Halo apa kabarnya nih para pembaca? semoga selalu sehat dan berkah dalam sehatnya. Pada kali ini abang akan membahas tentang Laravel.
Alasan kenapa saya ingin membahas framework ini, karena masih banyak orang-orang yang masih kebingunan untuk memilih framework apa yang cocok dalam men-development suatu aplikasi baik browser atau mobile.
Cuma disini saya akan bahas pemograman untuk browser terlebih dulu, baru setelahnya adalah mobile. Pertama yang dibahas terlebih dulu adalah framework yang bernama Laravel.
Berikutnya baru framework lainnya. Ini dilakukan agar sejalan dengan maksud abang untuk memberikan kalian gambaran ingin menggunakan apa dalam pemograman kalian.
Pembahasan Laravel ini akan dibagi menjadi beberapa bagian. Pertama ini dan berikutnya nanti ada cara menggunakan framework ini dan detail lainnya.
Tidak perlu berlama-lama lagi, so let’s check this out!
Apa itu Laravel?
Sebelum bahas apa itu Laravel, mari kita bahas siapa yang membuat Laravel itu sendiri. Laravel diciptakan oleh Taylor Otwell pada tahun 2011.
Bapak Otwell ini merasa frustrasi dengan keterbatasan kerangka kerja PHP yang ada saat itu dan ia ingin menciptakan kerangka kerja yang lebih ekspresif, elegan, dan mudah digunakan.
Berdasarkan kebutuhan tersebut maka terciptalah Laravel yang dengan cepat mendapatkan popularitas di kalangan pengembang web. Laravel dirancang dengan filosofi “pengembangan yang menyenangkan”.
Otwell percaya bahwa pengembangan web seharusnya menjadi pengalaman yang kreatif dan menyenangkan, dan Laravel dirancang untuk mewujudkan hal itu.
Ada prinsip penting yang menjadi dasar dari Laravel itu sendiri:
- Sintaks yang efisien: Laravel dikenal dengan sintaksnya yang bersih, ringkas, dan mudah dibaca.
- Konvensi daripada konfigurasi: Laravel mengikuti prinsip konvensi daripada konfigurasi, yang berarti bahwa banyak keputusan desain telah dibuat untuk pengembang, sehingga mereka dapat fokus pada penulisan kode aplikasi.
- Komponen yang dapat digunakan kembali: Laravel menyediakan berbagai komponen yang dapat digunakan kembali, seperti Eloquent ORM, Blade templating engine, dan Artisan CLI.
Dengan prinsip tersebut membuat Laravel digunakan dengan mudah dan efisien oleh para penggunanya hingga saat ini.
Fitur Laravel
Berdasarkan prinsip yang sebelumnya kita bahas, itu menjadi dasar dari Laravel dalam fitur-fitur yang tersedia dari framework ini, diantaranya:
- Eloquent ORM: Eloquent adalah Object Relational Mapper (ORM) bawaan Laravel yang memudahkan interaksi dengan database menggunakan sintaks PHP yang ekspresif.
- Blade Templating Engine: Blade adalah mesin templating yang kuat dan fleksibel yang memungkinkan pengembang untuk membuat tampilan dinamis dengan mudah.
- Artisan CLI: Artisan adalah antarmuka baris perintah (CLI) yang menyediakan berbagai perintah untuk membantu dalam tugas-tugas pengembangan, seperti pembuatan model, migrasi database, dan lain-lain.
- Routing: Laravel menyediakan sistem routing yang fleksibel dan mudah digunakan untuk mendefinisikan rute aplikasi web.
- Autentikasi: Laravel menyediakan sistem autentikasi bawaan yang memudahkan implementasi fitur login, registrasi, dan otorisasi.
- Pengujian: Laravel mendukung pengujian unit dan pengujian integrasi, yang membantu pengembang untuk menulis kode yang lebih andal.
- Keamanan: Laravel memiliki fitur keamanan yang sangat baik untuk mencegah serangan seperti SQL injection, cross-site scripting (XSS), dan cross-site request forgery (CSRF).
Fitur-fitur inilah yang menjadi atau bagian dari keunggulan dari Laravel. Terutama bagian, route, login dan registrasi. Adanya fungsi Auth (yang nanti dibahas di part berikutnya) yang sangat memudahkan penggunanya.
Kelebihan dan Kekurangan
Tentu sebagai framework, Laravel memiliki keunggulan dan kekurangan dari framework lainnya. Pertama untuk kelebihannya, semua fitur yang ada di Laravel yang disebutkan sebelumnya adalah kelebihannya.
Seperti Laravel dikenal dengan sintaksnya yang bersih dan mudah dibaca, sehingga membuat kode lebih mudah dipahami dan dipelihara.
atau fitur Eloquent yang memudahkan interaksi dengan database menggunakan sintaks PHP yang ekspresif dan adanya sistem routing yang fleksibel dan mudah digunakan untuk mendefinisikan rute aplikasi web.
Untuk kekurangannya, ada perlu yang disesuaikan dalam penggunaan dari Laravel ini. Contohnya bagi pemula, Laravel mungkin memiliki kurva pembelajaran yang curam karena banyaknya fitur dan konsep yang perlu dipahami.
Dibandingkan dengan kerangka kerja mikro, Laravel mungkin memiliki performa yang sedikit lebih lambat karena kompleksitasnya.
Terakhir adalah apabila aplikasi yang sangat besar, Laravel membutuhkan sumber daya server yang lebih besar.
Framework Lainnya
Sebagaimana yang abang bahas di awal kalau tentu ada framework lainnya yang biasa digunakan dalam men-development aplikasi web.
Berikut ini adalah framework yang menjadi “lawan” dari Laravel, diantaranya:
- Symfony:
- Kerangka kerja PHP yang kuat dan fleksibel, sering digunakan untuk aplikasi web skala besar.
- CodeIgniter:
- Kerangka kerja PHP yang ringan dan cepat, cocok untuk pengembangan aplikasi web sederhana.
- Yii:
- Kerangka kerja PHP berkinerja tinggi yang cocok untuk pengembangan aplikasi web skala besar.
- CakePHP:
- Framework yang juga menggunakan konsep MVC, dan sudah lama ada.
- Phalcon:
- Framework dengan performa sangat baik, karena ditulis dengan bahasa C sebagai extensi dari PHP.
Kesimpulan
Laravel, sebagai kerangka kerja PHP modern, telah menjadi pilihan utama bagi banyak pengembang web karena kemudahan dan efisiensinya.
Dengan sintaks yang elegan dan intuitif, Laravel mempermudah pengembangan aplikasi web yang kompleks, memungkinkan pengembang untuk fokus pada logika aplikasi daripada terjebak dalam konfigurasi yang rumit.
Fitur-fitur bawaannya, seperti Eloquent ORM dan Blade templating engine, secara signifikan mempercepat proses pengembangan, sementara ekosistemnya yang kaya dan komunitas yang aktif menyediakan dukungan dan sumber daya yang berharga.
Meskipun demikian, seperti halnya teknologi lainnya, Laravel juga memiliki beberapa kekurangan. Kurva pembelajaran yang curam bagi pemula dan potensi performa yang sedikit lebih lambat dibandingkan dengan kerangka kerja mikro adalah beberapa di antaranya.
Namun, keunggulan Laravel dalam produktivitas, keamanan, dan skalabilitas sering kali mengimbangi kekurangan ini, menjadikannya pilihan yang sangat baik untuk pengembangan aplikasi web modern.