Semenjak 2022 hingga awal 2023 ini menjadi musim PHK untuk perusahaan Digital. Pemutusan Hubungan Kerja ini menjadi momok yang menghantui. Ditambah pertumbuhan ekonomi yang tak pasti, alih-alih bekerja dengan tenang sekarang malah sedang gencar PHK masal.
Pemutusan hubungan kerja ini banyak dilakukan oleh perusahaan besar untuk menyeimbangkan pengeluaran dan pendapatan perusahaan. Pengambilan keputusan untuk melakukan PHK pasti sudah melalui pertimbangan berbagai macam aspek.
Berikut berbagai perusahaan yang melakukan PHK massal:
1. Amazon
Perusahaan perdagangan elektronik E-Commerce yang terbesar di dunia berdasarkan pendapatan. Perusahaan ini berbasis perdagangan dengan kanal online. Per tahun 2023 Amazon mem-PHK sebanyak 18 ribu karyawan.
2. Microsoft
Microsoft merupakan perusahaan multinasional yang bergerak pada pengembangan, pembuatan lisensi dan aksesoris yang berkaitan dengan komputer. Perusahaan ini sudah mem-PHK 10 Ribu karyawannya.
3. Salesforce
Perusahaan ini bergerak pada bidang perangkat lunak berbasis Cloud yang telah mem-PHK 8% karyawannya atau sekitar 8 ribu karyawan, bahkan beberapa kantornya telah ditutup.
4. Meta
Perusahaan ini beroperasi pada jejaring sosial di seluruh dunia. Meta Platform telah melakukan PHK kepada 13% dari keseluruhan pegawainya atau sekitar 11 ribu karyawan.
5. Google
Google merupakan perusahaan multinasional yang berpusat di Amerika Serikat. Perusahaan ini berfokus pada jasa dan produk-produk internet. Produk-produknya berupa penyedia web, perangkat lunak dan media periklanan. Google telah mengumumkan melepas 6% dari keseluruhan karyawannya di seluruh dunia atau sekitar 12 ribu karyawan.
6. Spotify
Daniel Ek, Sebagai CEO Spotify perusahaan yang bergerak pada bidang penyiar music semenjak 2008 yang bertempat di Swedia. Daniel mengumumkan bahwa dia berkeinginan untuk memangkas 6% dari keseluruhan karyawan, atau sekitar 600 orang.
Beberapa faktor yang melandasi PHK besar-besaran ini adalah perekrutan karyawan yang berlebih ketika dunia terserang Pandemi, realitas dalam pertumbuhan keuangan pasca pandemic, situasi ekonomi yang disangka merugikan dan berisiko alami resesi.
Perusahaan digital yang memiliki rekor PHK terbanyak yakni jatuh pada perusahaan Google dengan jumlah 12.000 pegawai ter PHK, disusul oleh Meta yang menduduki posisi ke 2 dengan jumlah pegawai ter PHK 11.000 pegawai. Kemudian disusul dengan Perusahaan Microsoft yang mengumumkan mem-PHK pegawainya sebanyak 10.000 karyawan.
Melalui peristiwa seperti ini kita bisa tahu bahwa sebesar-besarnya perusahaan tidak ada jaminan terhindar dari problem pembiayaan operasional dan laba. Apalagi dunia digital yang semakin merebak akankan tenaga manusia akan masih terpakai kedepannya apabila segala sesuatu sekarang sudah serba canggih?