdapat beberapa teknik analisis yang dapat digunakan dalam penelitian kualitatif agar data yang didapatkan adalah Valid dan Reliabel. Teknik-tekniknya adalah sebagai berikut :
1. Analisis Tematik
Analisis tematik merupakan teknik analisis yang bertujuan untuk mengidentifikasi tema atau pola dari data kualitatif yang telah dikumpulkan. Pada tahap ini, peneliti mengidentifikasi tema atau pola dari data yang telah dikumpulkan dan membuat rangkuman tentang tema atau pola tersebut.
2. Analisis Naratif
Analisis naratif merupakan teknik analisis yang bertujuan untuk memahami cerita atau narasi yang terkait dengan data yang telah dikumpulkan. Pada tahapan ini, peneliti harus mampu mengidentifikasi elemen-elemen penting dari cerita atau narasi yang terkait dengan data yang telah dikumpulkan.
3. Analisis Fenomenologi
Analisis fenomenologi merupakan teknik analisis yang bertujuan untuk memahami pengalaman hidup manusia yang terkait dengan data kualitatif yang telah dikumpulkan. Pada tahapan ini, peneliti wajib memahami pengalaman hidup manusia dan bagaimana pengalaman tersebut terkait dengan data yang telah dikumpulkan.
Berikut beberapa contoh software pengolah data penelitian kualitatif:
1. Nvivo
NVivo adalah salah satu software pengolah data penelitian kualitatif yang paling populer. Software ini dapat membantu peneliti mengelola dan menganalisis data kualitatif seperti transkrip wawancara, catatan lapangan, dan dokumen-dokumen lainnya. NVivo dapat membantu dalam melakukan analisis tematik, membangun teori terkait data, dan membuat visualisasi data.
Gambar 1. Software Nvivo
https://www.fiverr.com/asghar3720/help-you-to-learn-nvivo12-software-for-qualitative-data-analysis
2. MaxQDA
MAXQDA adalah software pengolah data penelitian kualitatif yang serupa dengan NVivo. MAXQDA dapat membantu peneliti mengorganisir, menganalisis, dan memvisualisasikan data kualitatif. MAXQDA juga menawarkan fitur-fitur seperti pencarian teks, analisis tematik, dan membuat model teori yang dapat membantu peneliti dalam analisis data.
Gambar 2. Software MaxQDA
(https://datum.co.ke/maxqda)
3. Atlas.TI
Atlas.ti adalah software pengolah data penelitian kualitatif yang digunakan untuk menganalisis data kualitatif dalam bentuk teks, audio, dan video. Atlas.ti dapat membantu peneliti dalam melakukan analisis tematik, pencarian teks, dan membangun teori terkait data.
Gambar 3. Atlas.TI
(https://alfasoft.com/software/statistics-and-data-analysis/qda-qualitative-data-analysis/atlas-ti/)
4. QDA Miner
QDA Miner adalah software pengolah data penelitian kualitatif yang menyediakan fitur-fitur seperti analisis tematik, pencarian teks, dan analisis statistik. QDA Miner dapat membantu peneliti dalam memahami hubungan antara variabel dalam data kualitatif dan membuat visualisasi data.
Gambar 4. Software QDAMiner
(https://www.tokopedia.com/bajolcool/provalis-pro-suite-qda-miner-5-simstat-2-6-wordstat-8?utm_source=google&utm_medi)
5. Transana
Transana adalah software pengolah data penelitian kualitatif yang lebih spesifik untuk analisis data dalam bentuk video atau audio. Software ini dapat membantu peneliti dalam melakukan analisis transkrip wawancara, identifikasi tema, dan membuat catatan lapangan yang relevan dengan data.
Gambar 5. Transana
(https://sourceforge.net/projects/transana/)
Terdapat beberapa cara aplikasi pengolah data penelitian kualitatif yang umum digunakan. Berikut beberapa di antaranya:
Dalam penggunaan aplikasi pengolah data penelitian kualitatif, perlu diingat bahwa keputusan mengenai metode dan teknik yang akan digunakan harus disesuaikan dengan pertanyaan penelitian dan data yang dikumpulkan. Selain itu, peneliti juga perlu mempertimbangkan etika dalam pengumpulan dan pengolahan data penelitian kualitatif.
Ada beberapa kelebihan dan kekurangan dalam menggunakan software pengolah data penelitian kualitatif, di antaranya:
Kelebihan
- Efisiensi: Penggunaan software pengolah data kualitatif dapat membantu peneliti menghemat waktu dan energi dalam mengorganisir, menganalisis, dan menginterpretasi data penelitian kualitatif. Software tersebut dapat memudahkan peneliti dalam melakukan tugas-tugas yang sulit dan memakan waktu seperti memberikan kode pada data, mengelompokkan data berdasarkan tema, dan membuat visualisasi data.
- Analisis yang lebih akurat: Dengan software pengolah data kualitatif, peneliti dapat melakukan analisis data secara lebih akurat dan sistematis. Software tersebut dapat membantu dalam mengidentifikasi dan mengkategorikan tema dan pola dalam data, serta memungkinkan pengelompokan data menjadi subkelompok.
- Peningkatan kualitas: Software pengolah data kualitatif dapat membantu meningkatkan kualitas penelitian dengan memastikan konsistensi antara data dan temuan penelitian, dan memudahkan dalam melakukan pengecekan ulang.
Kekurangan
- Biaya: Software pengolah data kualitatif cenderung memiliki biaya yang mahal untuk diakses dan digunakan. Selain itu, penggunaan software tersebut juga memerlukan pelatihan dan penggunaan sumber daya lainnya, seperti komputer dengan spesifikasi yang memadai.
- Keterbatasan: Walaupun software pengolah data kualitatif dapat membantu dalam mengorganisir dan menganalisis data penelitian, namun software tersebut tidak dapat menggantikan penilaian dan interpretasi yang dilakukan oleh peneliti.
- Pembelajaran: Penggunaan software pengolah data kualitatif memerlukan pembelajaran dan pelatihan yang cukup intensif bagi peneliti yang baru pertama kali menggunakannya. Jika peneliti tidak memiliki waktu dan kemampuan untuk mempelajari software tersebut, maka keuntungan penggunaannya tidak dapat dimaksimalkan.