Cara-Cara Mengatasi Plagiarisme di Kalangan Mahasiswa

cara mengatasi plagiarisme kalangan mahasiswa

Plagiarisme dapat dikatakan sebagai penjiplakan maupun penyalinan. Ini serupa dengan menyalin atau menjiplak sebuah tulisan maupun opini yang sudah dibuat. 

Apalagi, penjiplakan tersebut tanpa merujuk pada karya Anda sebagai pembuat tulisan. Pastinya akan merasa kecewa dan marah bukan? 

Bisa jadi, orang yang menjiplak atau menyalin tersebut tidak tahu menahu mengenai tindakan tersebut.

7 Cara Mengatasi Plagiarisme

Plagiarisme atau plagiat merupakan perbuatan menyalin atau menjiplak keseluruhan maupun sebagian tulisan orang lain dengan tidak menyertakan sumbernya.

Plagiat bukanlah hal yang sederhana, melainkan dapat diartikan dalam beberapa bentuk. Hal ini mencakup penggunaan ide atau kata-kata orang lain sebagai milik sendiri, penggunaan ide dan gagasan tanpa mencantumkan sumber. Selain itu, juga menyajikan ide atau gagasan orang lain dengan tampilan baru agar terlihat seperti miliknya sendiri. 

Selain itu, tidak menggunakan kutipan, menyalin sebagian atau keseluruhan karya tanpa memberikan sumber, dan mengubah struktur kalimat karya orang lain tanpa mencantumkan sumber juga termasuk dalam tindakan plagiarisme.

Dari hal tersebut, dapat disimpulkan bahwa plagiat bukan sekedar menyalin. Tetapi juga merupakan tindakan menipu dan mencuri karya orang lain. Pengetahuan bahwa penipuan dan pencurian karya akan mendapatkan sanksi tegas juga berlaku untuk plagiat. Oleh karena itu, terdapat aturan dan sanksi yang jelas bagi pelaku plagiat.

Berikut ini adalah berbagai cara untuk menghindari atau mencegah adanya plagiat dalam sebuah tulisan, antara lain:

1. Mengerti Konteks Penulisan

Dalam menulis tugas atau karya tulis, penting untuk memahami konteks tulisan tersebut. Pertimbangkan apa yang ingin disampaikan, siapa target pembaca, dan pesan apa yang ingin Anda sampaikan. Semua hal ini perlu diperhatikan agar tulisan mudah dipahami dan terhindar dari kesan asal-asalan.

2. Selalu Cantumkan Referensi Tulisan Sejak Awal

Bagi penulis yang aktif, disarankan untuk selalu mencatat sumber referensi sejak awal menulis. Praktik ini membantu mencegah lupa menyertakan sumber yang dapat menyebabkan masalah plagiarisme. 

Catat setiap sumber dan masukkan baik dalam daftar pustaka, catatan kaki, atau pada setiap kutipan. Memahami penggunaan aplikasi manajemen daftar pustaka juga dapat sangat bermanfaat.

3. Melakukan Penyitiran (Sitasi)

Penyitiran atau citation adalah langkah memberikan kredit pada gagasan, ide, dan elemen lain dari karya orang lain yang diikutsertakan dalam tulisan atau karya ilmiah kita. 

Dalam memberikan sitasi, terdapat beragam gaya penulisan yang dapat disesuaikan dengan konteks tulisan Anda. Meskipun ada banyak gaya penulisan sitasi, tiga yang umum digunakan adalah MLA, APA, juga Chicago.

4. Lakukan Parafrase pada Kalimat

Namun, jangan hanya mengandalkan kutipan atau sitasi. Terkadang, diperlukan parafrase kalimat supaya tulisan menjadi lebih beragam serta tidak banyak mengutip dari sumber lain. 

Cara melakukannya adalah dengan membaca sumber yang ingin digunakan. Kemudian mengambil ide atau pandangan dari sumber tersebut dan menulisnya menggunakan kata-kata dan gaya bahasa pribadi.

Contohnya, jika Anda menemukan pendapat seorang ahli tentang dampak kebiasaan merokok, maka Anda bisa menuliskan ulang pendapat tersebut dengan menggunakan bahasa sendiri.

5. Menghindari Copy Paste

Usahakan untuk menghindari kebiasaan copy paste sebisa mungkin agar tidak terdeteksi sebagai plagiarisme. Lebih baik membaca sumber dan mengetik ulang sendiri dalam tulisan kita. Saat menulis, hindari tergoda untuk mengandalkan tombol ctrl+c dan ctrl+v.

6. Memanfaatkan Sumber Terpercaya

Penting untuk mengandalkan sumber-sumber yang terpercaya serta kredibel. Penggunaan informasi yang tepat dari sumber-sumber ini menjadi kunci, karena kesalahan dalam informasi dapat merugikan integritas karya ilmiah Anda. 

Sebaiknya, prioritaskan penggunaan jurnal akademik, baik yang tersedia secara daring maupun cetak, serta buku-buku terpercaya. Sumber dari situs web dengan domain “.gov”, “.edu”, “ac.id”, dan “go.id” dianggap lebih dapat dipercaya. Sedangkan sebaiknya hindari penggunaan sumber yang berasal dari domain “blogspot”, “.net”, “.com”, dan “.id”.

7. Cek Tulisan dengan Aplikasi Anti Plagiarisme

Terakhir, setelah menyelesaikan penulisan, disarankan untuk memeriksa apakah tulisan tersebut tergolong sebagai plagiat dengan menggunakan aplikasi cek plagiat. Terdapat banyak aplikasi tes plagiarisme yang dapat digunakan secara gratis dan mudah, seperti Viper, Grammarly, Plagscan, dan sebagainya.

Itulah tadi langkah-langkah untuk mencegah plagiat. Semoga Anda dapat memulai menulis dengan benar setelah memahami panduan di atas. Bagikan pengetahuan baru Anda mengenai plagiarisme untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap tindakan tersebut. Jika Anda berencana meningkatkan kualitas tulisan, pertimbangkan untuk menggunakan jasa parafrase di jagoketik.com. Jasa parafrase di jagoketik.com membantu Anda untuk meminimalisir plagiasi kalimat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Chat WhatsApp
1
Online 24 Jam
Scan the code
Spesialis jasa pengetikan, editing, dan pembuatan berbagai jenis dokumen terbaik No. 1 di Indonesia.

✔ Transaksi aman anti penipuan
✔ Kenyamanan dan kemudahan kerja sama
✔ Pengerjaan cepat dan akurat dengan garansi

Chat Admin sekarang, online 24 jam