Apa itu Proofreading dan apa Tugas Seorang Proofreader?

Dalam artikel ilmiah, proofreading berarti penyuntingan dan koreksi akhir teks artikel guna memperbaiki kesalahan tata bahasa, ejaan, sintaksis, penulisan, dan struktur.

Setelah artikel ilmiah disunting, dilakukan persiapan untuk dipublikasikan di jurnal.

Namun sebagai persetujuan akhir sebelum dipublikasikan serta untuk memastikan bahwa artikel yang dimaksud bebas dari kemungkinan kesalahan, dalam kebanyakan kasus, hal ini memakan waktu dan memerlukan peninjauan berulang kali dan membaca ulang artikel.

Pengoreksian atau koreksi kesalahan pada tahap penerbitan artikel ini dilakukan oleh proofreader yang memiliki tugas untuk mengoreksi.

Apa yang dimaksud dengan proofreading pada artikel ilmiah?

Dalam artikel ilmiah, proofreading berarti penyuntingan akhir dan pengoreksian teks artikel untuk memperbaiki kesalahan tata bahasa, ejaan, sintaksis, penulisan, dan struktur.

Proses ini dilakukan setelah tahapan penyuntingan artikel lainnya, dan tujuannya adalah untuk memastikan kualitas akhir dari sebuah artikel serta mempersiapkannya untuk dikirim ke jurnal atau publikasi ilmiah.

Dalam proofreading, proofreader dengan cermat memeriksa teks artikel untuk menemukan dan memperbaiki kesalahan ejaan (seperti kesalahan ejaan), kesalahan tata bahasa (seperti kesalahan sintaksis dan kata kerja), dan kesalahan sintaksis (seperti kesalahan penggunaan tanda baca).

Proses ini juga mencakup pembenahan struktur kalimat dan paragraf untuk memperbaiki alur artikel.

Proofreading mempunyai dampak penting terhadap kualitas akhir sebuah artikel dan dapat meningkatkan kemampuan pembaca dalam memahami isi artikel.

Proses ini sangat penting dalam makalah ilmiah, karena kesalahan ejaan atau tata bahasa dapat menghalangi pemahaman yang benar tentang konsep dan ide yang disajikan dalam artikel.

Faktanya, proofreading adalah “review akhir dari sebuah artikel untuk diterbitkan”.

Setelah artikel diperiksa kemiripan sastranya dan dilakukan penyuntingan teknis dan linguistik terhadap artikel tersebut, pendapat para juri diterapkan dalam artikel tersebut.

Namun karena berbagai alasan, termasuk human error, kesalahan mungkin saja terjadi pada langkah sebelumnya.

Pada tahap ini, korektor membaca artikel (atau buku) dengan cermat dan memperbaiki kesalahan yang ada.

Kesalahan tersebut dapat berupa kesalahan ketik, kesalahan penulisan, kesalahan tanda baca, ketidaksesuaian referensi dalam teks dengan daftar referensi di akhir artikel, ketidaksesuaian judul tabel dan gambar dengan teks, nomor halaman, paginasi, dan lain-lain.

Tugas Korektor

Seorang korektor profesional melakukan hal berikut dengan benar:

  1. Membaca setiap baris pada artikel dan membandingkannya dengan versi yang telah diedit
  2. Menelaah keseluruhan teks ditinjau dari tata bahasa, ejaan, pengetikan, dan tanda baca
  3. Mengontrol judul dan headline artikel
  4. Mengontrol daftar isi, daftar referensi, lampiran, nomor halaman, dll.
  5. Menjamin keandalan gaya yang digunakan dalam artikel
  6. Mengontrol judul tabel, gambar, dan diagram serta kesesuaiannya dengan teks artikel

Pengeditan artikel dan pengoreksian artikel adalah dua proses berbeda dengan tujuan dan cakupan berbeda.

Mengedit artikel meningkatkan kualitas konseptual dan ilmiah artikel serta membuat perubahan yang lebih luas pada teks. Sebaliknya, proofreading berfokus pada koreksi kesalahan tata bahasa dan ejaan dan lebih terbatas.

Kedua proses tersebut sangat penting dalam penerbitan artikel dan dapat digunakan secara bersamaan agar artikel dapat memberikan kualitas terbaik, baik dari segi muatan ilmiah maupun dari segi bahasa dan tulisan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Chat WhatsApp
1
Online 24 Jam
Scan the code
Spesialis jasa pengetikan, editing, dan pembuatan berbagai jenis dokumen terbaik No. 1 di Indonesia.

✔ Transaksi aman anti penipuan
✔ Kenyamanan dan kemudahan kerja sama
✔ Pengerjaan cepat dan akurat dengan garansi

Chat Admin sekarang, online 24 jam