Idul Fitri dan Apa yang Perlu Direnungkan

Idul Fitri…

Perayaan yang sangat besar. Jiwa-jiwa berbahagia, karena Allah tabahkan dalam melawan hawa nafsunya. Raga-raga bahagia, karena Allah kuatkan menahan lapar dan dahaga. Hari raya Idul Fitri yang datang sekaligus sebagai ucapan selamat jalan pada indahnya Ramadhan.

Assalamualaikum, Ramadhan! Terima kasih untuk keindahan malam dengan lantunan tadarusmu. Terima kasih untuk kebersamaan yang hangat di waktu berbukamu. Terima kasih untuk kasih sayang Ibu di tenangnya sahurmu. Assalamualaikum, Ramadhan! Semoga  Allah mempertemukan kita kembali di tahun yang akan datang.

Idul Fitri…

Ia datang bersama lantunan takbir yang menggema. Pengeras suara di masjid dan mushalla menyerukan takbir. Allaahu Akbar yang berarti Allah Maha Besar. Sebuah pengakuan serentak tentang agungnya Allah SWT. Sebuah kesaksian dari seluruh makhluk tentang keagungan-Nya. Sehebat apapun manusia, yang Maha Besar hanyalah Allah. Setinggi apapun jabatan yang dimiliki, yang Maha Besar hanyalah Allah. Kalaupun ada masalah besar yang harus dihadapi, kembalilah kepada Allah! karena yang Maha Besar hanyalah Allah.

Ia diiringi dengan sebuah tradisi baik dan sangat terpuji. Seorang anak dengan penuh kerendahan hati datang bersimpuh kepada Ayah dan Ibu. Mencium tangan dan memohon maaf. Menyadari segunung salah yang telah dilakukan sejak belia. Selangit kasih Ayah dan Ibu melebur dalam tangis haru, menjadi doa-doa mustajabah dari orang tua untuk anak-anaknya.

Idul Fitri…

Membawa misi silaturrahmi. Mudik, kembali ke kampung halaman. Menengok kembali hidup kita yang telah menjadi sejarah. Masa kecil yang sederhana. Keseharian yang terisi dengan canda tawa. Memutar kembali memori tentang gigihnya Ayah dan Ibu bekerja untuk mencukupi kebutuhan kita. Menyadarkan pada diri kita bahwa “Kesuksesanmu saat ini bisa jadi merupakan buah dari tirakat orang tuamu”

Idul Fitri…

Sekali lagi membawa tradisi baik dan sangat terpuji. Bermaaf-maafan. Meminta maaf dan memberi maaf. Saling memaafkan antar anggota keluarga. Saling memaafkan antar teman dan saudara. Saling memaafkan antar tetangga. Tiada salahnya meminta maaf, karena kesalahan ada yang disengaja dan tidak disengaja. Tiada salah memberi maaf, karena Tuhan pun Maha Pemaaf dan mencintai orang yang meminta maaf.

Untuk kembali suci, ada jiwa yang mesti ditempa dalam puasa di bulan Ramadhan. Untuk kembali suci ada hati yang mesti siap untuk memaafkan. Untuk kembali suci ada hati yang harus siap untuk mengakui kesalahan dengan meminta maaf. Untuk kembali suci, kita mesti siap untuk berbenah diri.

Selamat Hari Raya Idul Fitri. Mohon Maaf Lahir dan Batin.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Chat WhatsApp
1
Online 24 Jam
Scan the code
Spesialis jasa pengetikan, editing, dan pembuatan berbagai jenis dokumen terbaik No. 1 di Indonesia.

✔ Transaksi aman anti penipuan
✔ Kenyamanan dan kemudahan kerja sama
✔ Pengerjaan cepat dan akurat dengan garansi

Chat Admin sekarang, online 24 jam