Banyak yang meyakini bahwa keterampilan menulis dengan baik adalah anugerah yang hanya dimiliki oleh sebagian orang.
Dalam hal ini terdapat dua jenis individu. Pertama adalah penulis berbakat yang tanpa disadari mampu menulis dengan baik. Kedua adalah orang yang memiliki upaya untuk meningkatkan kemampuan menulis tetapi dianggap sia-sia dan tanpa harapan.
Namun demikian, pandangan ini tidaklah tepat. Kita seharusnya menghindari cara berpikir seperti itu.
Kemampuan menulis yang baik merupakan seni yang terkait dengan proses berpikir dan inspirasi. Setiap individu memiliki potensi untuk menghasilkan teks yang berkualitas.
Dalam era baru ini, di saat konten dan jaringan sosial memiliki dampak yang signifikan dan berperan penting, kehadiran yang relevan serta kesuksesan dalam berbagai industri, bisnis, atau upaya membangun merek tertentu, sangat bergantung pada kemampuan kita untuk menghasilkan dan menyajikan teks yang unggul, yang bisa memberi dampak signifikan.
Setiap individu diharapkan memiliki kapabilitas untuk mengubah tulisan konvensional menjadi tulisan yang membangkitkan inspirasi dan menarik bagi khalayak mereka.
Tahap awal dalam proses ini adalah membentuk konsep yang tepat dan sesuai.
Prinsip menulis
Berikut ini kami hadirkan tujuh prinsip yang memiliki korelasi penting dalam praktik menulis, yang mampu memberikan manfaat dan efektivitas dalam membentuk kerangka pikiran yang sesuai dan melangkah menuju proses penulisan.
1. Frasa yang kita pilih untuk berbicara merepresentasikan identitas kita
Frasa-frasa yang kita pilih bisa memperkenalkan identitas kita di hadapan orang lain. Oleh karena itu, kita harus memiliki kepekaan dalam memilih kata-kata.
Bagian penting dari pemilihan frasa terletak pada penggunaan kata-kata yang paling tepat sesuai dengan konteks tertentu.
2. Menulis tidaklah sekadar sebuah instrument biasa
Menulis merupakan sebuah instrumen yang memiliki kekuatan yang signifikan, dan perlu dijalankan dengan optimal dan efisien.
Oleh karena itu, kita harus bijak dalam menggunakan kemampuan menulis dan meningkatkan tekad untuk mencapai puncak keunggulan dalam era ini.
3. Seorang penulis yang berkualitas adalah mereka yang memiliki produktivitas tinggi
Peningkatan jumlah tulisan adalah faktor utama dalam mencapai penguasaan sebagai seorang penulis.
Hanya melalui praktik menulis secara berkelanjutan, berulang-ulang, dan intensif, kita dapat mengembangkan keahlian dan kompetensi penulisan yang mendalam.
Oleh karena itu, manfaatkan setiap peluang yang ada untuk berlatih menulis.
4. Mematuhi norma-norma ejaan dan menjaga ketekunan
Untuk meningkatkan kemampuan menulis yang lebih baik, diperlukan tingkat kesabaran yang memadai, menjadikan proses menulis sebagai rutinitas harian, serta menguasai prinsip-prinsip penulisan yang benar.
5. Tulisan sederhana
Tidak akan ada yang mengkritik ketika kita menyampaikan konten dan konsep dengan pendekatan yang lebih sederhana dan lebih jelas guna memudahkan pemahaman para pembaca.
Oleh karena itu, usahakanlah untuk menulis teks dengan tingkat kesederhanaan yang optimal dan menyampaikan pesan kita kepada para pembaca dengan kejelasan yang tuntas
6. Menghadapi tahap revisi dengan sungguh-sungguh
Sebuah naskah awal yang kurang memuaskan tidak seharusnya menjadi dasar untuk menerbitkan konten yang tidak memenuhi standar.
Sebaliknya, penyusunan naskah merupakan elemen integral dalam rangkaian proses menciptakan teks yang berkualitas.
Kualitas dari rancangan awal tidaklah memainkan peran yang signifikan dalam menentukan kualitas akhir tulisan; namun yang lebih penting adalah kemampuan dan keterampilan penulis dalam menyunting dan memperbaiki teksnya.
7. Menulis terus-menerus
Usahakan untuk menjaga kelancaran dalam menulis tanpa interupsi serta tanpa jeda yang berarti. Sebab, apabila tidak dilakukan, kualitas hasil tulisan mungkin akan mengalami penurunan.
Selain itu, penetapan tenggat waktu yang teratur juga memiliki peran yang penting dalam menciptakan tulisan yang berkualitas dan efektif.
Dengan demikian, ketika kita memulai suatu proyek penulisan, pastikan kita menetapkan batas waktu untuk penyelesaian tugas tersebut.