Setiap peneliti berpengalaman pasti pernah merasakan serunya menyelesaikan draf pertama sebuah makalah, tetapi sebelum mengirimkannya ke jurnal, peneliti perlu memastikan bahwa makalah tersebut telah sepenuhnya siap untuk dipublikasikan.
Dalam artikel ini, kita akan membahas cara mengedit dan mengoreksi artikel jurnal sebelum dan sesudah submit. Artikel ini dibagi menjadi tiga bagian:
- Pelatihan langkah-langkah penyuntingan dan pemeriksaan naskah
- Pelatihan daftar periksa persyaratan penyuntingan naskah
- Pelatihan tanggapan terhadap pengulas naskah
Sebelum memulai diskusi, Jika Anda perlu menerjemahkan sebuah artikel, Anda juga dapat merujuk ke halaman layanan Jaringan Penerjemah Iran.
Mempelajari Langkah-langkah Mengedit Artikel
Proses pengiriman makalah ke jurnal bisa jadi sulit diikuti, dan setiap jurnal akademis memiliki panduan pengirimannya sendiri.
Misalnya, format dasar dan panduan gaya untuk jurnal Sains sedikit berbeda dari Nature.
Namun, ada dua langkah penting untuk menyiapkan artikel jurnal untuk dikirimkan ke jurnal akademis, medis, atau ilmiah:
- Penyuntingan Artikel
- Koreksi Artikels
Langkah 1: Mengedit Artikel Jurnal
Mengedit artikel jurnal melibatkan berbagai aktivitas, dan semua penulis harus mempelajari cara mengedit makalah penelitian.
Proses pengeditan meliputi revisi naskah, menciptakan alur dan konsistensi yang logis dalam teks, penataan yang tepat, dan mengoreksi gaya dan kosakata.
Pengeditan konten
Penyuntingan konten juga disebut penyuntingan substantif atau penyuntingan formatif.
Penyuntingan konten merupakan bagian pertama dari proses penyuntingan, biasanya selama atau setelah draf pertama artikel selesai.
Ini dapat dianggap sebagai tahap “pra-tinjauan sejawat”. Di sinilah editor jurnal melihat “pandangan” artikel.
Editor konten meninjau semua komponen penting yang disertakan dalam makalah penelitian (seperti pendahuluan, metode, hasil, dan bagian diskusi) dan dapat mengubah urutan komponen ini jika perlu.
Editor juga mengidentifikasi kesalahan atau kekurangan logis dalam latar belakang penelitian, metodologi penelitian, temuan, atau interpretasi hasil.
Sehingga, editor dapat menyarankan perubahan pada implikasi, batasan, dan penelitian mendatang yang direkomendasikan.
Penyuntingan konten sering kali dilakukan oleh penulis artikel atau oleh editor akademis sejawat atau profesional yang bekerja di bidang akademis penulis.
Editor konten meninjau artikel dan mengembalikannya kepada penulis dengan saran untuk memperbaiki komponen-komponennya.
Editor dapat menambahkan komentar di margin atau sebagai ganti menandai teks dengan redaksi.
Meskipun beberapa layanan penyuntingan profesional juga menawarkan layanan penyuntingan konten, sebaiknya penulis menyewa seseorang yang memiliki pengetahuan tentang topik penelitian.
Langkah 2: Periksa kembali artikelnya
Proofreading relatif mudah. Mirip dengan copy editing dan melibatkan perbaikan tata bahasa, ejaan, tanda baca, kesalahan ketik, dan terkadang pemformatan.
Namun, mengoreksi teks dengan benar bukanlah tugas yang mudah.
Proofreader akademis harus memahami konvensi penulisan akademis. Mereka harus mengetahui bentuk kata yang benar untuk situasi tertentu.
Mereka juga harus mengetahui aturan ejaan untuk penulisan akademis (misalnya, tidak memulai kalimat dengan angka) dan mengidentifikasi kesalahan apa pun.
Apakah artikel saya memerlukan proofreading dan editing akademis?
Setelah penyuntingan linguistik (atau akademis), sebuah artikel seharusnya bebas dari kesalahan tata bahasa.
Akan tetapi, banyak penulis juga melakukan pemeriksaan akhir artikel.
Pemeriksaan akhir akademis berfokus pada perbaikan kesalahan objektif, dengan demikian, mengidentifikasi kesalahan apa pun yang mungkin terlewatkan oleh editor.
Pemeriksaan akhir umum dilakukan di kalangan peneliti akademis yang telah menerbitkan banyak artikel jurnal atau fasih berbahasa Inggris.
Orang-orang ini memilih layanan pemeriksaan akhir profesional untuk mengidentifikasi kesalahan ketik dan kesalahan dasar lainnya.
Layanan ini akan memperbaiki semua kesalahan dalam makalah dan memastikan bahwa makalah tidak ditolak karena kesalahan linguistik kecil.