Cara membuat verbatim wawancara dengan cepat ternyata ada trik khususnya, lho! Sudahkah kamu tau cara mentranskrip hasil wawancara secara cepat dan akurat? Kalau belum tau, jangan malu untuk belajar. Yuk, pelajari selengkapnya melalui artikel Jagoketik kali ini! Mimin Jagoketik akan membocorkan 6 (enam) cara membuat verbatim wawancara yang spesial dan dijamin praktis untuk kamu coba!
Baca juga: Jasa Ketik Transkrip Wawancara 24 Jam Jadi!
Ketik tanpa Edit ataupun Parafrase!
Tips pertama mengenai cara membuat verbatim adalah melakukan pengetikan audio tanpa pengubahan sedikitpun. Baik yang sifatnya editing ataupun parafrase, semua pengubahan harus dijauhi saat mengetik ulang audio. Intinya, fokuskan pikiran kita untuk sepenuhnya mengetik ulang apapun yang terucap dari suatu audio wawancara tanpa melakukan pembenaran apapun atas redaksi yang terlontar dari rekaman tersebut.
Kiat berupa menghindari inisiatif editing ataupun parafrase ini akan sangat berguna untuk memastikan akurasi dan konsentrasi kita dalam proses penyusunan transkrip verbatim. Sebab, otak yang berinisiatif editing justru akan kurang bisa menangkap kata demi kata yang murni terlontar dari mulut orang-orang di dalam sebuah wawancara (langsung maupun rekaman). Dengan akurasi yang baik, kita tak perlu khawatir melakukan re-check berulang sehingga otomatis bisa mempraktekkan cara membuat verbatim dengan lebih cepat.
Pahami Jenis Transkrip yang Dibutuhkan!
Kedua, cara membuat verbatim wawancara dengan cepat adalah tau kebutuhan transkrip. Seringkali, orang-orang menganggap bahwa cara mentranskrip hasil wawancara pasti hanya bisa dilakukan dengan satu jalan berupa ketik ulang ucapan sesempurna mungkin. Padahal, tidak semua transkrip wawancara benar-benar membutuhkan hasil berupa data verbal yang super dalam seperti adanya sesenggukan tangisan atau yang semacamnya.
Pahami dan tentukan terlebih dahulu jenis ketik ulang yang dibutuhkan sebelum memulai proses penyusunan transkrip verbatim. Jika sudah tau level kedalaman data verbal yang dibutuhkan, barulah kita bisa penyusunan verbatim transkrip dengan cara yang lebih cepat. Kalau belum paham level kedalaman data verbal yang dibutuhkan, kita riskan kebingungan di tengah jalan dan akan kehilangan banyak waktu untuk sekedar menseleksi ucapan-ucapan yang perlu dan tidak perlu diketik ulang di dalam transkrip wawancara.
Perhatikan Adanya Komunikasi Non-Verbal!
Yang ketiga, cara membuat verbatim wawancara dengan cepat adalah peka terhadap adanya komunikasi non-verbal. Seperti apa sih wujud dari komunikasi non-verbal? Wujudnya dapat berupa lontaran suara apapun yang memiliki ekspresi perasaan secara spesifik, misal perasaan berupa bahagia, sedih, tertawa, tenang, marah, dan masih banyak lagi. Selain gumaman, komunikasi non-verbal juga bisa terwujud dalam timbulnya bunyi dari interaksi seseorang dengan benda di dekatnya. Gebrakan meja mungkin bisa menandakan amarah dadakan, misalnya.
Betapapun beragamnya variasi kebutuhan data verbal, semua hasil transkrip perlu disusun melalui sensitivitas tinggi atas komunikasi non-verbal. Urgensi terbesarnya adalah memastikan konteks spesifik dari setiap ucapan yang terlontar di dalam sebuah wawancara. Sehingga, hasil transkrip verbatim nantinya benar-benar menghasilkan pengetikan ulang ucapan yang substansinya akurat sesuai apa-apa yang diucapkan oleh sang pengucap sebelumnya; tidak menimbulkan mispersepsi dan proses koreksi ulang yang membuang-buang waktu.
Jadilah Teliti dalam Menangkap Jeda Ucapan!
Berikutnya, cara membuat verbatim wawancara dengan cepat adalah teliti menangkap jeda ucapan. Sudah lazim adanya, audio transkrip wawancara memuat rekaman-rekaman ucapan yang tidak sempurna. Kadangkala, salah satu contohnya adalah berupa penggantian pesan yang menyebabkan adanya ralat ucapan dari seorang pengucap di dalam sebuah wawancara. Bisa jadi sang pewawancara sudah mengucapkan dua atau tiga kalimat secara beruntun, namun keseluruhan informasinya diklaim salah pada kalimat berikutnya sambil memberi ralat.
Ketelitian dalam menangkap jeda ucapan mampu mempercepat proses penyusunan transkrip wawancara. Sebab, ketelitian seperti itu akan membuat kita selalu sigap dan waspada terhadap seluruh detail kata yang terlontar dari sang pengucap di dalam sebuah wawancara. Dari kesigapan itulah, pikiran kita selaku pengetik transkrip akan tetap bisa keep up alias mengikuti serta memahami alur percakapan dari suatu wawancara yang hendak kita buatkan tulisan verbatimnya. Utamanya bagi notula atau notulis, ketelitian tersebut mempercepat proses mereka untuk memfilter ucapan yang penting dan tidak penting untuk dimasukkan dalam notulensi.
Dorong Diri untuk Latihan!
Selanjutnya, cara membuat verbatim wawancara dengan cepat adalah membiasakan diri berlatih menyusun transkrip. Adanya pasar jual-beli jasa transkrip bukanlah tanpa sebab, melainkan memang para pengetik transkrip adalah orang-orang yang memiliki keahlian dan sudah terlatih untuk mengkomersialisasikan keahliannya berupa membuat verbatim wawancara. Baik keperluannya berupa money-oriented maupun yang lain, tidak ada cara membuat verbatim wawancara dengan cepat kecuali sudah terlatih berulang kali sebelumnya.
Setidaknya, ada dua aspek utama yang harus dilatih secara serius untuk mampu mempraktekkan cara membuat verbatim wawancara dengan cepat. Keduanya adalah kemampuan mendengar dan mengetik. Masing-masing sama pentingnya dan tidak boleh diremehkan, kalau kita ingin menguasai cara membuat verbatim wawancara dengan cepat. Sebagaimana kemampuan mendengar harus dilatih dengan berulang kali menyetel segala macam jenis audio, kemampuan mengetik pun harus dilatih dengan cara yang tak kalah intens seperti menguasai kemampuan mengetik 10 jari.
Perbanyak Diskusi dan Konsultasi!
Terakhir, cara membuat verbatim wawancara dengan cepat yang mimin Jagoketik sarankan adalah memperbanyak diskusi dan konsultasi. Panca indera kita memang merupakan instrumen utama dalam proses penyusunan transkrip verbatim, namun kita pun perlu mendapatkan masukan serta koreksi dari pihak-pihak eksternal selain diri kita sendiri. Artinya, kita juga perlu memiliki orang lain yang bisa memberikan feedback atas hasil verbatim wawancara yang sudah kita buat.
Pada dasarnya, banyak pihak yang bisa kita ajak diskusi dan konsultasi dalam rangka mempercepat proses penyusunan wawancara. Bagi mahasiswa, hasil transkrip yang disusunnya tentu bisa disempurnakan dengan meminta feedback dari teman-teman jurusan maupun dosen di tempat berkuliahnya. Di luar itu, kita pun bisa mencari penyedia jasa transkrip verbatim yang sudah berpengalaman dan berkompeten dalam menangani beragam jenis pengetikan ulang audio.
Suka artikel ini? Yuk, bagikan ke temanmu!
Baca juga:
- 5 Situs Web Translate Paling Akurat Selain Google Translate
- Ketik Transkrip Bisa Jadi Profesi, Cermati 4 Langkah Merintisnya!
- Pengetikan Online Microsoft Word Termurah 24/7!