Laravel: Penginstalan dan Setting Standar Framework – Part 2

Halo semua, apa kabarnya nih? semoga selalu sehat dan diberikan kemudahan untuk segala urusannya. Selanjutnya mari kita lanjutkan pembahasan Laravel.

Sebelum kita masuk pembahasan Bab 2 dari Laravel. Mari kita ingat-ingat lagi dari apa kelebihan dan kekurangan dari Laravel di Bab sebelumnya.

Keunggulan dari Laravel itu adanya Eloquent atau Object Relational Mapper (ORM) yang membuat Laravel mudahkan interaksi dengan database menggunakan sintaks PHP.

Selanjutnya ada Blade Templating Engine yang berguna untuk membuat tampilan dinamis dengan mudah. Beriutnya dari keunggulan tentu ada kekurangannya.

Laravel punya kekurangan salah satunya adalah memiliki kurva pembelajaran yang curam karena banyaknya fitur dan konsep yang perlu dipahami.

Maka dari itu adanya Bab 2 ini untuk memperjelas bagaimana penggunaan dari Laravel sampai bisa digunakan. Tidak perlu berlama-lama lagi, so let’s check this out!

Penginstalan

Pertama siapkan terlebih dulu PHP nya. Apabila kalian menggunakan xampp, maka bisa cek terlebih dulu versi PHP nya. Bisa menggunakan ini:

php -v

Selanjutnya sesuaikan versi PHP kalian dengan versi Laravelnya. Jangan sampai versi Laravel kalian tidak kompatibel dengan versi PHP kalian.

Lebih baik lagi kalau kalian update versi PHP kalian dengan yang terbaru atau minimal PHP 8.2 atau yang lebih baru agar bisa menggunakan Laravel 11 atau yang lebih barunya.

Untuk update PHP, kalau yang pakai XAMPP bisa dengan install ulang dengan XAMPP yang terbaru dan apabila tidak bisa update PHP saja.

Selanjutnya kalian persiapkan Composer. Composer adalah dependency manager untuk PHP. Kalian bisa menggunakannya untuk mengunduh dan mengelola library Laravel.

Jika belum terinstal, kamu bisa mengunduhnya dari situs resminya: https://getcomposer.org/download/. Setelah diunduh, pastikan Composer bisa diakses melalui terminal dengan menjalankan perintah:

composer --version

Berikutnya ini menjadi opsional tapi kalau mau pakai sangat abang rekomendasikan agar lebih mempermudah kalian mengelola Laravel kalian, terutama CSS dan JavaScript melalui Laravel Mix atau Vite.

Opsional ini adalah dengan install Node.js dan npm. Ini sering digunakan untuk mengelola aset-aset frontend. Kalian bisa mengunduhnya dari https://nodejs.org/.

Terakhir adalah instalansi Laravelnya. Ada beberapa cara untuk instalansi Laravel. Pertama bisa dengan akses langsung dari https://laravel.com/starter-kits.

Selanjutnya kalian tinggal pilih starter apa yang dibutuhkan. Ada React Starter, Vue Starter, dan Liveware Starter. Nah ini tinggal kalian sesuaikan saja bagaimana kebutuhan kalian.

Cara lainnya bisa dengan instal secara global. Buka terminal atau command prompt dan jalankan perintah berikut:

composer global require laravel/installer

Pastikan direktori ~/.composer/vendor/bin (atau lokasi Composer global kamu) ada di dalam PATH sistem kamu agar perintah Laravel bisa dikenali.

Setelah Laravel Installer berhasil terinstal, navigasikan ke direktori tempat kamu ingin membuat proyek Laravel kamu melalui terminal.

Kemudian, jalankan perintah berikut dengan mengganti nama-proyek dengan nama yang kamu inginkan untuk proyek kamu:

laravel new nama-proyek

Composer akan mengunduh dan menginstal semua dependensi Laravel yang dibutuhkan ke dalam direktori nama-proyek.

Cara terakhir bisa dengan menggunakan perintah create-project Composer. Pertama jalankan perintah create-project. Navigasikan ke direktori tempat kamu ingin membuat proyek Laravel kamu melalui terminal.

Kemudian, jalankan perintah berikut, mengganti nama-proyek dengan nama proyek yang kamu inginkan dan laravel/laravel untuk menunjukkan paket Laravel:

composer create-project --prefer-dist laravel/laravel nama-proyek

Perintah ini akan mengunduh dan menginstal Laravel serta dependensinya ke dalam direktori nama-proyek.

Setting Standar Laravel

Setelah berhasil masuk ke direktori proyek Laravel kamu, ada beberapa langkah awal yang mungkin ingin kalian lakukan:

• Konfigurasi Environment: Salin file .env.example menjadi .env dan sesuaikan konfigurasi di dalamnya, seperti koneksi database. Kemudian buka file .env dengan text editor dan ubah pengaturan yang sesuai.

cp .env.example .env

• Generate Application Key: Jalankan perintah berikut untuk menghasilkan application key yang unik. Key ini digunakan oleh Laravel untuk mengamankan aplikasi kalian.

php artisan key:generate

• Jalankan Development Server: Laravel memiliki development server bawaan yang bisa kalian gunakan untuk menjalankan aplikasi kamu secara lokal. Jalankan perintah berikut (secara default, aplikasi kamu akan berjalan di http://127.0.0.1:8000. Kamu bisa membuka alamat ini di browser kamu untuk melihat halaman selamat datang Laravel):

php artisan serve

Catatan lainnya:

• Pastikan kamu memiliki koneksi internet yang stabil selama proses instalasi karena Composer akan mengunduh banyak file.
• Jika kamu mengalami masalah perizinan (permission denied) saat menjalankan perintah, kamu mungkin perlu menyesuaikan izin pada direktori tempat kamu mencoba menginstal Laravel.
• Dokumentasi resmi Laravel adalah sumber informasi terbaik jika kamu mengalami kesulitan atau ingin mempelajari lebih lanjut: https://laravel.com/docs/

Kesimpulan

Menginstal Laravel melibatkan beberapa langkah penting, terutama memastikan prasyarat seperti PHP dan Composer telah terpasang dengan benar.

Setelah instalasi selesai, langkah selanjutnya yang krusial adalah mengkonfigurasi file .env dan menghasilkan application key menggunakan Artisan CLI.

Terakhir, kamu bisa menjalankan development server bawaan Laravel untuk melihat aplikasi kamu berjalan di browser. Dengan mengikuti langkah-langkah ini, kamu akan memiliki lingkungan pengembangan Laravel yang siap untuk digunakan.