كَيْفَ أَدْهَشُ بِالْبَلَاءِ الَّذِي أَصَابَنِي فِي هٰذِهِ الْـحَيَاةِ وَأَنَا عَارِفٌ أَنَّ الدُّنْيَا دَارُ الْبَلَاءِ
Tulisan di atas bukanlah Hadits maupun kutipan dari ayat-ayat Al-Quran. Tulisan tersebut adalah hasil dari perenungan sejenak di kehidupan yang terasa berat. Selain hasil dari perenungan, tulisan tersebut juga merupakan percobaan penulis untuk meningkatkan kemampuan dalam menata kalimat dalam bahasa Arab, karena inspirasi susunan kalimat pada tulisan di atas adalah sebuah foto yang sempat viral beberapa tahun silam. Foto seorang lelaki dengan gerobak dagangannya yang diberi tulisan;
كَيْفَ أَخَافُ مِنَ الْفَقْرِ وَأَنَا عَبْدُ الْغَنِيِّ
Yang artinya adalah “Bagaimana mungkin diriku takut terhadap kemiskinan, sedangkan aku adalah hamba dari Dzat yang Maha Kaya”. Sedangkan tulisan yang pertama tadi berarti “Bagaimana mungkin aku terkejut dengan cobaan (ujian) yang menimpaku di dalam kehidupan ini, sedangkan aku tahu bahwa dunia adalah tempat diturunkannya ujian”
Dua kalimat di atas dapat kita pahami sebagai kalimat penguat, kalimat motivasi untuk menghadapi kehidupan. Sebuah pernyataan bahwa kehidupan di dunia harus selalu diiringi dengan perjuangan. Tetap tegar di tengah gempuran keputusasaan. Tetap kuat di hadapan siapapun yang mencoba melemahkan. Berputus asa lalu menyerah tentunya bukanlah pilihan terbaik yang diinginkan. Mari belajar lagi tentang keikhlasan. Mari kembali belajar tentang kesabaran.
Membahas tentang kesabaran, sebuah kalimat yang familiar di telinga yang diucapkan oleh orang-orang berbunyi “kesabaran setiap orang itu ada batasnya”. Ungkapan ini bisa saja menjadi pernyataan yang benar karena sudah menjadi pengetahuan umum, namun bukan berarti bisa dijadikan prinsip dalam menjalani hidup. Karena yang mestinya dinyatakan itu adalah kebenaran, bukan membenarkan kenyataan. Bersabarlah… dunia ini memang tempat ujian dan cobaan, namun kehidupan tidak akan berputar hanya pada kesedihan, di dunia yang kamu anggap rumit, di dalamnya juga menyimpan kebahagiaan. Malam memang gelap, tapi ada bulan dan bintang yang menjadi penghiasnya.
Menutup tulisan kali ini, penulis ingin menyelipkan perkataan penuh motivasi yang disampaikan oleh sahabat Thariq bin Ziyad saat penaklukan Andalusia;
إِنْ صَبَرْتُـمْ عَلَى الْأَشَقِّ قَلِيْلًا اِسْتَمْتَعْتُمْ بِأَرْفَهِ الْأَلَذِّ طَوِيْلًا
Jika kamu mau bersabar sedikit lebih lama atas kesulitan yang kamu hadapi, niscaya kamu akan merasakan puncak kenikmatan yang jauh lebih lama.
Sabar akan mengantarkan kita pada rasa aman. Bersabarlah sebentar lagi… Kamu telah berjalan semakin dekat dengan impian. Kamu telah melangkah semakin dekat kepada kebahagiaan. Bersabarlah, karena Allah bersama orang-orang yang sabar.