Learn to Earn (Belajar adalah Kunci Utama)

Dalam sebuah diskusi kecil, seorang guru berkata pada murid-muridnya yang sudah hampir lulus pendidikan menengah atas.

“Mau jadi apapun kamu, kuncinya adalah belajar”

Kalimat tersebut cukup menarik untuk dijadikan bahan perenungan, atau tidak hanya sekedar renungan, tapi motivasi juang.

Dewasa ini kita dihadapkan dengan dunia yang kian absolut. Zaman seperti berlari begitu kencang. Manusia seolah saling kejar dengan waktu. Meski sudah banyak tersedia alat-alat yang mempermudah dan mempercepat aktivitas kerja manusia, toh masih saja kita sering terburu-buru.

Modern ini kita dihadapkan dengan banyak sekali penawaran yang menggiurkan. Dengan meledaknya penggunaan jaringan internet, profesi-profesi baru mulai bermunculan, dan dengan itu ladang-ladang rezeki terbuka. Sumber cuan kata anak sekarang. Tapi sekali lagi, semua tidak harus terburu-buru.

Pesatnya perkembangan teknologi harus kita imbangi dengan cekatnya kita beradaptasi. Untuk dapat memetik keuntungan dari perkembangan zaman, kita mesti belajar. Pelan-pelan memahami diri. Sedikit demi sedikit memahami kemampuan diri. Menentukan skill dan mengasahnya tanpa henti. Semakin banyak belajar, semakin kaya pengalaman. Di kehidupan yang semakin maju ini, siapkah kita mengambil peran untuk menggali pengalaman sebanyak-banyaknya? Ia yang paling sabar merawat penasaran, akan berjuang mencari jawabannya.

Belajar adalah Menanam

Sebagai makhluk yang dianugerahi kemampuan berpikir, manusia adalah hasil dari proses belajar. Belajar di sini tentunya bukan belajar dalam arti pendidikan di sekolah saja. Belajar yang dimaksud adalah proses melihat lingkungan, kejadian, dan tumbuh bersama berbagai macam pengalaman.

Seperti halnya menanam. Proses yang baik akan menentukan hasil yang baik. Dengan kesungguhan kita mempelajari sesuatu, tidak hanya pengetahuan yang akan bertambah tapi juga kepercayaan diri dan pengalaman. Dari kepercayaan diri dan kumpulan pengalaman itulah kita akan mencapai makna dari Learn To Earn. Belajar untuk Menghasilkan. Menghasilkan apa? Penulis serahkan tafsiran ‘menghasilkan’ ini kepada pemahaman pembaca masing-masing.

Kembali kepada kata ‘menanam’. Setiap yang menanam pasti akan menuai. Namun, sebagai manusia baik, kita pasti dapat memahami bahwa semua yang kita tanam tidak harus kita saja yang merasakan hasilnya. Penulis teringat pada sebuah pepatah Arab yang berbunyi,

Nazra’ul Aana Liya’kula Man Ba’danaa.

Bukankah kita menanam hari ini untuk kesejahteraan mereka di masa mendatang?

Jadi, sepertinya judul tulisan ini kurang lengkap. Seharusnya, ia berjudul,

LEARN TO EARN TO GROW TO GIVE.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Chat WhatsApp
1
Online 24 Jam
Scan the code
Spesialis jasa pengetikan, editing, dan pembuatan berbagai jenis dokumen terbaik No. 1 di Indonesia.

✔ Transaksi aman anti penipuan
✔ Kenyamanan dan kemudahan kerja sama
✔ Pengerjaan cepat dan akurat dengan garansi

Chat Admin sekarang, online 24 jam