Halo apa kabar nih kalian? semoga kalian baik-baik saja. Pada kesempatan kali ini abang akan membahas ekonomi. Pasti kalian bertanya-tanya, “kenapa?”
Soalnya akhir-akhir ini Pemerintah baru saja membuka Danantara yang mana sangat problematik dan diikuti oleh pemberitaan korupsi di Pertama.
Tentu saja itu kedua berita tersebut akan sangat mempengaruhi bagaimana pertumbuhan ekonomi negara kita. Soalnya Pertamina adalah salah satu backbone dari aset Danantara kelola sebanyak 22%.
Tapi kita tidak bahas itu saat ini karena Danantara masih baru dan kita perlu lihat apa tindakan dan pergerakan awal yang seperti apa dari Danantara terkait aset-asetnya.
Saat ini yang kita akan bahas adalah Ekonomi Sirkular. Apa itu? dan kok asing yah namanya?
Daripada bingung-bingung, mari kita bahas apa itu Ekonomi Sirkular dan apa saja didalamnya. So lets check this out!
Pengertian Ekomomi Sirkular
Apa itu Ekonomi Sirkular? tentu kalian akan bertanya-tanya, “produk ekonomi apa lagi itu? istilahnya kok aneh?”. Jadi sebenarnya bukan barang baru lagi Ekonomi Sirkular ini.
Ekonomi sirkular adalah sistem ekonomi yang bertujuan untuk meminimalkan limbah dan memaksimalkan penggunaan sumber daya.
Pada konsep ini, produk dirancang agar tahan lama, mudah diperbaiki, dan didaur ulang. Bahan-bahan yang digunakan dalam produk juga dipilih dengan cermat untuk memastikan dapat digunakan kembali dalam siklus produksi.
Kalian tentu sering dengar kampanye-kampanye pemanfaatan limbah atau produk-produk yang ramah lingkungan kan? nah itu bagian dari atau konsep Ekonomi Sirkular.
Kalau kita lihat perubahan iklim di Indonesia saja, perubahan cuaca yang sangat signifikan. Sebelumnya hujan, tiba-tiba kering dan besoknya langsung badai atau intensitas hujan tinggi.
Atau di beberap negara lain, contohnya eropa lagi krisis energi yang dikarenakan menipisnya sumber daya alam mereka dan akhirnya mereka sedang berusa mencari energi alternatif.
Maka dari itu dunia membutuhkan model ekonomi yang lebih berkelanjutan. Salah satu solusi yang menjanjikan adalah Ekonomi Sirkular.
Berbeda dengan model Ekonomi Linear yang menghasilkan limbah dalam jumlah besar, ekonomi sirkular berfokus pada penggunaan kembali, perbaikan, dan daur ulang produk.
Sebelumnya biar sedikit tergambar, Ekonomu Linier adalah model ekonomi tradisional yang mengikuti alur “ambil, buat, buang”.
Pada konsep ini, sumber daya alam diekstraksi, diolah menjadi produk, digunakan, dan kemudian dibuang sebagai limbah. Sedangkan untuk Ekonomi Sirkular perlu adanya “sustainable” atau berkelanjutan.
Prinsip-prinsip Ekonomi Sirkular
Setelah kita membahas apa itu Ekonomi Sirkular tentu kita perlu tahu prinsip-prinsip dari metode ini. Pertama desain untuk daya tahan dan daur ulang.
itu berarti produk dirancang agar tahan lama, mudah diperbaiki, dan didaur ulang. Selanjutnya penggunaan kembali dan perbaikan.
Itu berarti produk yang sudah tidak digunakan lagi diperbaiki dan digunakan kembali. Ketiga, daur ulang. Bahan-bahan dari produk yang sudah tidak dapat digunakan lagi didaur ulang untuk membuat produk baru.
Keempat adalah penggunaan sumber daya terbarukan. Bahan-bahan yang digunakan dalam produk berasal dari sumber daya terbarukan.
Kelimat adalah kolaborasi dan kemitraan, Para pelaku ekonomi bekerja sama untuk menciptakan sistem ekonomi sirkular yang efektif.
Manfaat Ekonomi Sirkular
Berikutnya tentu kita akan bertanya, “oke metode ini cukup bagus, tapi apa manfaatnya dan apakah manfaatnya itu bisa bertahan di ekonomi global yang sangat bersaing dan terus berubah ini?”
Tentu saja, Ekonomi Sirkular justru hadir untuk memberikan solusi-solusi yang bisa menjawab permasalahan-permasalahan saat ini.
Bisnis yang menerapkan prinsip-prinsip ekonomi sirkular dapat meningkatkan daya saing mereka dengan mengurangi biaya produksi dan meningkatkan citra merek.
Dengan menerapkan konsep ini maka tentu mengurangi limbah. Ekonomi Sirkular membantu mengurangi jumlah limbah yang dihasilkan, sehingga mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan.
Seperti yang kita bahas sebelumnya, efisiensi SDA, itu berarti menghemat SDA. Adanya menggunakan kembali dan mendaur ulang produk, Ekonomi Sirkular membantu menghemat sumber daya alam yang terbatas.
Terakhir adalah tentunya menciptakan lapangan kerja baru. Ekonomi Sirkular menciptakan lapangan kerja baru di sektor daur ulang, perbaikan, dan desain produk berkelanjutan.
Tantangan dan Peluang
Setelah kita berbicara manfaat dan kita merasa yakin dengan metode ini. Tentu kita harus perlu tahu aspek-aspek apa saja yang akan kita hadapi apabila masuk ke ranah Ekonomi Sirkular ini.
Ada beberapa tantangan yang kita hadapi, diantaranya:
- Perubahan Pola Pikir
Mengubah kebiasaan konsumen dari konsumsi linear ke konsumsi berkelanjutan membutuhkan waktu dan upaya edukasi yang besar. Selain itu perusahaan perlu mengubah model bisnis mereka dari produksi massal menjadi model yang berfokus pada daur ulang dan penggunaan kembali. - Investasi dan Infrastruktur
Membangun infrastruktur daur ulang dan sistem logistik yang efisien membutuhkan investasi besar. Tambah teknologi daur ulang yang canggih mungkin belum tersedia secara luas atau terjangkau. - Regulasi dan Kebijakan
Pemerintah perlu mengeluarkan regulasi yang mendukung ekonomi sirkular, seperti insentif untuk daur ulang dan pembatasan penggunaan bahan berbahaya dan masih kurangnya standar dan sertifikasi untuk produk daur ulang dapat menghambat kepercayaan konsumen. - Kompleksitas Rantai Pasok
Perlu adanya melacak dan mengelola aliran material dalam rantai pasok sirkular dan itu bisa sangat rumit. Maka dari itu perlu adanya kolaborasi antar pelaku industri diperlukan untuk menciptakan sistem yang efektif. - Ketersediaan Data dan Informasi
Data yang akurat tentang aliran material dan dampak lingkungan diperlukan untuk mengukur keberhasilan ekonomi sirkular. Tambah kurangnya transparansi dalam rantai pasok dapat menghambat upaya daur ulang.
Kesimpulan
Ekonomi sirkular adalah model ekonomi yang bertujuan untuk meminimalkan limbah dan memaksimalkan penggunaan sumber daya.
Model ini berbeda dengan model ekonomi linear yang menghasilkan limbah dalam jumlah besar. Ekonomi sirkular berfokus pada penggunaan kembali, perbaikan, dan daur ulang produk.
Ekonomi sirkular menawarkan banyak manfaat, seperti mengurangi limbah, menghemat sumber daya alam, menciptakan lapangan kerja baru, dan meningkatkan daya saing bisnis.
Namun ada beberapa tantangan yang perlu diatasi, seperti perubahan pola pikir konsumen dan produsen, investasi dalam infrastruktur daur ulang, dan regulasi yang mendukung ekonomi sirkular.
Dengan mengatasi tantangan dan memanfaatkan peluang, ekonomi sirkular dapat menjadi pilar penting dalam membangun masa depan yang berkelanjutan.