Inovasi guru berperan penting dalam peningkatan tingkat kesejahteraan dan pendidikan warga Indonesia.
Kendala demi kendala tentu bisa menjadi bukti keterbatasan, namun seorang guru dari SD IT Klaten berhasil menciptakan inovasi pembelajaran yang atraktif dan edukatif bagi murid-muridnya!
Secara definitif, inovasi guru adalah segala macam pembaharuan yang guru lakukan sebagai upaya menyelesaikan suatu permasalahan di dalam sebuah kegiatan belajar mengajar.
Konteks spasial dari kegiatan belajar mengajar tersebut umumnya bertempatkan di lingkup pendidikan formal, seperti sekolah dasar, sekolah tingkat menengah, hingga level perguruan tinggi.
Pemerintah Indonesia sangat menghargai dan mengupayakan terciptanya inovasi guru yang aktual sesuai perkembangan zaman maupun perubahan karakteristik generasi siswa terkini.
Pada tanggal 8 November 2022, Kemendikbudristek RI berhasil mengunggah liputan mengenai inovasi guru Bahasa Indonesia dari SD IT Klaten dalam mengajarkan materi sinonim dan antonim kepada murid-muridnya.
Kegiatan belajar mengajar yang dilakukan oleh sang guru berhasil menuai atensi dan apresiasi positif dari para muridnya.
Simak poin-poin reportase informatif dan edukatif terkait di bawah ini!
Wijayanto, Inisiator Inovasi Guru kepada Murid-murid SD IT Klaten
Pak Wijayanto merupakan salah satu guru SD IT Klaten yang menginisasi adanya inovasi pembelajaran untuk meningkatkan daya pemahaman materi pada para siswa.
Menurut Pak Wijayanto, beliau melihat adanya kebutuhan siswa berupa belajar selain dari textbook atau pembacaan materi secara teoritis dan hafalan semata.
Kebutuhan tersebut sangatlah penting guna mencegah kejenuhan belajar pada diri siswa, karena rasa jenuh yang bertumpuk bisa berdampak pada menurunnya konsentrasi dan atensi belajar siswa.
Bila konsentrasi dan atensi belajar siswa sudah menurun, banyak kerugian pembelajaran yang akan menghambat proses pendidikan di dalam sebuah sekolah.
Contoh kerugiannya bisa berupa learning loss (penurunan daya pemahaman materi), merosotnya prestasi belajar siswa saat mengerjakan soal evaluatif, kurang kompetennya siswa dalam mempraktekkan materi ke kehidupan hariannya, dan masih banyak lagi.
Dalam upaya mencegah berbagai kerugian tadi, Pak Wijayanto terpikir untuk mencetuskan inovasi berupa permainan edukatif yang berhubungan dengan materi aktual siswa.
Permainan Kartu, Wujud Inovasi Guru dalam Mengajar Murid
Inovasi Pak Wijayanto dalam mengajarkan materi sinonim-antonim adalah menerapkan permainan kartu kepada murid-muridnya.
Permainan kartu ala Pak Wijayanto murni mengandalkan barang-barang sederhana dan melibatkan beberapa aspek positif seperti mendorong psikomotorik, kerja sama, kekompakan, dan kesigapan siswa.
Dengan model permainan yang sederhana, inovasi Pak Wijayanto sangatlah aplikatif bagi guru-guru lain termasuk yang kiranya kurang aksesibel terhadap berbagai teknologi informatika yang canggih.
Dua unsur utama di dalam permainan kartu buatan Pak Wijayanto adalah memasang dan berlari.
Pada unsur pemasangan, tantangan atraktifnya bagi siswa adalah memasangkan kartu-kartu yang tersedia sesuai perintah yang diminta.
Kartu berwarna kuning memuat perintah berupa memasangkan dua kartu berdasar sinonim atau persamaan katanya, lalu kartu merah memuat perintah berupa memasangkan dua kartu berdasar antonim atau perlawanan katanya.
Murid-murid mulanya dikenalkan dengan aturan pemasangan kartu kuning (sinonim) dan merah (antonim) ketika sesi pembelajaran berlangsung di dalam kelas.
Setelah murid-murid sudah cukup familiar, Pak Wijayanto akan membagi seluruh murid menjadi dua kelompok dan melakukan sesi belajar outdoor (di luar kelas).
Sesi belajar outdoor itulah yang nantinya melibatkan unsur kedua berupa berlari dalam rangka bersaing menjadi kelompok tercepat.
Bagaimana keseruan permainan kartu saat sesi belajar outdoor?
Siswa menilai sesi belajar outdoor yang dibawakan Pak Wijayanto terasa seru dan menyenangkan.
Keseruan terlihat dalam proses persaingan antar kelompok bermain yang saling berlomba menjadi pihak tercepat dalam memasangkan seluruh kata (berdasar sinonim atau antonimnya) sesuai perintah Pak Wijayanto.
Suasana belajar juga terasa menyenangkan karena materi tidak serta merta hanya dipahami dengan cara membaca, namun juga ditambah dengan aktivitas permainan fisik yang tetap berada dalam koridor kegiatan belajar.
Suka artikel ini? Yuk, bagikan ke temanmu!
Baca juga:
- SNMPTN Dihapus, Seleksi PTN 2023 Sistemnya Baru!
- Ketik Transkrip Bisa Jadi Profesi, Cermati 4 Langkah Merintisnya!
- 5 Tanda Butuh Jasa Translate Dokumen, Mana yang Anda Rasakan?