Di balik pelaksanaannya yang cukup seremonial dan formal, tujuan wisuda tetaplah cukup penting untuk diketahui dan dimaknai. Lebih-lebih bagi seorang mahasiswa, memahami tujuan wisuda akan bermanfaat untuk membuat diri menjadi lebih berpengetahuan secara luas serta memiliki etika-etika dan adab yang elok sebagai warga akademik. Yuk, cek 6 (enam) poin mengenai tujuan wisuda yang ada pada artikel Jagoketik kali ini!
Baca juga: Jasa Revisi Skripsi Anti Plagiasi, Mulai Rp5.000!
Mendeskripsikan Kompetensi Lulusan secara Komprehensif
Pertama, tujuan wisuda adalah memberi gambaran tingkat kehandalan yang sudah dimiliki oleh para lulusan. Gambaran atau deskripsi tersebut idealnya tidak hanya terbatas pada pemaparan angka-angka prestasi kognitif saja, namun juga menjabarkan perkembangan afeksi sekaligus psikomotorik yang sudah dicapai oleh para peserta wisuda yang dinyatakan lulus tersebut.
Sayangnya, praktek lapangan memiliki tren berupa deskripsi kompetensi lulusan hanya dari prestasi kognitifnya saja. Misal pada wisuda tingkat universitas, prestasi yang dipaparkan seringnya hanya berupa indeks prestasi kumulatif tertinggi beserta durasi studi kuliah terpendek yang berhasil dicapai oleh lulusan terbaik di dalam kelompok peserta wisuda tersebut. Sementara, hal-hal lain seperti asesmen tingkat kesehatan mental peserta didik dan yang lainnya masih belum sering disampaikan di dalam momen wisuda.
Dasar Evaluasi atas Prestasi Belajar Lulusan
Kedua, tujuan wisuda adalah menjadi dasar evaluasi atas prestasi belajar lulusan. Pada konsepnya, prestasi belajar yang sudah ditorehkan oleh para lulusan sekaligus peserta wisuda tidak lantas dibiarkan begitu saja sebagai angka yang berhasil dicapai oleh si individu peserta didiknya saja. Melainkan, tinggi maupun rendahnya angka prestasi belajar para lulusan sekaligus peserta wisuda pun merupakan buah dari profesionalitas layanan yang sudah dilakukan secara kolektif oleh seluruh stakeholder terkait.
Menjadikan wisuda sebagai momen evaluatif adalah hal yang sangat esensial. Manfaat seremonial dan selebrasi yang dimiliki oleh prosesi wisuda memang bisa jadi berguna untuk melepaskan seluruh tekanan yang selama ini sudah dilalui para peserta didik. Namun, evaluasi atas prestasi diri sendiri oleh berbagai pihak yang terlibat di dalam wisuda akan memberikan efek jangka panjang yang pastinya konkrit serta bermanfaat.
Acuan Pengembangan Kurikulum
Ketiga, tujuan wisuda adalah sebagai acuan pengembangan kurikulum. Di balik hingar bingar dan kemeriahan ekspresi suka cita, wisuda menyimpan makna tersendiri berupa tersedianya bahan pengembangan kurikulum berupa data-data prestasi belajar dari para peserta wisuda sekaligus eks-peserta didik.
Mengembangkan kurikulum dengan mengacu pada prestasi belajar para lulusan dari waktu ke waktu mampu membuat tujuan wisuda menjadi lebih bermakna. Pelaksanaannya tak lagi sebatas pada upacara bertabur kesenangan dan hiburan yang sifatnya sementara saja, namun juga menjadi ajang reflektif sekaligus pengumpulan data guna mampu mengembangkan dan menggunakan kurikulum yang lebih baik ke depannya.
Bahan Perbaikan Rancangan Pembelajaran
Keempat, tujuan wisuda yang sudah pasti berkaitan erat dengan dua poin terdahulu adalah sebagai bahan perbaikan rancangan pembelajaran. Dengan melaksanakan wisuda, seluruh elemen yang terlibat di dalam keberlangsungan proses belajar formal (peserta didik, pengajar, karyawan, dan wali murid) menjadi saling tau satu sama lain mengenai prestasi belajar yang akhirnya benar-benar dicapai oleh para lulusannya.
Tujuan wisuda berupa sarana perbaikan rancangan pembelajaran dapat dimaksimalkan dengan konseptualisasi acara yang matang. Kematangan konsep acara bukan hanya terbatas pada segi event organizing-nya saja yang dipenuhi selebrasi. Tidak, wisuda adalah momen reflektif sekaligus evaluatif yang sejatinya bisa dimaksimalkan oleh pihak lembaga pendidikan formal untuk memaparkan garis besar kekurangan serta kebutuhan perbaikan di masa mendatang.
Kerangka Rencana beserta Pengembangan Diri
Kelima, tujuan wisuda yang cukup urgent bagi diri peserta didik dan walinya adalah sebagai kerangka rencana dan pengembangan diri. Kelulusan hanyalah satu tangga di dalam kehidupan seorang peserta didik, yang mana dari tangga tersebutlah sang peserta didik harus melanjutkan petualangan ke pendakian terbaru yang lebih tinggi serta ekstrim tantangannya.
Bila tujuan wisuda pada poin yang kelima ini diabaikan, seorang peserta wisuda sekaligus mantan peserta didik bisa terjebak dalam hingar bingar euforia semata. Selepas wisuda, nantinya ia bisa saja menjadi bingung untuk menentukan haluan pengembangan diri yang seperti apa serta arahnya ke mana. Opsi yang lebih proporsional tentu adalah dengan berselebrasi sewajarnya, serta bersiap-siap menghadapi kehidupan pasca lulus sebaik mungkin.
Sosialisasi Fasilitas Lembaga
Terakhir, tujuan wisuda yang sering dilupakan banyak pihak adalah sebagai ajang sosialisasi fasilitas lembaga. Bukan hanya peserta didik aktif saja yang berhak mendapatkan fasilitas dari sekolah atau universitasnya, namun para peserta wisuda sekaligus alumni muda pun berhak memperolehnya sesuai dengan konteks kebutuhan dan status aktualnya.
Sosialisasi fasilitas lembaga sebagai salah satu tujuan wisuda akan sangat kentara pada jenjang pendidikan perguruan tinggi. Para peserta wisuda berupa freshgraduate sangatlah membutuhkan naungan fasilitas dari universitasnya, guna lebih menjamin dirinya memiliki bekal cukup untuk merencanakan kehidupan pribadinya yang serba mandiri di masa mendatang; baik dengan lanjut studi, mulai bekerja, merintis usaha, atau bahkan melakukan beberapa di antaranya secara bersamaan.
Suka artikel ini? Yuk, bagikan ke temanmu!
Baca juga:
- Bahas IPK ke Orangtua, Begini Untung dan Ruginya
- 5 Perbedaan Sitasi dan Daftar Pustaka, Gawat kalau Lupa!
- Harga Jasa Transkrip Wawancara Rp3.500, Boleh Nego!