Data dari Badan Pusat statistik tahun 2018 menunjukan Nusa Tenggara Timur berada di posisi dengan indeks pendidikan terendah ke 5 di Indonesia dengan nilai 60,72, dan Maumere menjadi salah satu kota yang ada di dalamnya. Maumere adalah kota dengan isu pendidikan yang cukup krusial. Ketimpangan ilmu pengetahuan antara daerah Indonesia timur dan barat sangat dirasakan penulis.
Belajar selama 12 tahun di Kota Maumere sampai pada akhirnya memutuskan berkuliah di Yogyakarta membuat penulis tersadar betapa timpangnya ilmu yang dimiliki dengan apa yang dimiliki oleh kawan-kawan dari kota yang lebih maju, salah satunya persiapan masuk universitas.
Kurangnya persiapan dan minat siswa maumere dalam merencakan studi di jenjang universitas menjadi hal yang patut untuk diperhatikan. Berdasarkan hasil survey yang dilakukan terhadap 60 responden, 73,6 % memilih untuk kuliah di universitas manapun di bandingkan kuliah di universitas negeri. Hal ini menunjukan rendahnya daya saing siswa di Maumere.
Selain itu berdasarkan hasil wawancara dengan salah satu siswa SMK di kota Maumere, ia menyebutkan tidak ingin melajutkan pendidikan ke luar kota maumere dan memilih mencari kerja karena merasa dirinya akan kalah bersaing.Kondisi pandemic Covid 19 semakin memperburuk keadaan.
Kebijakan work from home membuat siswa harus belajar dari rumah yang menuntut siswa untuk memiliki akses internet jika ingin memperoleh informasi seputar dunia perkuliahan. Hal ini semakin mempersulit siswa karena rata-rata siswa maumere terutama di desa belum memiliki gadget yang dapat mengakses internet akibatnya informasi terkait perguruaan tinggipun semakin terbatas.
Sebagai putra/I daerah, kami menyadari betul bahwa masalah ini adalah masalah yang harus bisa diselesaikan jika ingin meningkatkan kualitas SDM di Kota Maumere. Salah satu faktor kegagalan mahasiswa dalam bidang akademik adalah karena jurusan yang dipilih tidak sesuai dengan minat dan kemampuan mahasiswa tersebut (Kusumaningrum, D.P., dkk, 2015), karenya sangat penting perencanaan studi ke jenjang universitas.
Berdasarkan data dari kuisioner yang ditujukan untuk mahasiswa/I asal Maumere, 85 % mahasiswa mendapatkan berbagai keuntungan dari dunia perkuliahan, walaupun rata-rata universitas yang mereka jadikan tempat studi saat ini bukan merupakan universitas yang awalnya mereka impikan. Apalagi jika siswa masuk ke universitas yang telah dipersiapkan jauh-jauh hari, tentunya siswa akan dapat bersaing dan memperoleh manfaat yang semakin banyak.
Oleh karena itu, kami hadir dengan Champaign “Maumere Maju Cipta SDM Unggul; Kenal Lebih Dekat Dengan Universitas”. Champaign ini akan berbasis semi digital yang menggabungkan acara Webinar online dan seminar offline dengan menghadirkan narasumber dari putra-putri daerah dengan background Pendidikan yang berbeda.
Selain webinar dan seminar, champaign ini akan bergerak di platform media sosial yakni facebook dan Instagram. Info-info terkait persiapan masuk mulai dari tes akan di update di sosial media untuk meningkatkan kesadaran siswa terlebih di masa pandemic COVID-19. Target dari champaign ini adalah seluruh siswa/I SMA di Kota Maumere dengan tujuan untuk menjawab masalah yang terjadi dan menciptkan SDM yang unggul di Kabupaten Sikka.
Hasil akhir yang diharapkan dari champaign ini yakni terciptanya siswa/I Maumere yang memiliki kepercayaan diri serta persiapan yang baik untuk siap bersaing di dunia perkuliahan baik di universitas yang mereka tuju ataupun tidak.