Brand adalah aset yang paling berharga bagi sebuah bisnis. Bahkan nilai sebuah brand melebihi gabungan seluruh properti, dan peralatan yang dimiliki sebuah bisnis. Sebenarnya apa yang disebut dengan brand? Brand adalah aset tak berwujud yang berupa rangkuman pengalaman terhadap sebuah entitas. Lalu bagaimana sebuah brand dapat diciptakan? Branding – istilah kegiatan membangun brand – meliputi penciptaan identitas visual, komunikasi hingga pembentukan perilaku/budaya perusahaan. Penciptakan identitas visual merupakan salah satu cara membangun brand secara fisik yang sangat penting.
Kenapa penting bagi sebuah bisnis untuk membangun brand? Terkadang orang tak menyadari bahwa brand juga termasuk aset bisnis, walau tak berwujud. Hal yang lebih tidak disadari lagi bahwa brand adalah aset yang paling berharga dalam sebuah bisnis. Kenapa brand bisa disebut sebagai aset yang paling berharga? Sebagai contoh ilustrasi: dari hari ke hari pabrik, peralatan, serta perlengkapannya akan rusak, mengalami penurunan nilai, kuno/tertinggal secara teknologi, dan pada akhirnya harus diganti. Sebaliknya semakin lama brand, jika dibangun dengan penuh perencanaan, malah akan semakin kuat dan berharga. Pabrik akan selalu mengalami perubahan, namun nilai yang terkandung dalam brand akan terus hidup.
Dalam membangun sebuah brand, banyak hal yang harus direncanakan seperti: (1) mendesain identitas visual, yang meliputi logo, kemasan, signage, eksterior dan interior gedung, seragam, company profile, graphic standard manual, dan masih banyak lagi; (2) merancang komunikasi, seperti: iklan, laporan tahunan, public relation, dan sebagainya; dan (3) menetapkan perilaku, yang meliputi: nilai perusahaan, etos kerja, budaya perusahaan, dan lain-lain.
Elemen identitas visual yang terpenting adalah logo. Logo selalu diterapkan dalam aplikasi identitas visual lainnya. Oleh karena itu penting untuk merencanakan logo yang dapat mencerminkan kepribadian dan jiwa sebuah brand. Logo adalah elemen grafis yang berbentuk ideogram, simbol, emblem, ikon, tanda yang digunakan sebagai lambang sebuah brand. Logo adalah atribut utama brand yang terlihat secara fisik. Namun logo yang baik juga harus dapat menampilkan semua atribut nonfisik yang merupakan jiwa dari brand (visi misi, nilai, budaya). Logo dapat dibedakan menjadi beberapa tipe.
Terdapat 3 jenis logo yang biasa digunakan dalam membangun suatu brand
Logogram
Logogram, adalah gambar yang mewakili sebuah makna. Atau secara lebih mudah dapat dikatakan logogram adalah logo yang dituangkan dalam bentuk gambar. Logogram yang baik dapat menjadi elemen visual yang kuat mudah diingat oleh masyarakat. Contoh dari penggunaan logo ini adalah seperti pada logo McD, dan Marcedes Benz.
Logotype
Secara sederhana, logotype dapat didefinisikan sebagai logo yang merupakan hasil dari pengolahan font. Walau hanya memanfaatkan font, bukan berarti logo tidak memiliki keunikan. Pada umumnya pengunaan font jenis script menunjukkan formalitas, keindahan, bahkan terkadang keramahan. Font yang tebal menunjukkan kekuatan. Font yang italic menunjukkan pergerakan. Tiap font memiliki karakteristik yang dapat menyimbolkan karakter entitas yang diwakilinya. Contoh dari penggunaan logo ini adalah pada logo coca-cola dan FedEx.
Campuran keduanya
Perpaduan antara logogram dan logotype. Pada umumnya, penerapan logogram dilengkapi dengan logotype sebagai yang diterangkan dan menerangkan. Namun ada beberapa logo yang memasukkan unsur logogram ke dalam logotype sehingga keduanya menjadi satu kesatuan. Contohnya seperti yang digunakan pada logo MetroTV dan XL.
Logo yang baik harus dapat menggambarkan kepribadian entitas yang diwakilinya. Logo tersebut harus memiliki keunikan yang dapat membedakan entitas yang diwakilinya dengan entitas lain. Namun yang perlu diperhatikan adalah logo harus tetap simpel dan fleksibel, baik secara bentuk, warna, maupun ukuran. Kenapa demikian? Logo akan diaplikasikan dalam berbagai identitas visual lain dalam beragam media. Dengan bentuk, warna, ukuran yang simpel dan fleksibel logo akan lebih aplikatif. Selain itu logo yang simpel juga lebih mudah diingat oleh masyarakat.