Dalam dunia yang semakin terhubung secara global ini, penting untuk memahami perbedaan mendasar antara lokalisasi dan terjemahan.
Meskipun seringkali digunakan secara bergantian, kedua konsep ini sebenarnya memiliki tujuan dan dampak yang berbeda.
Lokalisasi melampaui batas penerjemahan literal, mengakomodasi aspek budaya, sosial, dan teknis untuk menghadirkan pengalaman yang relevan dan dapat diterima secara lokal.
Di sisi lain, terjemahan lebih berfokus pada mengubah teks dari satu bahasa ke bahasa lain tanpa mempertimbangkan konteks budaya yang mendalam.
Nah kebetulan nih, kali ini Jagoketik akan merinci perbedaan kunci antara lokalisasi dan terjemahan yang akan membantu kamu memahami mana yang paling sesuai dengan kebutuhan dan minat kamu.
Luasan Cakupan
Penerjemahan dan pelokalan adalah dua pendekatan berbeda dalam menyesuaikan konten untuk pasar dan budaya yang berbeda.
Pada intinya, penerjemahan adalah proses mengubah teks dari satu bahasa ke bahasa lain dengan akurasi dan lancar.
Hal ini melibatkan pemahaman tidak hanya tentang kosakata, tata bahasa, dan sintaksis tetapi juga kesadaran akan nuansa budaya dan konteks.
Mengadaptasi materi tertulis dari satu bahasa ke bahasa lain memerlukan lebih dari sekadar alat penerjemahan daring; ini memerlukan penerjemah manusia yang dapat memastikan bahwa makna dan niat asli teks sumber tetap terjaga.
Meskipun penerjemahan dapat meningkatkan aksesibilitas untuk pasar internasional, ini hanya langkah pertama dalam mencapai audiens global dengan efektif.
Agar benar-benar terhubung dengan pasar target, proses lokalisisasi juga harus dipertimbangkan.
Pengalaman Pengguna
Ketika kita bicara tentang cara agar orang dari berbagai bahasa bisa saling mengerti, terjemahan mungkin adalah langkah pertama.
Agar benar-benar bisa terhubung dengan pengalaman pengguna, kita perlu melakukan lebih dari sekadar menerjemahkan.
Pelokalan adalah kuncinya.
Terjemahan memastikan bahwa kata-kata bisa dimengerti dalam berbagai bahasa, tetapi lokalisisasi lebih fokus pada membuat pengalaman pengguna nyaman dan dalam.
Ini berarti mengubah format tanggal, zona waktu, ukuran, dan mata uang agar sesuai dengan tempat di mana pengguna berada.
Dengan begitu, kontennya bisa lebih mudah digunakan dan lebih sesuai dengan kebutuhan orang-orang di wilayah tersebut.
Kedekatan Budaya
Ketika bicara tentang hal pentingnya budaya dalam memahami perbedaan antara pelokalan dan terjemahan, kita bisa bayangkan seperti ini:
Terjemahan adalah ketika kita mengubah kata-kata dari satu bahasa ke bahasa lain dengan benar, tapi kadang-kadang kita lupa tentang bagaimana orang berbicara dan memahami di budaya mereka.
Nah, pelokalan ini lebih pintar lagi! Ini mengerti bahwa tidak hanya kata-kata yang penting, tapi juga bagaimana orang berpikir dan merasakan di budaya mereka.
Jadi, pelokalan menyesuaikan apa yang dikatakan agar bisa masuk di hati dan pikiran orang lokal.
Misalnya, mereka bisa pakai ungkapan khas dan simbol yang dikenal orang lokal, sehingga pesannya terasa seperti sesuatu yang dekat dan dikenal.
Penggunaan Idiom dan Humor
Perbedaan mendasar antara idiom dan humor yang dipelokalan dan ditranslasi terletak pada pemahaman konteks budaya.
Idiom adalah ungkapan khas suatu bahasa yang memiliki makna khusus yang tidak dapat diartikan secara harfiah.
Humor, di sisi lain, melibatkan unsur lucu atau menghibur yang seringkali bergantung pada permainan kata, situasi, atau budaya tertentu.
Misalnya, jika ada idiom “hit the nail on the head” dalam bahasa Inggris yang secara harfiah berarti “memukul paku pada kepala”, tetapi sebenarnya mengacu pada melakukan atau mengatakan sesuatu yang tepat atau benar.
Jika terjemahan harfiah diterapkan, akan terjadi ketidakcocokan dengan bahasa sasaran, sehingga dalam pelokalan, idiom ini perlu diubah agar mempunyai makna yang sama tetapi lebih cocok dengan budaya sasaran.
Strategi Pemasaran Global
Ketika bicara tentang cara menjual barang ke seluruh dunia, penting banget buat tahu bedanya antara yang namanya “pelokalan” sama “terjemahan”.
Ini bukan hal yang ribet kok, pokoknya kalau kamu mau nyasar ke hati orang yang nonton iklan kamu, kamu harus ngerti bedanya ini.
Nah, terjemahan itu kayak ganti kata dari satu bahasa ke bahasa lain, tapi pelokalan itu lebih dari cuma bahasa, kamu juga harus sesuaikan sama selera budaya, bahasa, dan daerah dari orang yang dituju.
Terjemahan penting banget buat iklan global biar orang yang bahasa beda-beda bisa ngerti.
Tapi, pelokalan itu lebih canggih lagi, kamu harus ngeliatin budaya, norma-norma sosial, dan tren di tempat yang dituju, biar pesan iklan kamu bener-bener masuk ke hati orang sasaran.
Kadang-kadang mesti ubah kampanye iklan, nama produk, slogan, gambar, dan bahkan cara iklannya juga, agar sesuai dengan apa yang disukai dan dibutuhkan orang di sana.
Nah, udah tau dong perbedaan antara keduanya?
Jadi kamu mau fokus pada pelokalan atau terjemahan atau keduanya nih?
Keputusan ada di tanganmu.