Kebiasaan Buruk Pengendara Mobil

Pengendara Mobil

Berkendara saat ini sudah menjadi bagian dalam kehidupan untuk mengantarkan dari titik A ke titik B. Akibatnya, banyak jenis-jenis kendaraan yang berjalan di lalu lintas baik di kota maupun di desa. Kendaraan tersebut meliputi kendaraan sepeda motor, mobil, truk, dan lain sebagainya.

Salah satu transportasi milik pribadi yang paling diminati oleh masyarakat adalah mobil, karena mobil dapat mengangkut lebih dari dua orang serta tidak terkena hujan. Namun, sering kali beberapa pengguna mobil mengabaikan kebiasaan-kebiasaan buruk yang dilakukan.

Kebiasaan-Kebiasaan Buruk Pengendara Mobil

kebiasaan-kebiasaan buruk yang sering dilakukan pengendara mobil antara lain yaitu:

1. Mendahului dari sebelah kiri

Indonesia menganut peraturan dimana mengendarai pada jalur kiri dan posisi setir berada di kanan. Sehingga penggunaan lajur menyetir adalah pada sebelah kiri dan menyalip dari kanan. Hal ini bertujuan untuk memudahkan penglihatan pengemudi, khususnya untuk mengetahui kendaraan di depan kendaraan yang akan didahului, baik pada arah yang sama maupun berlawanan. Oleh karena itu sangat berbahaya apabila mendahului dari sebelah kiri.

2. Menggunakan isyarat lampu darurat tidak pada fungsinya

Saat hujan yang sangat deras, seringkali pengendara mobil menghidupkan isyarat sein kiri kanan atau lampu hazard. Lampu hazard sebaiknya hanya digunakan apabila dalam keadaan darurat, misalnya pecah ban, kendaraan depan melakukan rem mendadak, dan lain-lain. Jika penggunaan isyarat ini tidak digunakan dengan semestinya, tentunya akan berbahaya baik bagi diri sendiri maupun pengendara yang lain

3. Melebihi batas kecepatan

Setiap jalan memiliki batas kecepatan yang berbeda-beda. Misalnya di tol, batas kecepatan maksimum adalah 100 km per jam. Maka batas kecepatan tersebut wajib ditaati. Meskipun jalanan yang ada terlihat sangat kosong, kita tidak pernah tahu mengenai hal-hal yang tidak diinginkan akan terjadi, seperti pecah ban. Jadi alangkah baiknya kita taati bersama batas-batas kecepatan yang sudah ada.

4. Tidak mengecek kondisi kendaraan sebelum berkendara

Pribahasa “sedia payung sebelum hujan” juga berlaku bagi pengendara mobil. Segala kondisi mobil harus dipastikan dalam keadaan yang prima, mulai dari kanvas rem, oli rem, kondisi radiator, dipstick oli, dan lain-lainnya. Bagi pengendara mobil dengan transmisi otomatis juga wajib mengecek kondisi oli matic. Pastikan juga indikator-indikator seperti check engine, overheat, oil check dan sebagainya tidak menyala.

5. Tidak menjaga kebersihan mobil

Setelah menggunakan mobil, pastikan kita juga harus menjaga kebersihan mobil. Sampah-sampah yang ditinggalkan di mobil segera mungkin harus dibuang ketika telah sampai ditujuan perjalanan. Hal ini dapat mengurangi risiko penyakit yang akan tertinggal di dalam mobil. Lebih baik lagi apabila mobil dicuci setelah digunakan yang berguna untuk mencegah penumbuhan jamur, khususnya pada kaca mobil yang dapat membahayakan pengendara.

6. Tidak membawa surat-surat kendaraan dengan lengkap

Sebagai pengendara yang taat berlalu lintas, tidak lupa kita untuk selalu membawa surat-surat kendaraan yang lengkap seperti surat izin mengemudi atau SIM dan surat tanda nomor kendaraan atau STNK.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Chat WhatsApp
1
Online 24 Jam
Scan the code
Spesialis jasa pengetikan, editing, dan pembuatan berbagai jenis dokumen terbaik No. 1 di Indonesia.

✔ Transaksi aman anti penipuan
✔ Kenyamanan dan kemudahan kerja sama
✔ Pengerjaan cepat dan akurat dengan garansi

Chat Admin sekarang, online 24 jam