5 Alasan Kenapa Kamu Harus Membaca Buku-buku Haruki Murakami

Sebagai nama yang dalam beberapa tahun ke belakang nyaris selalu masuk nominasi peraih Nobel Sastra, tentu bukan tanpa alasan Haruki Murakami dikenal dunia. Murakami yang lahir di Kyoto, Jepang, 73 tahun yang lalu merupakan penulis yang diketahui fiksinya acap menggambarkan gambaran orang-orang Jepang yang modern dan urban.

Berbeda dengan para pendahulunya yang lebih kerap menyitir kisah yang lekat dengan lokalitas. Hingga akhirnya, ia disebut sebagai penulis yang mendobrak kemapanan dan tatanan penulisan sastra Jepang, sekaligus menjadi warna baru yang kemudian digandrungi banyak orang.

Keserbamodernitas yang disampaikan oleh Murakami lahir dari hobinya menggemari seni modern Barat, seperti musik jazz, klasik, opera, roman-roman, hingga termasuk olahraga marathon yang kemudian juga turut ditekuninya. Berikut ini merupakan beberapa alasan yang membuatku hendak merekomendasikanmu agar membaca buku-buku Murakami.

5 Alasan Kenapa Kamu Harus Membaca Buku Murakami

1. Tokoh utama yang kuat dan dalam

Kupikir kekuatan utama dari cerita-cerita yang dituliskan oleh Murakami terletak pada para tokoh utamanya.

Seperti Toru Watanabe dan Naoko dalam Norwegian Wood, yang sangat muram dan gelap, tidak mudah terbaca, tetapi akan begitu menghanyutkan.

Mungkin gambaran ini terlalu abstrak, namun ketika kamu membacanya sendiri akan menemukan betapa hidup berkalang ingatan yang tak terlupakan terus berdenyut sebagaimana detak jantungmu sangat mengganggu, sekaligus sangat berharga.

Kemudian dalam novela pertamanya yang berjudul Dengaralah Nyanyian Angin, Murakami menggunakan aku lirik sebagai tokoh utamanya, di mana hidup dalam benturan budaya lokalitas dengan kehidupan modern ternyata bukan sesuatu yang mudah, bahkan cenderung menyebalkan.

2. Penggambaran manusia-manusia modern berikut problematikanya

Murakami masuk ke dalam jagad kasusastraan melalui Dengarlah Nyanyian Angin, tentang gegar budaya yang dialami oleh seorang pemuda berusia 21 tahun. Kehidupan di antara botol-botol bir, puntung-puntung rokok, dan juga playlist barat andalannya, namun juga harus memahami bagaimana budaya bekerja.

Kemudian kisah cinta Toru dan Naoko dalam Norwegian Wood, menjadi sebuah kisah cinta yang muram dan menyedihkan. Kesehatan mental, depresi, seksualitas, berikut upaya dalam menghadapinya digambarkan dengan apik oleh Murakami.

Ada lagi tokoh bernama Kafuku, seorang pekerja teater yang istrinya selingkuh dengan sesama pemain teater juga. Kisah-kisah Murakami penuh dengan orang-orang modern yang segenap problematikanya bahkan menjadi gambaran utuh dari manusia modern hari ini.

3. Gambaran detail yang unik

“Dilihat dair sudut mana pun, mungkin ia tak bisa dikatakan perempuan cantik, lagi pula air mukanya tampak begitu datar. Di pipinya ada bekas jerawat sedikit. Matanya besar dan biji matanya jernih, namun menampakkan corak yang gampang curiga. Karena matanya besar, corak itu pulalah kelihatan lebih kental. Kedua telinganya lebar dan besar, tampak seperti antena parabola yang dipasang di daerah terpencil.” Begitulah tokoh Kafuku menggambarkan Misaki dalam Drive My Car yang Murakami masukkan dalam kumpulan cerita pendek Lelaki-lelaki tanpa Perempuan. Cukup jenaka bukan?!

Sebagaimana akunya bahwa dalam menulis cerita, ia seperti membuat sebuah film yang memang hanya dibuat olehnya. Jadi ia dapat bebas melenggang menulis seperti yang dia ingini.

4. Bangunan cerita dari unsur kesenian lain

Norwegian Wood dibangun dari salah satu lagu The Beatles dengan judul serupa. Cerita dibuka ketika tokohnya mendengarkan lagu Norwegian Wood hingga kemudian ingatannya menuju berpuluh tahun silam dalam kisah yang diceritakan.

Kemudian ada pula buku-buku yang berangkat dari musik klasik, seperti Kronik Burung Pegas yang berangkat dari opera Rossini. Lalu Dance, Dance, Dance yang populer oleh Beach Boys.

Dalam banyak bukunya, Murakami juga menyebut nama-nama musisi, seperti Beach Boys tadi, Miles Davis, Backhaus, Glenn Gould, Reynold Bernstein, sutradara Roger Vodim, sampai dengan penulis Henry James, serta masih banyak lagi nama lain yang beterbaran dan memperkaya wawasan kita.

5. Barangkali membantumu membaca diri sendiri

Manusia-manusia modern cum urban macam kita yang hidup hari ini, seperti yang sudah kusampaikan di beberapa poin sebelumnya, ditunjukkan oleh Murakami dengan lihai. Hingga tanpa sadar kemudian selesai membaca bukunya, kita akan terpekur dan menyitiri hidup diri sendiri sembari menganggukkan kepala atas loncatan-loncatan pemikiran Murakami.

Setidaknya itu yang kurasakan, membantu untuk membaca diri sendiri, dan bukankah itu yang setiap manusia butuhkan, sebuah kaca untuk meneroka diri berikut setiap batasnya.

Selain itu, beberapa buku Murakami juga sudah difilmkan, di antaranya ada Norwegian Wood dan Drive My Car. Jadi sesudah membaca bukunya, kita akan beroleh gambaran visual juga. Sementara edisi rekomendasi buku bacaan seri Haruki Murakami selesai di sini, edisi depan request penulis siapa? Lokal deh kayaknya oke juga, ya.

Oiya, dan jangan lupa kalau butuh bantuan pengetikan atau asistensi penulisan bisa kontak Jagoketik ya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Chat WhatsApp
1
Online 24 Jam
Scan the code
Spesialis jasa pengetikan, editing, dan pembuatan berbagai jenis dokumen terbaik No. 1 di Indonesia.

✔ Transaksi aman anti penipuan
✔ Kenyamanan dan kemudahan kerja sama
✔ Pengerjaan cepat dan akurat dengan garansi

Chat Admin sekarang, online 24 jam