Setiap kali Anda mengutip atau memparafrasakan karya orang lain dari berbagai sumber, Anda wajib untuk mencantumkan nama penulis, judul karya, dan detail penting lainnya pada karya tersebut. Penyebutan ini dapat ditempatkan langsung pada setelah kalimat kutipan atau parafrase, serta dicantumkan pada bagian daftar pustaka yang terletak di akhir tulisan Anda.
Penyebutan pada bagian daftar pustaka ini penting dalam memberikan kredit kepada sumber-sumber yang telah digunakan serta memungkinkan pembaca untuk menelusuri kembali referensi yang mendasari argumen yang disajikan. Salah satu gaya penulisan daftar pustaka yang umum digunakan American Psychological Association (APA).
PENGERTIAN
APA merupakan gaya penulisan sitasi dan daftar pustaka yang sering digunakan pada penulisan ilmiah. APA Style edisi ke-7 merupakan pembaruan dan penyederhanaan dari edisi sebelumnya. Beberapa pembaruan tersebut ialah:
- Penggunaan inisial pertama penulis: nama penulis karya yang dikutip hanya ditulis inisial pertama penulis bukan nama lengkap penulis.
- Jumlah penulis: pada bagian daftar pustaka, jika terdapat 20 nama penulis, semua penulis harus dicantumkan. Namun jika terdapat lebih 20 nama penulis, penulisan hanya mencantumkan nama penulis pertama yang kemudian diikuti dengan tanda elipsis (…) sebelum menambahkan penulis terakhir
- Tempat Penerbit: berbeda dari edisi sebelumnya, pada edisi ke-7 tidak perlu menyebutkan kota penerbit hanya cukup menyebutkan nama penerbit.
Konsep dan Metode Uji Heterokedastisitas
Struktur Dasar
Panduan umum penulisan referensi pada daftar pustaka menggunakan APA Style edisi ke-7 adalah:
1. Sumber Buku:
Format : Nama Penulis, (Tahun Terbit). Judul Buku (Edisi). Nama Penerbit. DOI atau URL
Contoh : Brown, J. A. (2021). Psychological research: Methods and design. Cengege Learning.
2. Artikel Jurnal:
Format : Nama Penulis. (Tahun). Judul artikel. Nama Jurnal, Volume (Nomor), halaman. DOI atau URL.
Contoh: Smith, A.B., & Doe, J.M. (2020). Impact of Social Media on Self-esteem. Journal of Social Psychology, 55(2), 100-115.
3. Sumber dari Internet
Format: Nama Penulis. (Tahun). Judul Artikel. Nama Situs Web. URL.
Contoh : Johnson, R. (2020). How to manage time effectively. Time Management Strategies. https://www.timemanagementstrategies.com/effective-time-management
Tips Untuk Menulis Daftar Pustaka
Penulisan daftar pustaka merupakan hal yang perlu diperhatikan dan harus ditulis dengan hati-hati. Kesalahan dalam penulisan referensi di daftar pustaka dapat mempengaruhi kredibilitas dari karya yang Anda buat dan dapat menyebabkan tuduhan plagiarisme. Kesalahan tersebut dapat berupa urutan penulisan yang tidak tepat, format yang tidak konsisten. atau referensi yang tidak lengkap. Karenanya penting untuk memastikan akurasi dan kesesuaian dengan pedoman yang berlaku. Berikut beberapa tips penulisan daftar pustaka dengan benar
- Urutkan secara alfabet: Daftar pustaka pada umumnya harus diurutkan berdasarkan abjad sesuai dengan nama penulis pertama
- Periksa Konsistensi Format: Setiap referensi yang dituliskan harus mengikuti format yang sama dan konsisten termasuk penggunaan huruf kapital, urutan informasi, kalimat yang perlu dimiringkan, dan tanda baca
- Indeks Gantung: Setiap referensi dalam daftar pustaka perlu menggunakan indeks gantung, di mana baris kedua dan seterusnya dari setiap entri menjorok ke dalam
- Sumber referensi: referensi yang diambil dari berbagai jenis sumber seperti artikel jurnal dan buku memiliki format yang berbeda-beda, sehingga perlu hati-hati dalam menuliskan referensi tersebut.
Memahami dan menerapkan aturan-aturan ini dengan tepat sangat penting dalam menghasilkan karya yang lebih dipercaya dan profesional. Selain itu, penulisan daftar pustaka dapat memperkuat argumen yang terdapat dalam karya yang Anda buat.